Mereka akhirnya beristirahat karena Chenle yang menangis dan Jisung yang semakin mengkhawatirkan. Mark dengan segera mengeluarkan kembali kotak P3K dan segera mengobati Jisung dan yang lain menenangkan Chenle. Baru saja mereka selesai monster itu kembali menemukan mereka sungguh ini sangat darurat tapi entah sejak kapan monster ini ada di sana, lantas mereka mendadak panik dan ketakutan bahkan harus menghindar dari serangan monster badut itu. Dremies juga tak sempat mengambil senjata-senjata itu."JENO CEPAT AMANKAN YANG LAIN DAN CEPAT LARI!"
Teriak Mark panik setengah mati. Jeno segera membawa Jisung ke gendongan nya. Tangan dan kaki nya benar-benar sangat bergetar.
Melihat Mark, Renjun dan Haechan sedang melawan untuk sekedar mengalihkan perhatian Jeno memberi aba-aba pada Jaemin dan Chenle, "ayo cepat!" Mereka sebenarnya cukup keberatan harus meninggalkan mereka bertiga yang melawan badut itu.
Jeno berlari lebih dulu yang langsung di ikuti oleh Jaemin dan Chenle. Tidak! Apakah mereka harus berpisah lagi? Mereka baru saja bertemu. Sebelum itu Chenle menatap hyung-hyung nya yang sedang berjuang itu ia benar-benar ingin menangis saja, dan ia juga merasa bodoh karena menjatuhkan pistolnya jika pistolnya masih ada maka dia akan menembak dari arah sini.
***
Mark, Renjun dan Haechan sudah kehabisan tenaga, mereka merasa bingung kenapa badut ini sama sekali tidak mati, apa dia manusia atau bukan kenapa sangat susah sekali menghabisi nya.
Mark sempat lengah karena tenaga nya sangat terkuras membuat ia harus terkena goresan pisau di pinggang nya hingga darah segar keluar dengan banyaknya. Renjun dengan cepat menendang tangan badut itu hingga pisau nya terlempar entah kemana.
Sedangkan Haechan, entah sejak kapan Haechan memegang kayu besar tapi dia benar-benar langsung memukulkan nya pada badut ini dan mengenai tengkuk lehernya. Shit itu pasti sangat sakit.
Ia sempat terjatuh. Mark, Haechan dan Renjun buru-buru untuk lari apalagi yg bisa mereka lakukan, mereka kehilangan beberapa senjata tapi untung saja mereka masih bisa selamat.
Baru beberapa meter mereka menjauhi kejaran psikopat itu namun tidak ada habis nya psikopat itu langsung kembali berdiri. Sedangkan darah Mark semakin keluar banyak dan membuat kepala Mark serasa berputar. Mark menatap kedua nya yang berlari paling depan dan tiba-tiba terbelak kaget.
"YAK! BERHENTI!!"
Mark berteriak sekeras mungkin agar Renjun dan Haechan mendengarnya dan berhenti berlari karena di depan sana Mark dapat melihat jika ada jurang di depan sana.
Namun telat...
Renjun dan Haechan tak sempat mendengar teriakan Mark membuat mereka harus jatuh ke jurang itu. Mark langsung terduduk lemas masih dengan tangan yang memegang pinggang nya. Mereka harus berhati-hati karena di sini banyak jurang.
"ARRRGGGHHHHH!!!"
Mark berteriak marah dengan tangisan yang membeludak dan mencakar tanah. Ia merasa lemah dan menyesal karena tidak dapat melindungi adik-adiknya. Ia menyaksikan mereka terjatuh ia takut, ia sangat ketakutan, ia lebih takut kehilangan adik-adiknya di banding ketakutan nya terhadap psikopat itu.
Mark menoleh ke belakang dimana akhirnya dia kembali berhadapan dengan badut biadab itu, air matanya masih mengalir dan tatapan nya sangat tajam.
"Baiklah monster jika kau menginginkan ini!"
***
Jeno, Jaemin dan Chenle berhenti untuk kembali mengobati Jisung dan kembali menghentikan pendarahan dari kepala Jisung, dia pasti kehilangan banyak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER CLOWN [NCT DREAM] ✔
FanfictionMalapetaka dreamies yang tidak mendengarkan para hyung nya untuk tidak berlibur ke hutan tanpa pegawasan sama sekali, tapi mereka tetap memaksa hingga akhirnya sesuatu tragis terjadi pada mereka, bagaimana manakah itu? ☡bahasa baku yooo