Part 8

3.4K 367 30
                                    

Pria itu kembali ke tempat Rahayu bekerja. Ia terang-terangan mencari Rahayu.

Dan mereka pun kini berhadapan.

"Apa?" tanya Rahayu ketus.

"Ini." Pria itu memberikan sebuah amplop coklat.

"Apa itu?"

"Uang."

"Untuk apa?"

"Uang sebagai tanda terima kasih saya."

"Sama-sama." Rahayu langsung pergi lagi. Namun buru-buru pria itu cegah.

"Nama saya Reymon. Kamu bisa panggil saya Rey."

"Ya." Rahayu masih mencoba pergi. Dan Rey dengan cepat meraih lengan Rahayu. Membuat Rahayu menatap nya.

"Maaf, uangnya tidak kamu bawa? Ra.ha.yu?" ejah nya. Rahayu langsung melihat nametag di dadanya. Ia menghela nafas.

"Saya sudah bilang. Saya tidak semiskin itu." Rahayu pun pergi.

🥀🥀🥀

Saat Rahayu hendak pulang. Ia lagi-lagi melihat Rey. Rahayu mencoba mengabaikannya.

"Rahayu, tunggu!" Rahayu menghentikan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rahayu, tunggu!" Rahayu menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Kamu masih marah atas sikap saya yang kurang ajar waktu itu ya?"

"Nggak."

"Kalau enggak kenapa kamu dingin sekali?"

"Saya memang begini?"

"Masa sih?"

"Ya."

Rey kehabisan kata-kata. Ia bingung bagaimana caranya membalas kebaikan Rahayu. Lalu ia terfikir tentang kartu nama. Ia pun merogoh saku jasnya.

"Ini, kartu nama saya. Ada nomor telepon nya juga. Kalau kamu butuh bantuan saya. Apa pun itu, jangan sungkan ya."

Rey memberikan kartu namanya di telapak tangan Rahayu. Lalu ia pergi dengan mobilnya. Mobil baru tentu saja.

Awalnya Rahayu hendak membuangnya. Namun ia urung. Ia simpan kartu nama itu di dalam dompetnya. Lalu pergi.

🥀🥀🥀

Setibanya di rumah Rahayu langsung merebahkan diri di kasur. Radit yang baru pulang langsung ikut tidur di samping sang kakak. Mereka melihat langit-langit kamar secara bersamaan.

Radit melirik Rahayu yang masih diam saja. Lalu menatap langit-langit lagi.

"Ada yang mau di tanya?" tanya Rahayu.

"Cowok yang ngobrol sama kakak siapa?" Rahayu langsung menatap Radit dengan heran.

"Kok tau?" Radit memiringkan tubuhnya dan menyangga kepalanya dengan telapak tangannya. Menatap tajam ke arah sang kakak.

Rahayu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang