Brugh.
Seorang gadis berhelaian soft pink jatuh tersungkur ditanah. Gadis itu mengaduh sakit sembari memegang lutut nya yang luka. Sedangkan orang yang bertabrakan dengan nya hanya mematung ditempat tanpa berniat membantu nya.
"Kalo jalan pake mata dong! Ck!" kesal gadis itu
"Jalan pake kaki bukan mata, bego!" balasnya
Sontak gadis itu menggeram menahan amarahnya. Ia mendongak, ingin melihat tampang pria bermulut manis yang bertabrakan dengan nya. Sesaat kedua manik itu bertemu. Onyx dan emerald. Gadis itu hanya menemukan wajah datar pria yang menyebalkan tapi entah mengapa justru menghanyutkan. Cih.
"Oi sasuke ngapain kau disana?" suara lain menginterupsi kejadian itu. Sosok albino pucat dan pria jabrik tertangkap indra penglihatan gadis itu.
"Wow nona! Apa yang kau lakukan disini? Apa kau baru saja mengemis kepuasan pada sahabatku ini? Selow nona kau bisa mengantri, sahabatku ini sangat jago memuaskan para wanita, tapi bukan berarti dia murahan nona, kau--
" Cukup brengsek! Sialan kalian!" gadis itu sudah sampai pada batasnya, apalagi setelah mendengar cercaan vulgar dari makhluk albino didepannya ini.
"Ngomong-ngomong dada mu lumayan, nona Haruno Sakura!" imbuh si Albino seraya memandang menelisik setiap lekuk tubuh sakura, membuat gadis itu risih bukan main.
"Sudahlah sai, bahkan dada gadisku lebih besar 10x lipat dari dada nya. Lupakan gadis ini, bokong sintal pacarmu sudah menanti dikelas!" sahut pria jabrik yang diketahui bernama naruto itu.
Sai mengangguk, "Yeahh, kau benar. Bukan begitu sasuke?" tanya sai menoleh kearah sasuke
"Hn, dada rata." jawab sasuke sembari beranjak dari sana, diikuti sai dan naruto yang menahan tawanya. Meninggalkan sakura yang sedang mencak-mencak.
"Oh, shit!" umpatnya keras
•••
Setelah pusing berkeliling akhirnya Sakura menemukan ruang kepala sekolah. Dia tampak lelah mengelilingi sekolah demi satu ruang ini. Hahhh..
Tok. Tok
"Masuk!" sahut dari dalam
Sakura pun melangkah kaki nya memasuki ruangan dan kembali menutup pintu tersebut.
"Grandpa! Miss me?" tanya sakura pada sosok paruh baya didepannya.
Sosok itu terkekeh sambil berdiri menghampiri Sakura. Mendekap gadis itu dalam pelukannya sesaat lalu melepaskannya.
"Saki, sudah berapa lama? 5 tahun?" tanya nya
Sakura mencebik kesal, "8 tahun jika grandpa lupa!" jawab sakura
"Maaf, jadi mau berkunjung nanti?"
"Tentu saja! Aku sangat merindukan bibi dan paman! Ah sepupu juga!" sakura berkata dengan antusias
"Ku harap kau betah disini!" katanya seraya mengusap pucuk kepala sakura
"Kurenai, antarkan sakura ke kelasnya!" perintah nya pada kurenai, yang kebetulan sudah berada disana sejak tadi dan sempat menyaksikan sedikit drama queen.
"Baik, madara-sama. Ayo sakura!" kurenai menggiring sakura menuju kelasnya.
Sakura kini telah berdiri didepan sebuah kelas, menunggu panggilan dari kurenai. Bisa dibilang ini adalah kedua kalinya dia merasakan perasaan ini. Gugup tiada henti menyerangnya. Ia pun berdehem, sembari mengtur nafasnya yang memburu.
"Haruno-san, silahkan masuk!" kata kurenai
Sakura melangkahkan kaki nya memasuki kelas, pandangan nya tegap menatap kedepan. Kini pandangan sakura menyapu ke seluruh penjuru kelas, dan tepat pada satu titik fokus dia membelalakkan matanya. Terkejut, kesal, dan marah. Bercampur menjadi satu kala pandangan itu bersinggungan dengan onyx pria di pojok kelas. Datar. Dengan sebelah garis bibir yang terangkat. Shit!
'Hn, dada rata.' ucapan itu terus terngiang dalam pikiran nya.
'Awas kau ongol-ongol!' geram sakura dalam hati
.
.
.
.[Next?]
KAMU SEDANG MEMBACA
OH SHIT!
Fantasy"Oh shit,, are you kidding man?" -Haruno Sakura . . . . . . . . 1st story about sasusaku:''