The someday
In the morning...Seorang bocah, yg masih begelung selimut menikmati mimpi indahnya. Sampai suara surga yg begitu lembut, mengusik disertai sentuhan lembut di pipinya.
"Dek Kookie,, bangun dah siang. Ayo bangun."
Bocah itu tak bergeming.
"Dek , klo ga bangun Hobie hyung hukum lo?"Kookie diam.
"Ahahaha,, hyung, hentikan!"
Kookie tertawa geli karena gelitikan Hobie.
"Ayo cepat bangun, atau hyung tidak akan berhenti." kata Hobie sambil terus menggelitiki Kookie.
"Iya hyung, iya." jawab Kookie sambil terduduk dengan wajah cemberut. Bocah tiga belas tahun itu mengucek matanya."Segera mandi ya,, hyung buat sarapan dulu." kata Hobie.
Cup
Hobie mencium kening Kookie, lalu keluar kamar.
.. .. .. Skip.. .
In school kookie...
"Hai kookie,,, aku belum kerjain pr. Boleh ku lihat punyamu?" tanya taetae.
"Tidak mau! Salah sendiri tak kau kerjakan." jawab kookie cuek.
" kumohon Kookie,,, "
"Tak mau!"
"Please?!"
"No."
"Nanti ku kasih cotton candy deh!"
Kookie berfikir.
Hobie hyung suka banget cotton candy.
"Oke." kata Kookie sambil menyerah kan buku pr nya pada taetae.
"Yess,, nanti cotton candynya ku kasih pas pulang ya."
"Jangan lupa loh, tae."
"Oke..."…………
:'skip, after skul,..
Hari ini Kookie pulang dengan wajah ceria. Tangannya yang kecil membawa sebungkus plastik berisi cotton candy bergambar pinguin lucu. Dia tak langsung pulang ke rumah, tapi menuju ke skul SMA Hobie yang jaraknya hanya sekitar tiga ratus meter dari skul Smp milik Kookie.
Sampai gerbang yang masih sepi, karena siswanya masih pada belajar, mungkin. Security bahkan tak kelihatan, entah kemana. Kookie bersandar pada gerbang , sesekali melirik jam bergambar ironman miliknya."Hobie hyung masih lama ga ya?"
Kookie mulai lapar. Bahkan tadi dia tak jajan karena uang sakunya pengen ditabung.Teettt!!
Bel pulang berbunyi. Lalu beberapa menit kemudian mulai banyak siswa yang keluar dari sekolah. Sebagian siswa yang pulang berjalan kaki, naik sepeda, bahkan para anak konglomerat di jemput dengan mobil mewah dan beberapa bodiguard.
Beberapa siswi yang lewat menyapa Kookie. Bahkan ada gadis2 kaya yang menawarinya untuk mengantar pulang dengan limosin mewah. Tapi sayangnya yg di sapa dan ditawarkan tak bergeming sama sekali. Ia sibuk menunduk dengan wajah datar tak berminat.
"Kookie!"
Terlihat dari jauh Hobie berlari menuju Kookie dengan wajah ceria.
Kookie was was.
"Hobie hyung jangan lari nanti jatuh!" teriak Kookie.Baru saja di bilang , Hobie sudah oleng. Kookie ingin menghampirinya , tapi seorang laki laki sudah singgap menumpunya sehingga Hobie tak jatuh.
Terlihat mereka berbincang, lalu laki2 mengusak rambut Hobie. Mereka tertawa. Lalu setelah itu Hobie baru berjalan ke arah Kookie yang melipat ke dua tangannya di dada dengan wajah merengut.
"Sudah ku bilang jangan berlari kenapa melakukannya? Kenapa ceroboh sih hyung,?" omel Kookie."Maaf, Kookie. Hyung tak sengaja. Untung saja tadi sunbae-"
"Ayo pulang!"
Kookie langsung memotong penjelasan seakan tak mau mendengar. Ia langsung mengandeng Hobie keluar gerbang skul untuk pulang.mereka berjalan beriringan sambil sambil berbincang2 kecil. Bahkan tinggi mereka terlihat sama meski selisihnya tiga tahun.
"Omong2, kok Kookie ga langsung pulang? Kan arahnya berlawanan sama sekolah hyung?"
"Kookie emang mau pulang bareng hyung. Kookie males di rumah sendiri."
"Oohh! Kenapa ga ajak teman Kookie aja biar rame. Kaya Tae, ama Chim."
"Ga mau. Soalnya mereka lagi sibuk! Oh ya hyung. Kookie punya ini buat hyung."
Kookie memberikan cotton candy itu pada Hobie. Hobi melepas genggaman tangannya pada Kookie untuk menerima cotton candy dengan wajah bersinar. Apa emang wajah Hobie hyung nya itu sinar matahari ya? Begitu silau, sampai Kookie tak kuat lama2 memandangi.
"Wahhh! Cotton candy.
Ini buat hyung? Makasih Kookie, dongsaeng hyung baik banget deh."Cup
Hobie mencium pipi Kookie. Lalu ganti mencium bungkus cotton candynya berulang sekali tertawa kesenangan. Mengabaikan Kookie dengan pipi merahnya. Mengabaikan mereka yang mereka yang masih dijalan. Mengabaikan teman2nya yang masih ada beberapa yang disekitar, melihatnya dengan pandangan aneh.
Bahkan tak menyadari adiknya yang memandang seakan berkata,"Aku juga ingin dihujani ciuman seperti itu"
Bagaimana bisa, seorang adik berfikir demikian, pada hyung-nya.
"Emm,, hyung?"
"Ya?"
"Orang2 sedang melihat kita."
Hobie melihat sekitar, seketika wajahnya memerah karena malu.
Kookie yang melihatnya jadi sangat gemas dengan hyung nya
....
"Kookie, bobo! Sudah malam tau, belajarnya besok lagi."
"Hyung, besok Kookie ulangan matematika. Kookie belum terlalu hapal rumusnya."
Hobie menghampiri dosaengnya, lalu memeluk dari belakang.
"Tapi hyung pengen bobo bareng. Hyung takut kalau sendiri." Hobie merajuk sambil menggesek hidung bangirnya ke tengkuk Kookie.
"U-u uh, h-hyung. Jangan begini. Kookie ga enak rasanya."
Kookie merasa gelisah dengan kelakuan hyung nya. Hobie semakin gencar mengganggu, bahkan mulai meniup telingga Kookie.
"Kookie let's sleep, let's sleep,..." Hobie terus berbisik di telinga Kookie.
Kookie menyerah, ia sudah tak bisa konsen lagi, bahkan sejak Hobie memeluknya. Tanpa sengaja ia menoleh ke arah hyungnya berbisik,
cupBibir mereka bersentuhan. Refleks mereka terkejut sejenak mematung, dan menjauhkan diri masing 2. Hobie pun sudah melepas segala skinship.
"Eh, maaf. Hyung udah ganggu banget ya. Hyung tidur dulu aja deh. Kookie lanjutin aja belajarnya, hehe."
Hobie mengaruk kepalanya dengan wajah memerah. Lalu perlahan menuju kasur dan merebahkan diri di kasur mereka berdua dan menyelimuti seluruh tubuhnya membelakangi meja belajar tempat Kookie yang masih terkejut.
To be continue...