Kejujuran Hati

1K 160 12
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Siapa sangka Mark Henzie bisa merasakan cemburu setelah sekian lama. Lebih tepatnya, Mark mengakui bahwa dirinya mulai menyukai istrinya itu --Alenna.

Lihat saja wajah tampan yang biasanya datar atau berseri-seri, kini berubah masam. Kalau dilihat lebih dekat seperti orang pasrah dengan keadaan. Astaga, Mark benar-benar payah dalam hal ini.

Seharusnya sudah beberapa menit lalu Mark keluar kamar mandi, tapi detik ini juga ia masih berdiri di depan cermin tanpa melakukan apa-apa --hanya terdiam dengan pikiran yang melayang jauh.

Hingga Mark tak sadar kalau Alenna sudah pulang bekerja sejak tadi. Bahkan wanita itu sampai mengetuk pintu kamar mandi berulangkali tapi tak ada sahutan sama sekali.

"Mark! Buka pintunya!" seru Alenna untuk ketujuh kalinya.

Bersamaan dengan Mark yang tersadar dari lamunannya. Tersentak, Mark segera mengontrol ekspresi wajahnya dan membenarkan bathrobe yang tengah ia kenakan.

Menghirup udara dalam-dalam, lalu ia embuskan --berulang sampai tiga kali. Sekiranya sudah lebih baik, Mark membuka pintu kamar mandi dan mendapati Alenna yang tengah berlari ke arahnya.

Seakan adegan terjadi seperti slow motion, Mark dan Alenna sama-sama membuka mata dan mulutnya lebar-lebar hendak berteriak tapi Alenna sudah lebih dulu menabrak tubuh Mark hingga terjungkal ke belakang.

Jadilah, Alenna jatuh ke atas tubuh Mark dengan bibir yang saling bersentuhan. Cukup tiga detik mereka berdua mematung dengan posisi seperti itu, hingga Alenna menyadarkan dirinya dan berusaha untuk bangun.

Salah tingkah, Alenna membenarkan letak bajunya yang sempat terangkat. Selanjutnya, deheman Alenna membuat Mark tersadar dan segera berdiri sambil salah tingkah. Mark benar-benar hampir mendapatkan serangan jantung.

"Maaf Mark, aku kira kamu —di dalam sini —" Alenna menghentikan ucapannya karena mendapati Mark yang diam saja.

Kini keduanya dalam keadaan canggung. Benar-benar bingung harus bagaimana. Hingga Mark menginterupsi pikiran Alenna yang sudah kemana-mana.

Alenna bingung harus bagaimana. "Aku harus berpakaian," ucap Mark datar.

Alenna tersentak, lalu mengangguk. Membuatnya memberikan ruang untuk Mark pergi dari sana. Selepas kepergiannya, Alenna bisa bernapas lega.

Mark membuat Alenna seperti menaiki roller coaster. Kemarin sikapnya sangat romantis, sekarang berubah lagi --dingin dan mengintimidasi. Apa sih maunya seorang Mark Henzie? Pikir Alenna lelah.

Dengan langkah gontai, Alenna bergegas membersihkan diri dan akan berendam air hangat untuk menenangkan pikirannya. Selain lelah fisik, hatinya pun juga.

Sedang Mark, setelah berganti pakaian tidur, laki-laki itu duduk di tepi ranjang yang ada di kamarnya. Telinganya mendengar suara air --Alenna sedang mandi. "Kenapa harus ada kejadian kayak tadi? Astaga, aku hampir jantungan," gumamnya.

Daddy, M | Mark-Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang