Suaranya seperti alunan melodi kematian, terus berulang. Menyakitkan.
"Apa yang kau lakukan bitch!!" seseorang tiba-tiba datang dengan menggebrak meja, membuat Sakura tersentak dan tersadar.
Kini Ino sudah berdiri didepan Sakura. Menatap Sakura dengan pandangan jijik. Sakura spontan menjauhkan diri dari Neji.
"Neji, jika kau memang masih mencintai Tenten, jelaskan maksud semua ini. Cari Tenten dan tinggalkan jalang ini!" titah ino
Sakura hanya diam membiarkan harga dirinya diinjak kali ini. Namun tak lama ino justru menarik paksa dagunya. Menyeret tubuh sakura ke dinding, ino membenturkan kepala sakura seraya menjambak rambutnya. Sakura ingin melawan tapi hatinya masih kalut. Tangan ino beralih ke leher putih sakura, hendak mencekiknya sebelum--
"Hentikan Yamanaka Ino!" suara tegas Madara menghentikan kegiatan tersebut.
Madara menghampiri sakura yang kini sudah luruh dilantai, "Hei, saki? Ini grandpa!" tetapi sakura justru malah mengantupkan mata nya.
Madara yang khawatir segera menggendong tubuh mungil sakura, membawanya ke uks pribadi.
"Sasuke, urus yamanaka itu! Ini perintah!" titahnya pada Sasuke yang kebetulan baru sampai disana.
Yang lain? Mereka semua diam serentak, terkejut dengan aksi brutal primadona sekolah seperti Ino. Sasuke menghampiri Sai, lalu membisikkan sebuah kalimat. Setelahnya dia meninggalkan kelasnya.
"Woi, teme tunggu!" Naruto mengejar Sasuke yang sudah berlalu.
"Ino, ikut denganku!" kata Sai seraya menggandeng tangan pacarnya itu. Tapi Ino menghempaskan tangan Sai secara kasar, "Kenapa? Kau membelanya? Cih!" decih Ino menatap marah kepada Sai
Sai menghela nafas kasar, "ikut saja, nanti akan ku jelaskan!" tukasnya
"Oke!" Ino menerimanya, tapi saat hendak menggapai tangan Ino, lagi-lagi dihempas kasar.
"Aku bisa jalan sendiri!" bentaknya pada Sai.
Sai mengelus dadanya sabar, menghadapi pacarnya. Sepertinya Ino sedang pms, itu berarti dia tidak akan mendapat jatah malam ini. Ditambah masalah ini, oh betapa malangnya nasib Sai. Siap-siap jadi samsak ya, Sai?:v
•••
Kini sudah terdapat 7 orang disana dengan suasana cukup mencekam. Melihat Madara seperti hendak meledak membuat Ino, Sai, Neji, dan Tenten ketakutan. Berbeda dengan Sasuke yang tetap stay cool.
"Ada apa kek?" tanya Sasuke
Madara menoleh menatap tajam cucu nya itu, "tunggu satu orang lagi!" jawabnya
"Buat apa? Ini bahkan sudah lama cih!" Sasuke menggebrak meja cukup keras, membuat Sakura terbangun dari pingsannya. Sontak Madara marah pada cucunya, "Sasuke jaga sikapmu!" bentaknya.
"Enggh, dimana ini?" itu suara Sakura
"Udah sadar? Pingsan atau ngebo sih, lama amat!" Sasuke lagi-lagi mendapat tatapan tajam dari Madara.
"Kamu gapapa sayang?" tanya Madara yang dijawab anggukan oleh Sakura.
"Ini kenapa ramai sekali?" Sakura mengedarkan pandangannya menatap semua orang diruangan ini, hingga tatapan nya tertuju pada Sasuke yang membuang muka ke arah lain.
"Nah saki, sebaiknya kau jelaskan tentang kejadian tadi. Ada apa dengan mu dan Neji?" ya, Madara memang sudah tahu masalahnya dari penjelasan Neji, maka dari itu dia ingin kejelasan yang lebih jelas dari Sakura.
"Aku--
"Saku-chan..." ucapan Sakura terpotong karena tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan itu. Melihat sosok itu, Sakura langsung berhambur ke arahnya, memeluknya erat dan menangis. Madara tersenyum melihat kehadiran sosok itu. Tapi tidak dengan yang lain, mereka terkejut dengan tindakan impulsif Sakura. Begitu pula Sasuke yang kini menatap keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan.
.
.
.
.
Siapakah sosok itu? Hmm..
.
.
.
.
.
[Dikit? Ntar kalo kebanyakan dikira tamak:v]
KAMU SEDANG MEMBACA
OH SHIT!
Fantasy"Oh shit,, are you kidding man?" -Haruno Sakura . . . . . . . . 1st story about sasusaku:''