Langit telah berganti warna, yang tadinya terang kini berubah menjadi gelap,yang tadinya di temani oleh sang surya, kini di temani oleh sang rembulan dan para bintang. Angin malam berhembus menyebarkan hawa dinginnya di setiap penjuru dunia. Saat ini gadis yang memakai pakaian ketat berjalan sempoyongan memasuki rumah yang terlihat indah dari luar tetapi saat didalam kita tak tahu apakah akan sama jika kita lihat dari luar.
Dia memdorong pintu kayu yang menjulang tinggi tersebut, melangkah perlahan sambil menenteng heelsnya takut membangun penghuni rumah tersebut. Lampu yang semulanya padam kini tergantikan oleh cahayanya yang terang.
" Dari mana kamu?jam segini baru pulang"ucap seseorang dengan suara basanya. Gadis tersebut membalikan badannya dan menatap jengah sang penanya yang tengah berdiri tak jauh dari posisinya.
"Bukan urusan anda tuan"ucapnya. Kini wajah pria tersebut mengeras pertanda dia sedang menahan amarahnya.
"Tentu ini urusanku, aku adalah ayahmu ke..."ucapnya terpotong oleh teriakan gadis di depannya.
"DON'T CALL ME LIKE THAT, CALL ME QUEEN SIR" teriaknya kesal. Pria tersebuat melangkah mendekatinya,tangannya yang berurat menggenggam dan menarik surai hitamnya.
"JANGAN TINGGIKAN SUARAMU KEPADAKU SIALAN, AKU AYAHMU"Balasnya dengan teriakan juga. Para pelayan yang bekerja di rumah tersebut seringkali mendengar pertengkaran ayah dan anak tersebut, yang bisa mereka lakukan hanya menonton saja tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Tidak ada seorang ayah yang tega berbuat seperti yang kau lakukan kepada anaknya sir,jauhkan tangan mu dari rambutku."ucapnya menahan amarah. pria tersebut melepaskan tangannya dari surai hitamnnya tetapi siapa sangka bahwa tangannya yang lincah menarik ikat pinggang yang ia kenakan, memukul sang putri tanpa ampun.
Queen jatuh sujud di bawah kaki sang ayah,punggungnya yang mulus kini telah di hiasi oleh garis berwarna merah keunguan tersebut,ia hanya mampu meringis menahan setiap rasa cambukan yang diterimanya.Tanpa ampun sang ayah terus mencambuknya.
"KAU ANAK YANG TAK TAHU DI UNTUK, KARNA MU AKU KEHILANGAN ISTRI KU SIALAN"Teriaknya sembari mencambuk sang putri dengan linangan air mata di wajahnya.
"Pukul aku sampai kau puas ayah,pukul aku."ucapnya segukan, wajah cantiknya di banjiri linangan air mata.Ayahya seperti ini ketika ia berumur 13 tahun ketika kepergian ibunda tercintanya. Para pekerja yang kasihan melihat anak sang majikan kini berusaha melepaskannya dari amukan ayahnya.
"MENYINGKIR KALIAN SEMUA,BIAR KU BERI PELAJARAN PADA GADIS PEMBANGKAN DAN TAK TAHU DI UNTUNG ITU"ucapnya. Kini ia tengah berusaha melepaskan diri dari para pekerja yang menahannya, queen telah di bawah oleh para pelayan ke kamarnya untuk mengobati luka-lukannya.
"non duduklah biar bibi obati dulu lukanya,supaya nggak membekas non."ucap pelayan tersebut.
"nggak usah bi, mending bi darmi kembali kekamar dan istirahat ini sudah larut malam bi."tolaknya secara halus. Bi darmi yang sudah biasa mendapatkan tolakan dari queen melangkah menuju nakas di samping tempat tidur menggambil kota P3K,membukannya lalu mengeluarkan salap. Bi darmi menggangkat baju queen yang ditahannya dan mengoleskan salap secara teratur pada punggung queen. Queen hanya bisa pasrah dan tidak melawan,ia tahu bahwa bi darmi akan melakukannya, ia menghormati bi darmi karena hanya bi darmi yang mengurus dan memberinya kasih sayang selama ini setelah kepergian ibunya.
" non queen harus jaga kesehatan,jaga diri yah non, bibi kasihan liat non tiap pulang malam selalu ajah kayak gini,non tuh udah bibi anggap anak sendiri, bibi nggak mau kalo non selalu di siksa sama tuan."ucap bi darmi lembut, kini matanya mengeluarkan air mata karena kasihan melihat putri majikannya yang dia anggap anak ini tersiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Crazy
Teen FictionQueen Crazy dalam bahasa yunani yaitu Vasílissa Chíla yang artinya Ratu gila, kau pantas di juluki seperti itu karena kenyataannya kau membuat ku terinfeksi oleh kegilaan mu. Kau pemberani, jauh di dalam mata mu terdapat luka yang begitu dalam, mat...