20. ENDING

1.6K 134 8
                                    

Luhan sudah pulang dari rumah sakit sejak 3 hari yang lalu yang ditemani oleh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luhan sudah pulang dari rumah sakit sejak 3 hari yang lalu yang ditemani oleh Sehun. Yah walaupun Luhan masih ada dendam kepada Sehun tapi Luhan singkirkan itu karena demi masa depan seseorang yang dia sayangi, anaknya Guanlin.

Yah Guanlin juga sudah tau ceritanya, anak 17 tahun itu sampai marah besar kepada ayahnya karena udah menyianyiakan orang seperti Luhan. Tapi akhirnya kemarahan anak itu meredam juga karena bujukan dari Luhan. Sekarang Guanlin lagi nemenin Luhan di rumah Luhan.

Suasana juga jadi canggung gitu. Biasanya kan Guanlin suka godain Luhan sampe marah gitu, sekarang anak itu malah diem aja sambil ngusap ngusap lembut tangan Luhan.

Luhan juga bingung harus gimana, karena dia harus menunjukan sikap sebagai orangtua yang baik kepada Guanlin namun Luhan gak tau gimana caranya.

"Bryan harus manggil kak Luhan apa? Bunda atau papa?" Kata Guanlin yang masih nunduk terus mainin jari jari Luhan.

Luhan gak tau harus ngomong apa ke Guanlin, lagi lagi dia bingung. "Ehmm... panggil aja senyaman Bryan, kalo Bryan mau manggil kak Luhan juga boleh. Kan aku masih muda hehe"

Guanlin tersenyum menatap Luhan yang juga menatapnya sambil mengusap rambut milik Guanlin. "Aku minta maaf banget sama Bryan karena udah lupain Bryan padahal Bryan anak aku sendiri"

"Jangan minta maaf, Bryan gak papa kok itu kan kak Luhan bisa lupa karena penyakit dari kecelakaan" Kata Guanlin, seberusaha mungkin dia menahan tangisannya.

Sama seperti Guanlin, Luhan juga sedang menahan air matanya. "Call me bunda, Bryan"

"Bunda, i miss you" Kata Guanlin sambil meluk tubuh Luhan dengan erat.

Akhirnya Guanlin bisa merasakan kasih sayang dari seseorang yang melahirkannya. Walaupun ada rasa kecewa karena mamanya itu melupakannya.

Mereka berdua menangis bersama di ruang tamu milik Luhan dengan pencahayaan minim hanya lampu kuning yang menyinari ruangan tersebut.

Luhan menciumi pucuk kepala Guanlin. "Kalo Bryan udah dewasa jangan jadi orang yang gak bertanggung jawab yah. Bryan harus bertanggung jawab apa yang Bryan lakukan dan katakan"

Guanlin mengangguk sambil menghapus air matanya. "Iyah Bryan akan dengerin semua nasihat bunda"

"You are the best boy, Bryan" Kata Luhan sambil mengusap lembut kepala Guanlin.

"Ehmm... bunda, apa bunda akan menikah dengan ayah?" Tanya Guanlin tiba tiba yang membuat Luhan memberhentikan usapan di kepalanya.

Guanlin melepaskan pelukannya menatap Luhan yang sedang menatap lurus kedepan. "Bunda belum mempertimbangkan itu, jadi maaf Bryan"

"It's okay bunda. Bryan tau perasaan bunda" Kata Guanlin sambil tersenyum.

Tiba tiba dering ponsel Guanlin berbunyi, Guanlin langsung mengambil ponselnya yang berada di meja sampingnya. Guanlin melihat nama dari si pemanggil yang ternyata adalah ayahnya.

Duda Tetangga Sebelah; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang