Ratu dan Penjaga Pintu Neraka

40 6 0
                                    

Regina Anastasya Malik.

Itulah namaku. Nama awal yang indah untuk seorang anak perempuan, Ratu artinya dari bahasa Italia. Hidup sebagai ratu adalah impian semua wanita tentunya, begitupun gue. Sangat ingin menjadi Ratu.

Gue seorang Mahasiswa di Universitas Indonesia jurusan Hukum dan sekarang sudah semester 5. Tentunya sudah mulai intim sekali tugas dan mata kuliahnya. Kesibukan gue selain belajar keras untuk mempertahankan kedudukan sebagai mahasiwa yang mendaptakan beasiswa S1, yaitu kerja paruh waktu. Pelayan di sebuah kafe daerah depok.

Hidup gue gak ada yang spesial, ya belajar, ngampus, kerja, makan dan tidur. Datar? tentu tidak. Setiap hari gue dibuat spot jantung oleh mereka. Sebagian hidup gue kosong, mulai jenuh menjalani kehidupan yang menurut gue kesengsaraan tiada akhir. Belum lagi cowok gue yang sering nyakitin gue. Nyakitin hati menurut gue wajar, sudah tidak wajar ketika dia selalu membanting tubuh gue ke tembok dan menjambak rambut gue.

Gue hanya perlu bersabar. Sampai hutang Nyokap gue lunas, mungkin gue bisa bebas dari cowok itu. Gue seorang anak Yatim. Kata Nyokap gue, Bokap gue itu seoarang yang hebat, berasal dari keluarga kaya yang memiliki banyak perusahaan. fuck! gue mau ketawa ketika Nyokap gue udah ngehalu kayak gitu.

Ada satu cowok ganteng yang deket sama gue. Dia satu kelas dengan gue bahkan bisa dibilang kita teman dekat. Ya walaupun kata orang lain cowok dan cewek gak mungkin bisa disebut "teman dekat" . Tapi gue dan dia bisa melalui hubungan pertemanan kita sudah hampir enam tahun lamanya.

Jonathan Adiraksa namanya, gue panggil dia Jojo. Hanya gue, karena orang lain bahkan kedua orang tuanya manggil dia dengan nama  Nathan. Banyak fans nya. Kata cewek-cewek di  kampus gue dia mirip aktor Adipati Dolken.

***

Sekarang hari minggu, tentunya gue libur ngampus. Pagi ini gue mau ketemu Nyonya besar tercinta gue. Bagian dari hidup gue, Nyokap gue.

"Pagi Nyonya" Sapa gue setelah menggeser pintu ruangan Rumah Sakit Jiwa tempat ibu gue dirawat. Gue menghampiri dia yang sedang melamun dan duduk menghadap ke jendela. Gue gak tau harus apa ketika setiap minggu melihat keluarga satu-satunya yang gue miliki seperti ini.

Obsessive Compulsive Disorder.

Dimana keadaan Nyokap gue sudah pada tahap paling parah, ia terpaksa dimasukan kedalam rumah sakit jiwa ketika ia telah menyakiti anak majikan Nyokap gue kerja dulu.

"Ma...."

"..."

Dia gak pernah dengar panggilan gue, bahkan keberadaan gue seolah gak terlihat oleh penglihatannya. Dia berdiri lalu pindah ke ranjang tempat tidur lalu berpindah lagi duduk di kursi yang sedang menghadap ke jendela terbuka secara berkali-kali. Dia terus mengulangi tingkahnya yang seperti itu.

"Aku Nyonya besar disini harusnya kamu mengetuk pintu dulu sebelum masuk" Seketika gue tersentak saat Nyokap gue tiba-tiba berteriak.

"Aku Keny Ryseiko Davis, Nyonya besar!!" Dia berteriak sekali lagi dan selalu menyebut dirinya Nyonya besar. Hati gue hancur ketika harus menyaksikan pemandangan seperti ini setiap minggunya. "Kamu harus bersujud dihadapan aku!!" Nyokap gue yang tiba-tiba berdiri dan mendorong tubuh gue sampe terpental ke tembok. Sakit! Bukan badan gue karena terpental atau bahkan leher gue yang di cekik olehnya. Melainkan hati gue, sakit melihat Nyokap gue seperti ini.

"Ma.. ini aku..." Cengkraman itu begitu tajam ketika jemarinya mencekik leher gue yang mungkin sebentar lagi gue mati jika dokter dan suster belum juga datang. Gue terjatuh lemas dan hanya bisa mengatur nafas sambil menyaksikan Nyokap gue yang berteriak dan kejang-kejang, sedang ditangani oleh dokter.

"...ini aku anak mama..."

Pintu ruangan terbuka dan pria itu memeluk tubuh gue dengan hangat. "Lo kenapa gak minta antar gue buat jenguk Nyokap lo, Gi"

Jonathan Adiraksa, hanya dia yang gue punya sekarang.

*

*

*

Selamat datang di hidup gue. Hidup yang bagaikan neraka tak berujung.

Karena sesuai nama terakhir gue, Malik. Sang Penjaga Pintu Neraka.

CELAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang