CHAPTER VIII

11 3 0
                                    

"Ini tuan, aku hanya mendapatkan info dari masa lalu nyonya, ternyata dia memiliki adik perempuan dan disini tertulis dia sudah meninggal 15 tahun yang lalu karena kecelakaan" Ujar pria paru baya di depan Nick.

Tangan Nick terulur mengambil map yang ada di atas meja tersebut, dia menelisik setiap kata yang tertulis dalam lembaran tersebut.

"Aku tidak tahu Mom memiliki adik, bahkan dia tidak pernah menceritakannya" Ujar Nick, tangan Nick mengambil foto yang berisi ibunya dan wanita yang dia yakini adalah adik sang ibu.

"Matanya mirip dengan ku, apakah dia adik ibu ku jadi dia mirip dengan ku? Yah bisa saja, positif thinking Nick" Ujar Nick meyakinkan dirinya.

"Terimakasih Mr. Rudi karena sudah membantuku" Ujar Nick Kepada Pria paru baya di depannya. Nick menutup map tersebut dan mengulurkan tangannya menjabat tangan Mr. Rudi.

"Saya senang bisa membantu tuan" Ujar Mr. Rudi membalas jabatan tangan Nick.

"Kalau begitu saya permisi" Ujar Mr. Rudi membungkuk lalu pergi keluar dari kafe tersebut.

"Aku akan tanyakan ini pada Mommy, Hmm Risa Yoshiki nama yang begitu indah." Puji Nick sembari mengelus foto adik dari sang ibu.

Nick berjalan keluar dari kafe tersebut menaiki mobilnya ketempat sang ibu berada.

Mansion indah nan megah membuat mata kagum akan ke indahannya, begitupun ketika kita berjalan memasuki mansion tersebut, sangat indah.

Tetapi siapa sangka, Mansion indah nsn megah tersebut terdapat sebuah derita di dalamnya, begitu banyak benda saksi bisu akan ke egoisan manusia di dalamnya, beribu waktu yang di habiskan nya hanya untuk memulai pertengkaran yang tak kunjung usai.

"Mom!" Panggil Nick setelah sampai kedalam mansion.

"Dapur Nick" balas sang ibu ketika mendengar teriakan sang anak.

"Mom"Ujar Nick kemudian mengecup pelipis sang ibu. Sang ibu pun hanya membalas dengan senyuman dan elusan kepada Nick.

"I want to ask something, is it Ok?" Tanya Nick.

"of course, what is that?"

"Apakah kau punya adik mom?" Tanya nick, seketika tubuh Shonia membeku mendengar pertanyaan Nick.

"Mom, are you okay?" Tanya Nick sembari mengelus pundak sang ibu.

"A..h yah, Mom baik- baik saja" Ujar Shonia mengembalikan kesadarannya.

"Mom, bagaimana dengan pertanyaan ku?" Tanya Nick lagi.

"Yah, aku punya adik, Dia cantik, baik dan sangat ramah pada siapapun. Matanya yang indah, rambutnya yang bergelombang! Dia sangat sempurna Nick, Tapi sayang dia sudah tiada, tuhan memanggil nya begitu cepat" Ujar Shonia kembali mengenang sang adik.

"Kenapa dia bisa meninggal?"

Shonia kembali menyibukkan dirinya di dapur tanpa menjawab pertanyaan Nick.

Nick yang menunggu jawaban atas pertanyaan nya tak kunjung mendapatkan respon.

"Mom, apa yang terjadi dengannya?" Tanya Nick menuntut.

Shonia yang mendengar pertanyaan Nick menutup matanya dan mengambil nafas panjang lalu membuangnya.

"Nick ini sudah jam 10.46 sebaiknya kau ke kampus, jangan sampai kau melewatkan kelasmu" Ujar Shonia mengelus lengan Nick.

"But mom, kau belum-" ucapan Nick terpotong sebab Shonia mendorong Nick keluar dari dapur.

"Ini sudah hampir jam 11 Nick sebaiknya kau pergi" Ujar Shonia memaksa Nick untuk pergi.

"Okay, bye honey, belajar yang baik" Tambah Shonia kemudian menutup pintu mansion nya.

Nick yang melihat tingkah sang ibu hanya membuang napasnya, rasanya sesak ketika orang yang kita percaya tidak ingin berbagi dengan kita.

Apalagi dia yang berbohong, tidak menutup kemungkinan rahasia yang dia tutupi mampu membuat orang di sekitarnya pergi dari dirinya dan hilang respect terhadapnya.

"Apa salahnya jujur mom, jujur lebih baik ketimbang kau memendamnya dan membuat mu tambah terbebani." Ujar Nick menatap sang ibu yang mengintip di jendela kamarnya.

Shonia yang melihat Nick menatap nya langsung menutup gorden dan berlalu pergi.

" Maafkan Mom Nick, Mom belum mau kehilangan kau" ujar Shonia sedih.

Nick yang melihat ibunya sudah tidak memperhatikannya kembali melajukan mobilnya pergi ke kampus, lebih baik dia menuntut ilmu terlebih dahulu kemudian memikirkan hal tersebut.

"Hey Queen" Ujar Naura menepuk pundak Queen yang baru saja keluar dari mobilnya.

Queen yang baru keluar dari mobilnya terkejut karena Naura yang tiba-tiba datang menepuk nya dengan suara yang mirip toa

"Ck... kau ini, bikin kaget saja! Ini masih pagi aku belum dapat pria yang cocok untuk ku, aku belum mau mati! Kau tahu" Sarkas Queen menunjuk Naura dan menampilkan raut dinginnya.

"Sans, ajah lah Queen, kan masih ada Gw" Ejek naura memainkan alisnya.

Queen yang mendengar ucapan Naura tersebut memilih membuang mukanya ketimbang meladeni ucapan yang tidak jelas yang di lontarkan naura.

"Eh eh tunggu Queen, Liat deh Nick tampan banget" Ujar Naura menghentikan langkah Queen.

Queen yang lengannya di tahan oleh Naura berdecak kesal akan kelakuan Naura dan melihat objek yang di tunjuk Naura.

Di sana Nick yang baru saja keluar dari mobil dengan gaya maconya membuat hati Queen berdetak kencang.

" Ada apa ini, kenapa jantungku berdetak kencang"batin Queen sembari memegang dadanya.

Nick yang merasa di perhatikan melihat ke arah Queen dan Naura,kemudian Nick tersenyum ke arah mereka.

"Lucu" guman Nick melihat wajah Queen yang tidak berhenti menatapnya dengan satu tangan di atas dadanya.

Nick berjalan kearah Queen dan Naura tanpa di sadari oleh keduanya.

"Hmm" dehem Nick. Seketika Queen berusaha mengembalikan kesadarannya.

"Ada apa?" Tanya Queen setelah berhasil mengembalikan kesadaran nya dan memasang raut wajah dinginnya.

Nick yang mendengar ucapan Queen hanya tersenyum dan mengelus pipi Queen.

"Cantik" ujarnya, Queen yang melihat tingkah Nick segera menghempaskan tangan Nick dan meninju perutnya.

"CARI MATI YAH LO!" Teriaknya, Naura yang mendengar teriakan Queen baru tersadar dan menggelengkan kepalanya.

Nick yang baru saja di tinju oleh Queen hanya meringis dan tersenyum kembali.

Nick mempersempit jarak di antara mereka, Naura yang melihat tingkah Nick segera mungkin menghindar takut menggangu pertunjukan yang langka.

"Jangan suka marah-marah, nanti wajah cantik mu keriput, okay baby" Ujar Nick membisikan kata tersebut ke telinga Queen lalu menjilat dan memberikan sedikit gigitan kecil, kemudian berlalu pergi meninggalkan Queen dengan wajah cengonya.

Mahasiswa yang melihat pertunjukan yang begitu wow di hadapan mereka terkejut dengan keberanian Nick.

Wajah Queen sudah memerah menahan emosinya karena tingkah Nick tetapi jantung nya yang tidak berhenti berdetak mengambil tempat tersendiri di hatinya dan perasaanya.

Queen membalikkan badannya dengan kemarahan tingkat tinggi hahha...

"AWAS SAJA KAU NICK TUNGGU PEMBALASAN KU DASAR KAU FUCKING JERK" Teriak Queen sembari mengangkat jari tengahnya ke arah Nick.Nick yang melihat tingkah Queen tertawa terbahak .

"I'll WAIT FOR IT, HONEY" teriak Nick dan memberikan Kiss bye kepada Queen.

Queen yang melihat Tingkah Nick Kesal setengah mati, bukannya takut Nick malah menggodanya.

Queen berlalu pergi dari tempat dia meneriak ki Nick dan mencari Naura yang entah kemana perginya.




Queen CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang