11.

670 60 3
                                    

Kookie pov »

   "Hyung, kau marah padaku?"

      Sampai akhirnya waktu tidur. Tenda mereka cukup besar, dan memiliki sekat di tengahnya. Setiap sisinya untuk dua orang. Dan aku tentu saja dengan hyungku yang manis. Namun mengapa sekarang Hobie hyung terlihat sangat cuek padaku?

      Hobie hyung hanya diam mengabaikanku. Ia segera masuk dalam pocket bed (iya'in waelah) terlihat terburu-buru tidur. Sebenarnya apa yang kau kejar dalam kasurmu sih hyung?

      "Hyung, aku bertanya , maka jawablah!"
       Suaraku sedikit meninggi. Rasanya aku sangat sudah cukup sabar karena diabaikan sedari tadi. Bolehkah aku sedikit marah? Aku paling tidak suka bila diacuhkan saat berbicara.

     "Don't talk to me, don't touch me, liar bunny. Kau tak berhak bicara kasar padaku." Hobie hyung menolehku dengan sengit.

         What? Liar bunny? Apa aku tak salah dengar? Kapan aku berbohong pada Hobie hyung? Ah, my head hurt 'cause of you, hyungie?

        "Masih tak mau menjelaskan? Mengapa kau hanya diam saja?"

        Loh, katanya jangan bicara?

       "H-hyung aku-"

        "Don't talk to me!"

        What the...   Coba sekarang, gimana aku bisa menjelaskan kalau tidak boleh bicara?

       "Jangan pasang wajah bodohmu itu! Mengapa masih tak menjawab?!"

       How I can? Rasanya aku mau menenggelamkan diri di Han river.

      

Kookie pov end.

      "Au' ah!"

      Hobie langsung memunggungi Kookie yang memasang blank face-nya.

       

......

        Hobie terbangun dari tidurnya. Suasana terdengar sunyi mencengkam di kombinasi suara binatang malam. Ugh, ia merasa ingin buang air kecil sekarang. Ia mengecek gadged-nya untuk melihat waktu.

     01.05 am

      Ia melirik adiknya sejenak. Kookie terlihat sangat lelap dengan innocent face-nya. Ia jadi sedikit gengsi untuk membangunkan adiknya setelah acara marah-marahnya tadi . Hobie mencoba memejamkan matanya, berusaha mengabaikan hasrat ingin pip*s -nya.

       Baru beberapa saat. Tapi hasrat
itu muncul lagi. Bahkan lebih menekannya. Ia pun terduduk dari tidur nya.

        "Ugh,, tak bisa ditahan."

       Ia memberanikan diri bangun lalu mengintip luar. Suasana sangat menyeramkan baginya. Tak ada siapapun dan sangat gelap. Hanya di kelilinga pepohonan besar. Tiba² terdengar suara yang cukup keras dan itu cukup membuatnya terjengit lalu langsung melompat ke atas pocket bed adiknya.

         "Kookie,, wake up, wake up,
wake up please ~"

       Kookie merasa ada yang menindihnya tiba² terjaga mendadak. Ia memaksa matanya terbuka, di dapatinya seseorang memeluknya erat.

Kookie & Hobie (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang