Datar || Yohan

Terror

Langsung aja ya. Lego!

Author side.

Yohan dan Hyewon pergi ke taman untuk membeli es krim yang sudah dijanjikan Yohan tadi.

"Mau es krim rasa apa?" Tanya Yohan saat sampai di kedai es krim

"Coklat, Vanila, Stroberi. 1 cup yang besar. Dia yang bayar pak," kata Hyewon dengan santainya sambil menunjuk Yohan.

Yohan dengan ekspresi menganga saat mendengar pesanan Hyewon.

"Tutup," kata Hyewon sambil menaikkan dagu Yohan.

"Apakah kalian sepasang kekasih?" Tanya si penjual es krim.

"Tidak."
"Iya."

"Hei, gw bukan pacar lu."

"Bukan.. Tapi belum," kata Yohan sambil senyum.

"Kalian sangat cocok," kata bapak itu sambil tersenyum.

Yohan yang mendengarnya tersenyum makin lebar.

"Ini es krimnya. Khusus kalian berdua es krim nya gratis," kata si bapak.

"Eh? Yang bener aja pak? Ini besar loh pak. Nanti rugi," kata Yohan.

"Gapapa. Ambil saja. Semoga kalian cepat jadi ya wkwk."

"Aamiin pak aamiin.. Makasih doanya pak. Saya terharu."

"Yaudah sana pergi. Galiat apa calon pacar udah pergi tadi."

"Eh?"

Yohan noleh ke sebelahnya namun tidak ada oknum bernama Hyewon.

"Astaga.. Kalo gitu saya pergi dulu pak. Terima kasih."

Setelah Yohan pergi. Bapak tadi yang awalnya tersenyum sekarang merubah senyum itu menjadi mengerikan.

Gatau tu bapak baik atau gak.. Hanya author dan tuhan yang tahu.

+×+×+×+×+×+×+×+

Hyewon duduk dengan tenang di kursi taman sambil memakan es krimnya dan melihat anak-anak bermain.

"Hahh.. Hah.. Dicariin juga... Cepat banget ngilangnya," kata Yohan sambil ngos-ngosan.

Hyewon melirik Yohan sekilas lalu bergeser dan menepuk kursi disebelahnya agar Yohan duduk.

Yohan duduk disebelahnya dan menatap Hyewon yang sedang melamun sambil makan es krim.

"kenapa?" tanya Yohan.

Gaada respon dari Hyewon.

"hey?" kata Yohan sambil menepuk pundaknya.

"hm?" dehem Hyewon.

"kamu kenapa?"

"ayo lari."

"ha?"

"ayo."

Hyewon menaruh es krimnya di bangku. Lalu segera bangun dan menarik tangan Yohan.

Mereka berlari dan terus berlari sampai mereka di rumah Hyewon sendiri.

Brakk!!!

Taehyun menoleh ke arah pintu dan melihat dua oknum sedang ngos ngosan.

"nuna."

Taehyun membawa dua gelas air untuk dua oknum itu.

"hah.. Dek.. Tutup pintu lalu kunci."

"iya, nun."

Dengan patuh Taehyun menuruti perkataan nunanya.

"patuh banget adek lu."

"jelas. Adek gue."