13. Something?

956 121 0
                                    

Luhan masih menatap Xiumin yang saat ini lagi duduk gak jauh keberadaannya dari dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luhan masih menatap Xiumin yang saat ini lagi duduk gak jauh keberadaannya dari dia. Ini bener bener membuatnya bingung setengah mati. Luhan bener bener gak tau kenapa ibunya bisa sebenci itu sama Sehun padahal mereka baru pertama kali ketemu.

Xiumin beranjak dari duduknya kemudian berjalan ke arah kamar Luhan yang diikuti oleh Luhan di belakangnya.

Luhan menatap sendu Xiumin yang keluar dari kamar tersebut sambil menenteng kopernya. "Mam"

"Besok kamu pindah dari sini. Mam udah beliin rumah yang jauh darinya. Mam pergi" Setelah berkata, Xiumin pergi meninggalkan Luhan yang masih berdiri didepan pintu kamarnya tersebut.

Xiumin mengehembuskan nafasnya pelan sambil menahan tangisnya yang akan pecah kapan saja. Bukannya Xiumin tidak mau memberitahu semua kejadian pahit yang menimpa anaknya itu pasalnya Xiumin masih takut kalau Luhan tau semuanya anak itu pasti akan kambuh dengan penyakit mentalnya yang sudah sembuh.

Ini bagaimana? Luhan bener bener gak tau apa apa tentang masa lalunya yang ngebuat ibunya itu sampai semarah ini. Bener bener membuat perasaan Luhan campur aduk sekarang.

Xiumin keluar dari rumah Luhan meninggalkan Luhan yang masih berada didalam rumah. Tanpa senpaja Xiumin bertemu dengan Sehun yang masih berdiri disana. Sehun menunduk hormat kepada Xiumin yang jalan terus mengabaikan.

"Mam gak boleh seperti itu kepada Luhan. Seharusnya mam beritahu semua apa yang Luhan gak tau. Lihat mam seperti orang jahat sekarang"

Xiumin berhenti, dia membalikan tubuhnya kemudian menatap tajam Sehun. "Tidak apa aku seperti orang jahat, ini semua demi kebahagian Luhan"

"Kebahagian? Apa mam melihat kebahagian Luhan sekarang?"

Xiumin diam terpaku menatap Sehun dengan nyalang.

Sehun tertawa hambar. "Mam bayi itu sudah besar sekarang, dia harus tau ibu kandungnya aku tidak bisa menyembunyikannya lagi. Ini semua demi kebahagian Luhan dan anak itu"

"Kamu jangan macam macam, Sehun! Luhan sudah bahagia dengan kehidupannya sekarang jangan lagi menambahkan luka di hatinya atas kehadiran mu!" Bentak Xiumin kepada Sehun yang hanya memejamkan matanya kala mendengar teriakan Xiumin.

Sehun menggenggam tangan lembut Xiumin. "Mam, aku sudah berjanji kepada diri ku sendiri ketika aku menemukan Luhan aku tidak akan membiarkannya pergi lagi"

"Kamu yang membuatnya pergi, Sehun?! Hancur sudah pertahanan Xiumin, dia menangis disana.

"Aku minta maaf, mam. Tolong berikan aku kesempatan kedua" Sehun bersimpuh didepan Xiumin dengan tangan yang masih menggenggam Xiumin.

Xiumin menghempaskan tangannya dengan kasar setelah itu pergi dari halaman rumah tersebut dengan perasaan yang campur aduk.

🏘🏘🏘

Apa yang Luhan gak tau sekarang, dia melihat perdebatan antara ibunya dan Sehun di halaman rumahnya. Menurutnya ibunya itu dan Sehun sepertinya sudah saling kenal tapi kapan mereka bertemu? Dan dimana mereka bertemu?

Luhan menghembuskan nafasnya pelan kemudian terduduk di sofa ruang tamunya. Seperti yang Luhan lihat, ibunya tadi menangis saat berbicara dengan Sehun. Saat itu Luhan ingin sekali menghampiri ibunya tapi saat itu dia masih di selimuti dengan perasaan marah terhadap ibunya.

Karena Luhan kepo banget, jadilah dia keluar buat nanya nanya ke Sehun soal pembicaraan apa yang mereka bahas sampai ibunya menangis seperti itu.

"Sehun Sehun Sehun"

Sehun yang tadinya ingin masuk kedalam rumahnya jadi gak jadi karena Luhan memanggilnya sambil berlari sampe ke halaman rumahnya.

Luhan terengah engah karena dia lari dari dalem rumahnya sampe ke rumah Sehun.

Sehun menatap Luhan yang berada di depannya. "Ada apa? Apa kamu butuh sesuatu?"

Luhan menggelengkan kepalanya yang membuat Sehun bingung. "Jadi, kenapa kamu memanggil ku?"

"Itu apa kamu kenal dengan ibu ku? Aku melihat mu dan ibu ku berbicara di halaman tadi dan sepertinya kalian sudah kenal lama" Kata Luhan.

"A-ahh i-itu a-aku-" Sehun tergagap, dia tidak tau harus menjawab apa.

Luhan menanti jawaban Sehun. "Apa? Kamu bisa menceritakannya. Aku bener bener tidak tau apa yang tengah terjadi di kehidupan masa lalu ku. Ehmm... mungkin kamu dulu mengenal ku dan ibu ku"

Sehun memejamkan matanya kemudian menghembuskan nafasnya pelan setelah itu menatap Luhan dengan senyum khas nya. "Aku akan menceritakannya nanti setelah kamu tau semua ingatan mu. So, apa kamu ingin makan sesuatu? Aku akan memasakkan mu sesuatu"

"Tidak terimakasih. Aku akan pulang aja dan merileksnya pikiran ku" Kata Luhan.

Luhan pulang ke rumahnya dengan perasaan sedih. Sehun menatap punggung sempit dengan tatapan sendu. Ingin sekali Sehun menceritakan semua tentang Luhan. Tapi rasanya sangat sakit jika Luhan mendengarkannya tanpa ingatan apa pun.

Lagi lagi, semua orang mengucapkan kata yang sama seperti yang Sehun lontarkan kepada Luhan. Ia bener bener tidak tau apa apa. Ingatannya bener bener kosong, tidak ada satu pun ingatan masa lalu yang menyangkut dirinya. Dan satu satunya yang masih teringat didalam ingatannya hanya kejadian kecelakaan bersama suaminya dan juga...


















































































































































































































































































Luhan memegang perutnya yang rata. Dan juga kehamilannya.

EXO is EXO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EXO is EXO

Duda Tetangga Sebelah; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang