Jaemin berlari untuk kembali ketempat dimana Mark, Renjun dan Haechan berkelahi tadi. Sesampai nya disana dia sama sekali tak menemukan apa-apa. Ia tidak menyerah dan langsung mencari ke arah lain.Jaemin mengikuti arah rumput yang sudah terinjak-injak tak lupa ia menemukan darah di rerumputan itu.
"Siapa yang terluka?" Cemas Jaemin di sela-sela larinya bahkan tak sadar jika air matanya telah mengalir.
"Jaemin?!!"
Itu teriakan Jeno, dan Jaemin masih dapat mendengar nya meskipun hanya samar-samar. Jaemin tak menghiraukan kan dan terus mencari ketiga teman nya itu.
Hingga akhirnya ia mendengar suara keributan di arah barat sana Jaemin dengan cepat berlari ke sana dan melihat Mark yang sudah terkapar dengan darah di kepala, tangan bahkan dari mulut nya.
"HEY! SEBELAH SINI!"
Jeno menekuk lututnya yang lelah berlari dan mengatur nafasnya yang terasa sesak di dada. Ia benar-benar sangat kelelahan sungguh.
"Jaemin?!!"
Jeno kembali meneriakan nama itu. Jeno yang terkuat di Nct Dream akhirnya membeludakan tangisannya. Ia hanya merasa sangat lelah, frustasi, takut dan cemas.
"Hyung tolong" Jeno menangis sesenggukan di atas rerumputan ini. Ia hanya berharap jika Hyung-hyung sedang mencari keberadaan mereka.
"Kami baru saja bersatu, tolong jangan pisahkan kami lagi hiks"
"Jeno hyung?"
Suara lirih memanggil nya, Jeno menoleh ke belakang dimana Chenle dan Jisung sedang menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca. Tunggu! Jisung sudah sadar? Syukurlah. Chenle dan Jisung kemudian memeluk Jeno secara bersamaan memberikan kekuatan pada hyung tertua di antara mereka itu sekarang.
Mereka tahu apa yang sedang dirasakan Jeno, mereka merasa bersalah karena Jeno serasa terbebani dengan adanya mereka berdua disini.
"Hyung seandainya kami tidak ikut kesini mungkin kau tidak akan merasa terbebani"
***
Di saat yang bersamaan Renjun dan Haechan terhuyung-huyung untuk bangkit. Renjun merasa jika tulang sendi nya tergeser ia tidak bisa berdiri dan berjalan dengan benar seperti Haechan.
"Ayo menyerah saja!"
Sahut Renjun tiba-tiba dan membuat Haechan terkejut dengan kata-kata nya.
"Kau gila eoh?" Bentak Haechan.
"Aku sudah sangat lelah, kita memasuki hutan lebih dalam lagi dan tak tahu jalan keluar, kuharap semua orang tahu jika kita telah berjuang bersama dan debut dengan nama unit Nct Dream. Dengan begitu kita semua adalah generasi perta Nct Dream tanpa menunggu umur 20 tahun karena kita lulus secara bersama-sama"
Renjun menangis, sama dengan Renjun Haechan juga menangis. Tidak ini bukan akhir hidup mereka, mereka pasti akan selamat.
"Dengan begitu juga kita tak perlu menyaksikan Chenle dan Jisung menangis ketika kita bukan bagian dari Nct Dream lagi"
"Jangan berkata seperti itu bodoh, kita berada dalam masalah besar, nyawa kita terancam dan kau malah berkata seperti itu, itu sangat membuat ku semakin ketakutan!"
"Tuhan melindungi kita, tolong jangan menyerah begitu saja!"
Haechan menggoyangkan bahu Renjun. Ia menangis, seluruh tubuhnya bergetar. Mungkin Haechan juga dalam suasana menyerah sekarang tetapi ia mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/201981783-288-k302902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER CLOWN [NCT DREAM] ✔
FanficMalapetaka dreamies yang tidak mendengarkan para hyung nya untuk tidak berlibur ke hutan tanpa pegawasan sama sekali, tapi mereka tetap memaksa hingga akhirnya sesuatu tragis terjadi pada mereka, bagaimana manakah itu? ☡bahasa baku yooo