Cantik

15 1 0
                                    

Dino hingga kini sedang galau-galaunya karena ditinggali sosok yang dapat menyambut harinya dengan bahagia.

"Hey cantik,kemana saja tak ada berita sedikitpun cerita,tak kubaca lagi notif  di ujung malam".

Itu adalah pikiran dan isi hati yang Dino renungkan dalam kesehariannya.Ia tidak melihat satupun notif yang muncul,kecuali notif dari telkomsel.

Ia selalu berharap hari esok akan berbeda,dimana akan ada satu notif yang muncul mengkelipkan "hi".

Hari demi hari ia semakin rindu,ia selalu berpikir bahwa "mungkin saja oliv yang jauh disana rindu kepadaku,walau ku tak tau".

Seiring berjalannya waktu,Dino pun akhirnya sudah bebas dari hukuman skorsing yang di berikan Bu irma.Ia sangat membara dan bersemangat untuk sekolah,ia tampil gagah seraya membunyikan motor harley maticnya itu.Ia pun datang lebih awal dibanding murid teladan yang ada di sekolah tersebut.

Berdiri di kelas  10 MIPA 2 adalah tujuan pertama Dino bersemangat  untuk membuka halaman materi baru.Halaman yang dimaksud adalah,Halaman kisah cinta antara  Oliv dan Dino.

Ia menunggu seraya menyisir rambut barunya di kaca,agar penampilannya lebih menarik di mata Olivia.Di saat bel berbunyi,ujung hidungnya belom tampak oleh Dino,sampai mengharuskan Dino untuk menggerakan badannya berjalan ke kelasnya.

"Hi Dino,kebiasaan lu dateng telat",sambut Danu di depan pintu kelas.

"Dateng telat,gigimu gendut,sembarangan kalau ngomong,gw abis dari 10 MIPA 2 nungguin doi".

"Terus-terus?",saut Danu dengan penasaran.

"Doi gaada di kelas,udah gua tungguin dari setengah 6",jawab Dino dengan murung.

"Yah,yauda paling telat",ucap Danu.

Dino pun akhirnya duduk di tempatnya dan disambut dengan pelajaran pertama dimana ia membenci pelajaran itu.Pelajaran yang Dino benci adalah Matematika.Ia selalu ngantuk saat bu Jesslyn menerangkan pelajarannya tersebut.Materi pada saat itu adalah "Permutasi".Di kala Bu Jesslyn menerangkan,Dino pun tertidur lelap di meja belakang.

"Ngrokkkhh,ngokkh,ngrokhh".

"SIAPA ITU YANG BARUSAN NGOROK?",ucap Bu Jesslyn dengan lantang.

Semua mata tertuju pada Dino yang sedang tertidur pulas di meja belakang.

"DINO BANGUN",Teriak Bu jesslyn dengan menggelegar.

Semua murid terkejut dan suasana pun menjadi hening histeris akibat suara Bu jesslyn yang lantang.

"Woi bocah tengik,bangun!",Saut Dodi sambil menggebuk pinggang Dino.

"Apaan sih?lagi enak-enak tidur juga",balas Dino dengan suara melemas.

"Dino kamu mau disetrap di kelas apa di kantor aja!".

"Di kantor aja bu,saya lagi malas belajar",saut Dino dengan muka ketakutan.

"LANCANG KAMU YA NAK!,PERGI KAMU DARI SINI,BERDIRI MENGHADAP BENDERA SAMPAI ISTIRAHAT SELESAI",Teriak Bu jesslyn.

"Lah,gadapet istirahat?"

"GAUSAH BANYAK CAKAP,LAKSANAKAN HUKUMAN MU!".

Akhirnya Dino pun meninggalkan kelas dengan badan yang loyo dan semangat belajar yang menurun.

Di saat ia sampai Di kantor ia bertemu dengan olivia yang sedang berdiri menghadap bendera.Hati Dino pun Berkibar dan terguncang karena terlalu senang melihat olivia yang ada disana.

"Kalo dihukumnya kayak gini,nyampe pulang juga betah gue!",ucap Dino dalam lubuk hatinya.

*Tok tok

"Masuk..",sambut Pak usman selaku kepala sekolah yang sedang mengatur jadwal di kantor.

"Oh dino,biasa kan?hadep bendera ampe bel pulang?".

"Haha,engga kok pak ampe bel masuk istirahat bunyi doang",ucap Dino dengan belagu.

Eh,si malaikat tak bersayap,kok bisa disini juga?",ucap Dino sambil tersenyum.

"Iya tadi gua telat bangun"

"Ohh begitu yaa",balas Dino.

"Ngomong-ngomong gua cuma ampe bel pas mau mulai istirahat",ucap Oliv.

"Oh,oke deh".

Mereka berdua pun saling menatap bendera merah putih sesuai dengan hukuman yang telah diberikan.Muka Dino pun lama-lama  memerah,tetapi bukan karna terlalu lama menatap bendera yang berwarna merah putih itu,tetapi karena ada yang mengalihkan fokusnya akan bendera tersebut.

Ia sungguh ingin menghentikan waktu saat ia menatap pesona yang ada di wajah oliv tersebut.Dino seakan-akan tidak mau kehilangan momen ini,dan akan dikenang selamanya di dalam ingatannya.

"Cantik",ucap Dino dengan keceplosan dan muka yang canggung.

"Cantik?"

"Oh engga,maksudnya bendera nya kalo di perhatiin cantik juga dibanding bendera-bendera negara lain",balas Dino dengan tersipu malu.

"Apaan sih?gila ya nih bocah"?,ucap Oliv dalam batinnya.

"Muka lu kok kayak lagi sedih gitu Liv,baru dihukum 2kali santai aja gausah sedih gitu,gua aja udah sering hahaha",tanya Dino yang sedang mencari senyuman Oliv dengan rayuan yang pelik.

Oliv pun tidak membalas pertanyaan aneh yang dilontarkan Dino.

"Apaan sih,gua sedih kan karna nenek tercinta gua baru aja meninggal,sumpah gajelas banget ini orang".ucap Oliv dalam batinnya.

Menit-menit pun berjalan dengan cepat sehingga bel istirahat pun berbunyi.

Oliv pun menghentakkan kakinya dan keluar dari ruangan tersebut tanpa berpamitan dengan Dino.

"Kenapa ya tuh bocah?",ucap dino sambil menggaruk kepala.

*10.20*

Bel istirahat pun berbunyi untuk kedua kalinya menandakan bahwa istirahat telah selesai,dan dino pun lari meninggalkan kantor guru dan kembali ke kelas.

Sesaat di kelas,ia lupa bahwa ia ada ulangan sejarah pada saat itu,dan alhasil dia pun panik,dan merampas buku Danu dan membacanya dengan kilat.

"Din,tar bantuin gua ya",ucap Danu dengan bermohonan.

"Liat nanti,gua aja belom belajar,baru baca buku catetan elo",ucap Dino dengan tegas.

Tidak ada satupun yang meragukan kemampuan menghapal Dino,kemampuan serta wawasan nya sangat diatas rata-rata.Ibaratkan peribahasa "lubuk akal lautan tepian ilmu".

Ia mempunyai wawasan yang luas karena kegemaran Dino adalah membaca buku,tetapi ada satu hal yang membuat dirinya menjadi tidak sempurna,yaitu "Matematika".

Saat ulangan sejarah itu mulai,Dino pun mengerjakannya dengan cepat,kalo ada lomba menulis esai sejarah dengan mata tertutup,mungkin Dino adalah Jawaranya.ia pun tidak lupa membantu Danu dan Dodit yang merupakan sahabat sejati dan sahabat seperjuangan Dino.

Dino adalah orang yang menjiwai sikap solid,ia tidak pernah melupakan temannya,meskipun ia sedang sibuk,pasti ia akan menyempatkan waktu untuk dapat bersosialisasi dengan sahabatnya tersebut.

Mereka bertiga pun menjadi orang yang selesai terlebih dahulu dalam ulangan tersebut.

"Karna kamu bertiga kelar duluan,ibu bakal periksa punya kalian bertiga,silahkan duduk"

Mereka pun duduk dengan tenang tanpa memikirkan nilainya tersebut.

"Dino,kamu 100".

"Danu,kamu 95".

"Dodit,kamu 94".

"HAHAHAHA",mereka bertiga pun tertawa soal yang sepele itu.

"Lu emang bisa gua andelin sob",ucap Danu dan Dodit dengan berbisik.

"Haha,masalah hapal-menghafal mah udah bukan masalah berat bagi gua,udah keahlian yang tertanam dari kecil",ucap Dino dengan nada sombong dan tertawa kecil.





























"Pertama Kalinya"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang