18. Finish

1.1K 119 15
                                    

"Gak bisa Guanlin, ayah lagi rapat di kantor gak usah minta yang aneh aneh lah" Kata Sehun yang berbicara kepada Guanlin melalui hpnhya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak bisa Guanlin, ayah lagi rapat di kantor gak usah minta yang aneh aneh lah" Kata Sehun yang berbicara kepada Guanlin melalui hpnhya.

Sehun menghembuskan nafasnya kala anaknya itu meminta agar menjemputnya di perpustakaan pribadinya. Entahlah Sehun gak tau kenapa anak itu tiba tiba minta di jemput di perpustakaan mengingat pada jam itu seharusnya anaknya sudah berada didalam kelas dan belajar dengan giat.

"Kamu bolos sekolah?" Tanya Sehun yang ngebuat Guanlin terdiam seribu bahasa di seberang sana.

Sehun tertawa ringan. "Beneran bolos ternyata. Okay, uang jajan terpotong. Bye!"

Saat Sehun ingin memutuskan panggilannya tiba tiba Guanlin berteriak. "Woyyy tunggu dulu apa"

"Apa?"

"..."

Sehun mengerutkan keningnya sambil melihat sebentar layar ponselnya yang masih tersambung tapi gak ada suara apa pun. "Halo, Guanlin"

"Haah?! Listriknya mati tapi didalem ada orang" Samar samar Sehun ngedengerin percakapan Guanlin sama orang lain.

"Guanlin, kenapa heyy ada masalah?"

"I-itu listrik perpus mati dan di dalem masih ada kak Luhan"

Sehun membulatkan matanya kemudian mematikan sambungannya tersebut setelah itu pergi meninggalkan ruang kerjanya dengan perasaan khawatir dan takut.

Luhan takut kegelapan tapi entahlah sekarang pria manis itu masih takut kegelapan atau tidak. Semenjak amnesia kayaknya Luhan tidak takut kegelapan lagi terlihat dari suasana rumahnya yang minim pencahayaan pada saat malam hari.

Sampai di perpustakaan pribadinya. Sehun mulai memasuki perpustakaan yang gelap gulita itu dengan sangat tergesa gesa, dia mulai mencari Luhan dibeberapa lorong diantara rak buku.

"Arghh..."

Sehun mencari sumber suara itu dan pada akhirnya ia menemukan Luhan yang tengah terduduk sambil memegangi kepalanya. Sehun memejamkan matanya sampai air mata jatuh membasahi pipinya. Hatinya terasa sakit saat melihat Luhan kesakitan begitu, dia segara menghampiri Luhan dan memegang erat pundak Luhan.

"Luhan, kamu gak kenapa kenapa kan?"

Luhan tidak menjawab, pria manis itu terjatuh pingsan di pelukannya dan Sehun segera membawanya ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut.

🏘🏘🏘

"Luhan shock dan akibatnya pingsan" Sehun memejamkan matanya kala mendengar Kyungsoo memberitahu keadaan Luhan saat ini.

Kyungsoo menatap Sehun yang tengah mengusap wajahnya frustasi. "Semua akan baik baik saja. Luhan pasti akan inget semuanya tentang kalian dan masa lalu kalian"

"Kyung, bagaimana kalo Luhan benci sama aku? Aku takut, Kyung" Sehun menatap Kyungsoo dengan tatapan sendu.

Kyungsoo mengusap punggung Sehun agar sahabatnya itu tenang. "Luhan pasti ngerti kok. Dia ngerti posisi kamu pada saat itu"

"Tungguin Luhan sampe sadar aku ada pasien lain" Kata Kyungsoo setelah itu ninggalin Sehun di ruang rawat Luhan.

Sehun menatap sendu Luhan yang terbaring di bangsal sana dengan bibir pucat dan peluh keringat yang membasahi keningnya. Sehun segera mengambil handuk kecil disana untuk menyeka keringat Luhan. 

"Apa pun yang terjadi tolong jangan benci sama saya yah" Sehun menggenggam tangan Luhan yang terinfus.

"Eunghhh~~~" Leguhan khas dari Luhan membuyarkan lamunan seorang Sehun.

Sehun segera membantu Luhan agar mendapatkan posisi nyamannya. "Akhirnya kamu sadar juga, saya sangat khawatir sama kamu"

Luhan diam beberapa saat, kedua matanya menatap dalam Sehun. "Anak?"

"Apa?" Tanya Sehun setengah terkejut.

Luhan mengelus perutnya yang rata. "Anak saya disini kenapa gak ada? Dan Kris gege?"

Tiba tiba Luhan menanyakan anak dan juga Kris yang Sehun ketahui adalah kakak angkat dari Luhan namun Luhan menganggapnya adalah suaminya yang telah meninggal.

"Luhan" Panggil Kyungsoo terengah engah, dia datang dengan sangat cepat saat salah satu perawat rumah sakit memberitahunya jika Luhan udah siuman.

Luhan menatap Kyongsoo yang berdiri gak jauh darinya . "Kyungsoo, anak aku? Kris?"

Kyungsoo menatap Sehun bingung setelah itu matanya kembali menatap Luhan yang saat ini tengah mengusap ngusap perut ratanya.

"Ayo ayo netralkan nafas kamu dulu baru nanti kasih pertanyaan apa pun. Nanti akan dijawab sama Sehun dan aku"

Sehun mendelik menatap Kyungsoo yang juga menatapnya tajam. Masalahnya Sehun belum ada persiapan untuk memberitahu Luhan semua yang terjadi.

Luhan mencoba mengontrol pernafasannya agar tenang. Merasa tenang Luhan mulai memberikan pertanyaanya kepada Kyungsoo mau pun Sehun. "Kyung, anak aku kemana? Aku hamil dan dia-"

Kyungsoo mau pun Luhan melirik Sehun bersamaan. "Kenapa dengan Sehun?"

"Dia pacar aku dan dia perkosa aku, Kyung" Kata Luhan yang sedang menatap tajam Sehun.

Sehun mengigit bibirnya pelan kemudian menundukan kepalanya saat mendengar perkataan Luhan, dia enggan mau menatap Luhan sekarang. Sehun terlalu malu.

Kyungsoo menganggukan kepalanya, dia juga merasakan sakit hatinya Luhan. "Setelah itu apa yang kamu inget lagi?"

"Pergi ninggalin aku di tengah hujan deras dan dia juga gak percaya sama aku kalo aku hamil anak dia" Luhan berbicara sambil menatap tajam Sehun.

"Ada lagi?"

Luhan menahan tangisnya. Jadi ini alasan ibunya sangat membenci Sehun. "Kris, kakak angkat ku yang bertanggung jawab atas perbuatannya-"

"Setelah itu kecelakaan yang membuat anak ku dan Kris mati"

Sehun menggelengkan kepalanya. "Anak itu gak mati, anak itu ada dia masih hidup!"

 "Anak itu gak mati, anak itu ada dia masih hidup!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EXO is EXO

Duda Tetangga Sebelah; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang