Mark harus menerima kenyataan pahit, bahwa istrinya --Alanna meninggal dunia ketika melahirkan bayi laki-laki bernama Keenan. Tak hanya sampai di situ, Alanna meminta Mark untuk menikahi saudari kembarnya. Siapa lagi kalau bukan Alenna.
Demi permint...
"Tidak ada di duniaini yang bersediaberdamaidengansebuahpengkhianatan. Memaafkanmungkin, tapikembalisepertisemuamustahil."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Mark, kamu udah nyiapin semuanya? Aku nggak mau ya kalau nanti ada yang ketinggalan," oceh Alanna Avril Violla.
Alanna; wanita yang kini tengah berbadan dua itu --mengandung sembilan bulan, sedang mempersiapkan semua kebutuhannya untuk masa persalinan nanti.
"Iya sayang, semuanya udah aku siapin. Kamu tenang aja ya. Fokus aja sama persalinannya nanti," sahut Mark, pria berusia 25 tahun.
Alanna mengangguk. Lalu tiba-tiba ia memegangi perutnya. Sepertinya Mark junior sedang bermain bola di dalam sana. Tapi, kenapa semakin terasa?
"Mark.." panggil Alanna yang masih memastikan sesuatu.
Mark hanya menjawab dengan berdehem. Sebab ia tengah sibuk merapikan pakaian bayi yang akan dibawanya nanti.
Alanna berada di atas ranjang kamar utama, sedangkan Mark ada di walk-in closet --ruangan sebelah.
"Maaark!" panggil Alanna untuk kedua kalinya dan ini lebih seperti berteriak.
Merasa ada sesuatu, akhirnya Mark meninggalkan kegiatannya dan menghampiri sang istri. Dilihatnya Alanna sedang meringis sambil memegangi perutnya.
"Lan, are you okay? Kamu mau lahiran sekarang?"
Mark terlihat panik, sebab perkiraan dokter masih satu minggu lagi. Tapi siapa yang bisa menebak akan kuasa Tuhan? Bisa jadi lebih cepat atau lebih lambat.
Alanna mulai merasakan kontraksi yang cukup kuat. Ini bukan hanya tendangan yang biasa bayinya lakukan, tapi ini sudah seperti dorongan.
