"Pertama Kalinya"

Duniaku sendiri (Oliv)

Sepertinya matahari tidak pernah kunjung datang menyinari hidupku lagi,dia yang telah lama pergi tidak pernah kembali.

Entah apa yang menhantui pikiranmu hingga semudah itu engkau melupakan ku.

Mengapa sesulit itu untuk mengetahui kabarmu.

Bahkan orang-orang idiot itu juga tidak mengetahui kabarmu.

"Apa kabarmu?",ucap oliv di dalam pikirannya.

Kemana saja engkau yang biasanya selalu memberi sentuhan warna di dalam hidupku.

Sekarang engkau hanya terlintas di pikiran ku saja,engkau tidak pernah menunjukan eksistensimu,aku baru menyadari bawa sosok mu adalah sosok yang dingin.

Jika engkau benar-benar pergi,beri aku kesempatan untuk bisa bertemu di mimpi.

Rindu ini menggema,karena terasa sekali sampai ujung hati ku yang terluka.

Aku terlalu lelah untuk menangis.

Kau tahu?hal yang paling menyedihkan di dunia adalah ketika engkau tidak bisa menjatuhkan setitikpun air mata,itu seperti menandakan bahwa dunia akan berakhir.

Iya,dunia ku dan dunia mu.

Aku tidak tau seberapa jauh kamu meninggalkan dunia ini,aku tidak tau kapan saat yang tepat agar cinta ini bisa bersemi kembali.

Namun ku bersedia menunggu,mungkin kegemaran ku setelah ditinggalkan oleh mu adalah menunggu.

Aku sangat menyesal baru merasakan cinta setelah kamu pergi.

Aku terkadang sadar,bahwa aku tidak bisa lagi menggapaimu,apa kisah kita harus usai disini?

Tapi seperti kataku,ku kan terus menunggu :)

Tuhan punya rencana,gaperlu tau seberapa indah rencana itu.apabila Dino merupakan jodoh ku,mungkin kita akan dipertemukan di lain waktu,tetapi jika bukan,mungkin di lain dunia.

Dino itu orangnya biasa aja,terkadang luar biasa,tapi kalo hari ini?kayaknya ga berarti.

Semenjak kepergian Dino yang sedang di antah berantah,diriku menyibukan diri dengan terus menerus membuat puisi,karna diriku sendiri adalah pecinta kata-kata indah.

Puisi yang ku buat memang tidak sempurna layaknya Bapak Djoko Sapardi Darmono,tapi dengan membuat puisi,itu dapat membantu ku untuk memanggil memori yang pernah ku lalui bersama Dino.

Dino adalah orang pertama yang aku cintai,dia memang keren,senyumnya membuatku teringat bagaimana dia bisa memikat hatiku.

Ku akan terus menunggu,seperti Dino yang menunggu sejak kisah ini baru saja dimulai.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,sesederhana rahasia matahari yang tidak pernah diceritakan kepada Bulan.

Mungkin memang bukan takdirnya rahasia itu tersampaikan.

Mungkin memang bukan waktunya,suara hati ku ini tersampaikan kepada mu.

Tapi yang kupaham,ini adalah cinta,karena cinta bisa memberikan cahaya pada mata orang buta sekalipun.

Aku sangat menyesal memilih Leonardy yang seharusnya tidak pernah menjadi milikku.

"Sudah seharusnya kau yang menjadi miliku,Dino",teriak Oliv.

Jika memang benar ini adalah rencana tuhan untuk mempertemukan aku dan kamu kembali,mungkin aku akan pasrah dan mengakhirinya dengan satu kata.

"Amin".