"Akh Sasuke baka!"
"Ssst,"
"B-berhen-ti s-sas! Oh astaga!"
"Uke!!"
"U-ugh menyebalkan!"
"Mati saja kau!"
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini, Sasuke-- pria itu tengah berbaring lelah diatas ranjang. Usai pergulatan nya dengan Sakura yang cukup sengit hingga membuat punggungnya terasa perih sebab terkena cakaran dari kuku gadis itu. Belum lagi barangnya yang sangat kesakitan karna menjadi sasaran objek tendang untuk kaki mungil Sakura. Rintihan dan umpatan bahkan tetap menggema didalam kamar bernuansa hitam putih itu, tak lupa gerutuan Sakura paling mendominasi disana.
"Jika kau lakukan lagi, ku pastikan juniormu tak akan aman Sasuke!"
Apa tadi katanya? Sasuke bahkan tengah merajuk, karna masa depan nya tengah kesakitan telah ditendang gadis itu, lalu apa gadis itu berniat menendangnya lagi?
Oh tidak untuk kedua kalinya!
Ingatkan Sasuke untuk mengikat kaki gadis itu. Padahal tubuhnya biasa-biasa saja, tidak berbody alias mirip dengan triplek-- datar, tapi tenaganya mirip hulk.
"Jangan menghinaku Sasuke!"
Ah, apalagi sekarang? Dia seorang cenayang? Luarbiasa untuk ukuran bocah sepertinya.
"Sasuke! Hentikan tatapanmu jika tak ingin matamu ku colok dengan jempol kaki!" ujar Sakura menggeram kesal, karna sepasang onyx itu terus menatapnya mengintimidasi, seolah-olah ingin menelanjanginya.
"Cih, tubuhmu bahkan tak menarik!" ujar Sasuke memandang sinis kearahnya
Mata Sakura melotot sempurna mendengar ucapan Sasuke yang lebih ke penghinaan.
"Tak menarik?! Lalu lihat hasil ulahmu tadi, apa itu yang kau sebut tak menarik?"
Sakura kesal, sangat kesal. Bagaimana pria itu bisa mengatakan tubuhnya tak menarik setelah beberapa menit yang lalu pria itu telah membuat banyak kissmark dibagian atas tubuhnya, terlebih di belahan dadanya. Ingin rasanya Sakura menendang barang pria itu lagi, setelah kelakuan kurang ajar pria itu kini justru sanggahan yang ia terima? What the f*ck!
"Aku khilaf,"
Hell? Khilaf katanya? Mana ada khilaf yang baru berhenti jika terkena tendangan pada intinya, setelah usaha Sakura berontak pun sia-sia dan terlintas ide itu begitu saja.
"Alibi mu payah Sas," balas Sakura sembari melempar bantal sofa disampingnya kearah Sasuke yang berbaring diatas ranjang.
"Akh ittai!"
Sasuke meringis kala bantal itu tepat mengenai bekas cakaran Sakura di punggungnya yang terbuka saat ini.
Kini giliran Sasuke yang bertanya, "Lalu bagaimana dengan ulahmu nona pink? Kau tak lihat aku mirip korban penganiayaan sekarang?"
Sakura memalingkan wajahnya enggan menatap pria itu, "itu bukan salahku, itu hukuman dari kelakuan bejatmu!"
"Aku tidak bejat! Hanya saja gairahku yang tinggi!" elak Sasuke
Sakura menatap bosan Sasuke, lalu apa bedanya bejat dengan gairah tinggi? Ah Sakura benar-benar dibuat dongkol dengan segala tingkah jelmaan ayam didepannya.
"Lalu apa mau mu?" tanya Sakura yang sudah mulai lelah menghadapi Sasuke
Sasuke? Jangan ditanya, senyum kemenangan terpatri diwajah tampannya. Ide licik menari-nari didepannya, siap untuk menjadikan Sakura sasarannya.
Sakura yang melihat keanehan diwajah Sasuke, ia pun mengerutkan dahinya bingung, apa ada yang salah dengan ucapannya.
"Ekhm, jadi poci kau bertanya apa mau ku?" ujar Sasuke mengulangi pertanyaan Sakura tadi yang dibalas anggukan ragu dari Sakura, entahlah gadis itu merasa was-was sekarang.
"Jadi kekasihku dan turuti semua permintaanku!"
.
.
.
.[Awal baru dimulai, psst kira-kira gimana reaksi Sasori kalo tau adik imutnya hampir diperkosa Sasuke?😂
Semoga cerita ini bisa diterima ya, walau mungkin kalian gak puas ehe..]
KAMU SEDANG MEMBACA
OH SHIT!
Fantasy"Oh shit,, are you kidding man?" -Haruno Sakura . . . . . . . . 1st story about sasusaku:''