OS [VIII]

2.9K 186 25
                                    

Jadi kekasihku dan turuti semua permintaanku

Jadi kekasihku dan turuti semua permintaanku

Jadi kekasihku dan turuti semua permintaanku

Jadi kekasihku dan turuti semua permintaanku

Argh, rasanya kepala pink itu akan meledak saat ini juga. Sakura meletakkan sendok dan garpunya di meja, nafsu makannya seketika meluap begitu saja. Ucapan Sasuke benar-benar mempengaruhi pikirannya meski kini sang empunya telah menghilang setelah mendapat panggilan mendadak dari sahabatnya, hal itu tak juga membuat Sakura menjadi tenang.

Drrt Drrt

Dengan memijit pelipisnya, Sakura menerima panggilan dari ponselnya.

"Halo,"

"Bagaimana kabarmu?" ah, suara itu Sakura mengenalinya. Dilihatnya kembali nama pemanggilnya.

"Sangat buruk nii-san,"

Terdengar kepanikan melanda Sasori diseberang panggilan, "Apa yang terjadi padamu? Ada orang yang menyelakaimu? Kau terluka? Apa perlu aku menyewa bodyguard untukmu? Ap--

" Hentikan nii-san, jangan memberondong ku dengan pertanyaan beruntun seperti itu!"

Selalu saja seperti ini, sifat posesif Sasori kambuh ketika ia tak dapat melihat Sakura dalam jangkauannya.

"Jawab pertanyaan nii-san Saku!"

Menghela nafas, Sakura mencoba menjelaskan. "Kau tau nii-san? Apart yang kau berikan padaku benar-benar buruk! Lagipula kenapa harus disini? Aku bisa tinggal sendiri di mansion daripada tempat laknat ini!"

Hening.

Merasa tak mendapat balasan Sakura kembali memanggil nama kakaknya, siapa tahu kakaknya itu tertidur.
"Nii-san?"

"Ah ya?"

Sakura mendengus, "Jadi bisakah kau izinkan aku untuk kembali ke mansion saja?"

"Jangan! M-maksudku kau disana saja, disana aman untukmu lagipula ada adik sahabatku yang akan menjaga mu disana,"

Apa Kakaknya itu sedang bercanda? Aman katanya? Cuih.

"Nii-san apa maksudmu dengan aman? Apa membiarkanku terjebak dengan iblis disini kau definisikan sebagai bentuk rasa aman? Kau bahkan tak tahu jika aku hampir saja dilecehkan lagi nii-san! Lalu dimana letak aman yang kau maksud?!" tak dapat dicegah, Sakura meluapkan emosinya begitu saja, bahkan dia tak sadar dengan apa saja yang telah diucapkannya.

"Apa katamu saku? Kau dilecehkanSiapa yang melecehkanmu saku? Sak--"

Pip.

Sambungan diputuskan sepihak oleh Sakura, airmata berlinang membasahi kedua pipinya. Lama matanya mulai memberat, sebelum benar-benar terlelap sebuah nama lolos begitu saja dari mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OH SHIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang