Malam ini gumilar keluar dengan membawa sebuah flashdisk yang berisi vidio percakapan yogi bersama anak-anak tsm. Ia berjalan mencari yogi dengan motor tuanya tapi tak kunjung ia menemui, gumilar sudah kebingungan karena dirinya sudah pergi ke tempat-tempat tongkrongan yogi tapi tidak menemukan wujudnya.
Gumilar memutuskan berhenti sejenak untuk mencari yogi. Ia masuk kesebuah alfamart untuk membeli minum. Gumilar duduk disebuah bangku yang disediakan disana. Kebetulan, alfamartnya dekat dengan jalan raya jadi ia bisa memerhatikan yogi yang mungkin saja ia melewati jalanan ini.
Sampai akhirnya dua orang berhenti didepan alfamart yang gumilar singgahi. Gumilar serasa tidak asing dengan keduanya, ia memutuskan untuk menutup wajahnya dengan kupluk switer. Gumilar hanya terdiam tanpa respon ketika dua orang itu masuk ke dalam untuk berbelanja.
Gumilar mulai memerhatikan dari luar. Dan benar saja, itu adalah orang yang ia sedang cari-cari. Ia langsung menutupi mukanya dengan masker agar lebih tidak dikenali oleh yogi. Setelah yogi berbelanja ia duduk disebelah gumilar, ia tidak menyadari bahwa disampingnya adalah gumilar. Sedangkan gumilar hanya terdiam seribu bahasa.
Menit demi menit hanya keheningan yang didapat gumilar karena yogi dengan temannya hanya terdiam sibuk dengan ponselnya. Teman yogi akhirnya memecahkan keheningan, ia bertanya tentang permasalahan yogi dengan seseorang. Gumilar mulai tak karuan, ia mencoba sabar untuk mendengerkan gumilar kembali sok sibuk dengan ponselnya sembari mendengarkan pembicaraan mereka.
"Urusan lo sama gumilar udah selesai?" Tanya teman yogi, pertanyaan itu membuat gumilar semakin serius mendengerkan.
"Gak tau. Bingung gue, dipikir-pikir ya buat apa gue habisin gumilar. Hanya karena gue pernah suka sama dwi ina tapi dia lebih memilih gumilar dibanding gue." Yogi menghirup napas panjang, sebelum akhirnya berbicara.
"Sebenernya gue udah gak mau ada urusan lagi sama gumilar. Tapi, pas gue coba lupain permasalahannya eh adik gue punya urusan dengan si anan anan itu."
"Dan si anan itu sahabatnya gumilar. Hari itu, adik gue bertabrakan dengan anan tanpa sengaja. Ya lo tau sendirilah adik gue gimana keras kepalanya. Akhirnya, dia tidak mau memaafkan permintaan maaf dari anan."
"Sampai ujungnya. Gumilar membela anan, dan adik gue gak terima dengan alasan dia dipojokan oleh gumilar. Makanya, pas dikejadian adik gue langsung mukul gumilar."
"Ouh iya iya. Gue paham, jadi lo masih coba nyusun rencana itu karena takut adik lo diapa-apain sama gumilar?" Tanya teman yogi.
"Bisa dibilang begi." Omongan yogi terputus ketika orang yang berada disampinya mendekat dan membuka masker bersama kupluknya.
"Lo tenang aja. Gue gak akan seperti itu, adik lo bakalan aman-aman aja." Gumilar menatap yogi, membuat yogi memalingkan pandangannya.
"Sejak kapan lo berada disitu?" Tanya yogi kepada gumilar. Kini, yogi mencoba untuk menatap gumilar.
"Dari tadi. Emang gue lagi nyari lo. Terus, kebetulan ketemu lo disini."
"Jadi yaudah. Gue dengerin, keluh kesah lo terhadap gue. Dan maaf prihal dwi gue gak tak tau kalo lo suka sama dia." Tangan yogi mulai mengepal. Ia merasa, bahwa gumilar terlalu merendahkan dirinya.
"Terus mau lo apa? Setelah berhasil nyari gue." Yogi berdiri dari tempat duduknya menatap gumilar sinis.
"Gue mau apa? Gue nyari lo cuma mau mastiin aja apa bener yang selama ini kamera gue rekam tentang lo." Gumilar tersenyum dengan tatapan tajamnya.
"Dan ternyata bener kalo lo kurang suka sama gue." Ucapan gumilar semakin membuat yogi memuncak. Amarahnya tak lagi terkontrol, membuat sebuah bogem mencoba untuk dilayangkan dari tangan yogi. Namun, gumilar berhasil menahan dan langsung mendorong yogi sampai tersungkur.
"Gue nyari lo bukan mau ngajak duel ya. Gue cuma mau mastiin kebenarannya, udah." Gumilar memilih untuk pergi ia tidak ingin duel dengan yogi karena tujuan awalnya juga hanya untuk memastikan kebenerannya.
Gumilar pergi dengan senyuman karena ia merasa permasalahan dengan yogi sudah cukup sampai disini saja. Ia tidak ingin memperpanjang lagi, karena jika diperpanjang mungkin saja akan merambat kesatu sahabatnya lagi. Ya adrian alveno vallen, gumilar tidak bisa pungkiri sahabatnya yang satu itu sekarang ini cukup erat dengan yogi.
Coment jika ada ke typo an😅
Dan coment juga jika mempuyai saran😁Bantu gue dengan cara vote dan share cerita gue ketemen-temen kalian ya😊
Temukan gue disosial media
Follow instagram gue di gumilar_gemintang97😊
Cek juga halaman facebook gue di gumilar_gemintang😁
Subcribe chanel youtube gue di Gumilar Gemintang😍
Liat juga wattpad quote gue di
Gumilar Gemintang😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Dalam Selimut
Fiksi RemajaTidak pantaskah bukan seorang musuh adalah teman sekolahanmu sendiri? Seorang musuh yang merampas kebahagianmu harus dibalas dengan setimpal. Teruntuk engkau, kau sebenarnya siapa? Berani merusak pertahananku. Kau membawaku kedalam alur ceritamu. Me...