14.

689 61 4
                                    

⭕⭕⭕

Let's enjoyed!😉

🌻

🌻

🌻

🌻

🌻

...

     "Sudah kau urus anak ² yang lain?"

     Kookie berdiri santai, sambil memandangi seseorang yang terikat di depan dengan mulut tersumpal kain, ada beberapa memar di wajahnya. Mungkin ia memberontak saat akan di tangkap.

    "Sudah, bahkan itu lebih mudah. Mereka seperti sengaja dikumpulkan , dan tempat itu full music, dan mereka tak kan mendengar kejadian apapun diluar." jelas Taehyung , sambil ikut memandangi sosok tak berdaya di depan.

     Kookie menyeringai, ia sedikit mengeram menahan emosi. Pantas saja tidak ada yang mendengar atau melihat hyungnya di lecehkan oleh si br*ngsek.

    "Dimana Choi Minho, si wakil?"

   "Tenang saja. Dia sedang di tangani Jimin. Kau tau dia tak mudah ditipu, bahkan oleh siapa saja."

     "Apa Hobie hyung baik baik saja?"

     "Dia sedang tertidur sekarang, dan aku sudah menyuruh beberapa orang menjaganya."

     "Syukurlah."

    "Oh, suruh dia batalkan kemahnya. Dan bawa dia ke markas kita. Kau sudah menyiapkan mobil kan?"

    "Tenang, mungkin sepuluh menit lagi sampai."

    "Kalian pulanglah duluan, dan kirimkan rekamannya. Aku akan ikut bus."

       "Okkay, sekarang kembali ke tempatmu."

     "Tanpa kau suruh pun aku pasti ke sana."

    "Si*lan!"

    

....

    "Umh..."

     Hobie mengeliat , ia merasa aneh dengan tempat tidurnya. Terdengar suara mesin dan suara yang sedikit ramai. Perlahan, ia membuka matanya, mengerjap beberapa kali, mengumpulkan kesadaran.

     "Sudah bangun, hyung?"

     Hobie menoleh ke samping, ada Kookie yang memandangi lekat. Hobie sedikit berdesir aneh, ia memalingkan muka ke arah jendela. Wajahnya serasa memanas.

    "Kenapa kita di dalam bus? Apa kemahnya sudah selesai, atau meneruskan perjalanan?"

     "Kita pulang sekarang. Kemahnya selesai."
    "Benarkah? Apa ini sudah pagi lagi? Apa aku tidur terlalu lama sampai tak sadar malam?"

    Kookie terkekeh, lalu merangkul hyungnya, dan mengacak rambutnya gemas.

    "Bukan. Ini masih pukul 5.25 pm."
    "Bukannya kemahnya sampai besok? Dan mengapa aku sampai dalam bus sendiri?"

    Kookie terkekeh lagi. Kenapa hyungnya menggemaskan sekali sih!  Ia jadi ingin sedikit jahil.

    "Soal itu, aku juga tak tau, hyungie. Bahkan aku lupa dengan mu tadi, tak sempat membangunkanmu, tiba² saja kau sudah disini."

    "Apa! Ba-bagaimana bisa?"

    Hobie mulai terlihat takut, wajahnya pias. Ia merapatkan tubuhnya ke arah Kookie, mengusakkan kepala ke dada nyaman adiknya.

Kookie & Hobie (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang