Ulangtahun ku! (Dino)

10 1 1
                                    

Hari ini adalah ulang tahunku,dimana yang tersuram dibanding ulangtahunku yang sebelumnya.

"Ah lagi-lagi begini",ucap Dino.

Bahkan ibuku sendiri tidak mengingat ulangtahunku,gumam Dino yang sedang murung.

"Mungkin aku adalah salah satu orang yang tidak beruntung di dunia,apa mungkin aku tidak mengerti definisi kata bersyukur?"

"Tapi apa boleh buat,kenyataan yang bilang seperti itu".

Kepergian Olivia membuat Dino menjadi terisak sedih,dia tak tau apa yang harus ia buat,seperti kehilangan selera untuk hidup.

"Apa aku harus mengakhiri hidup ku saja?"

"Tidak lah,aku tidak sedungu itu",ucap Dino sambil tertawa kecil.

Dino menutup dirinya,bahkan ke teman terdekatnya sekalipun.

Ia sedang berada jauh dari rumah,sebelum ia berangkat untuk ke Inggris,minggu depan.

Dirinya sedang menghiatuskan diri,di tempat indah yang menenangkan dan sunyi.

Tempat ini merupakan tempat kesukaannya,karena menurutnya ia hanya bisa merefleksikan dirinya disini.

Bali merupakan tempat yang indah,bukan hanya orang-orangnya yang ramah,tetapi tempat ini sangat menenangkan hatinya.

Duduk di pinggir pantai,menikmati indah nya senja.

"Namun di banding senja,aku lebih bahagia kalo senyumanmu yang menghiasi soreku".

"Namun apa boleh buat hanya ini yang bisa kubuat untuk menyembuhkan hati ku yang sedang memilu".

"Menikmati aliran air sangat menenangkan,aku lebih bisa merenungkan semuanya disini".

Dino menyuruh keluarganya untuk tidak memberitahu kepada siapapun,karena Dino benar-benar ingin sedang sendiri.

"Terkadang sendiri itu menyenangkan,tapi di lain sisi terkadang aku juga merindukan dia".

"Mungkin hanya kali ini saja dimana aku sangat susah merenungkan semuanya".

"Karena dimata ku,cinta itu sangat jelas,aku merasakan hal yang sebelumnya tidak pernah kurasakan".

"Aku benar-benar mencintainya,seandainya dia mengetahui lubuk hatiku".

"Aku masih berharap,kamu disana juga merindukan ku"

Tapi untuk mengatakan seperti ini juga terasa berat bagi ku.

"Seandainya aku bisa berbagi tugas dengan mu"

"Iya aku yang kangen,kamu yang rindu",gumam Dino sambil menghayal.

"Hahaha,bukannya merenung malah menghayal",ucap Dino sambil tertawa kecil.

"Melupakan seseorang memang susah ya",ucap Dino sambil menghela nafas.

"Mungkin memang belum saatnya aku untuk melupakan dia".

Yang kutau hati memang tidak pernah bohong,apa yang diucapkan hati ku adalah wujud ketulusan ku padanya.

"Sungguh kucinta dia".

"Langit sedang merindukan rembulan yang menyembunyikan dirinya dalam gelap".

"Seperti aku yang merindukan mu disini".

"Langit sedang menunggu malam".

"Seperti aku yang menunggu mu untuk kembali".

"Terkadang langit juga merindukan indahnya pelangi".

"Ya,seperti diriku yang teramat merindukan mu".

"Kapan langit akan bersedih?mungkin adalah sekarang".

"Karena aku juga sedang sedih ditinggalkan".

"Sebentar lagi,langit mungkin akan merasa bahagia,karena ada bintang yang menemaninya".

"Tapi tidak denganku yang sudah terlalu lama sendiri disini".

"Hanya sebutir pasir yang kaku dan terdiam,melihatku termenung".

"Selamat ulang tahun kepada diriku yang sedang termenung pilu menunggu kehadiran mu disini".











"Pertama Kalinya"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang