-Chapter 09-

1K 46 8
                                    

Happy Reading..

"Ibu?" kata Sehun yang agak terbata-bata karena terkejut dengan kedatangan Ibunya tiba-tiba datang kekantor. Sepertinya perasaannya tidak enak sekarang.

Dan pelukan mereka juga terlepas karena sudah ditatap tajam oleh Oh Jean – ibu Sehun.

"Sedang apa kau dan karyawanmu seperti itu hingga harus berpelukan seperti itu?" kata Jean heran yang melihat anaknya sedang.. berpelukan.. seperti itu..

"Tidak bu, bukan seperti itu, sebenarnya aku dan dia itu–" ucapannya terpotong karena ada yang datang lagi. Ya Tuhan..

"Sehun" panggil dari seorang wanita.

"Ibu.. dan kau.. Sehun, hei apa kabar? sudah lama tak berjumpa lagi denganku." wanita itu memeluk lengan Sehun dan Hyuri yang melihatnya juga sedikit panas.

Ada apa denganku kenapa aku panas seperti ini melihat dia dipeluk wanita lain? –batinnya kesal.

"Oh ya, kabarku baik dan tolong lepaskan pelukanmu ini." Sehun melepaskan pelukan dari wanita itu lalu menatap Hyuri yang tak jauh dari tempatnya ia berdiri saat ini, gadis itu malah melihat kearah lain.

"Dan kenapa kalian datang kemari, seperti aku tau," Sehun memastikan dugaannya ini. Tak biasanya Ibunya datang kemari dengan wanita menyebalkan ini.

"Ini Irene datang untuk menemuimu karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan." kata Jean antusias.

"Memangnya ada apa, Bu?" Sehun bertanya dan perasaannya sudah tidak enak lagi.

"Kau dan irene akan ibu jodohkan, kalian akan segera melangsungkan pertunangan."

"Apa!? Aku tidak mau dengannya, aku dan kau sudah tak ada hubungan lagi.. kenapa tiba-tiba kau datang lagi hah!?" seru Sehun ketika mendengar apa kata ibunya. Apalagi yang diinginkan perempuan tak tahu diri ini, Sial.

"Sehun, maafkan aku, aku tahu aku bersalah padamu karena aku meninggalkanmu begitu saja dan itupun ada alasannya, ya aku bisa jelaskan," kata Irene memelas sekaligus mata gadis tersebut sudah mulai berkaca-kaca.

Drama apalagi ini..

"Sehun, jangan seperti itu kepadanya. Dia juga calon tunanganmu"

"Lagi pula ibu sudah mengetahuinya kenapa ia pergi tanpa alasan yang jelas." lanjut dari kata Jean barusan.

"Kenapa ibu membelanya? dia itu licik. Dramanya sudah mulai sekarang, aku tahu itu." balas sehun datar.

"Sudahlah, aku sibuk dan aku tidak ingin menikahi orang seperti dia. Aku sudah muak dengan sikapnya yang membuatku jengkel dan satu lagi aku sudah menemukan wanita yang benar-benar aku cintai." lanjutnya tadi dan langsung menarik tangan Hyuri yang sedaritadi terdiam tidak mengerti apa-apa.

***

"Pak Sehun" panggil hyuri pelan agar amarah lelaki ini tidak kena imbas kepadanya.

Sehun melihat Hyuri yang berada disampingnya itu, "iya, ada apa?"

"Kenapa kau bersikap seperti itu kepada ibumu itu tidak sopan, maaf aku hanya bicara yang sesungguhnya" Hyuri memelankan suaranya.

Sehun menatap Hyuri lekat sekali. "Aku memang tidak sopan atas sikapku tadi, tapi aku tidak suka dengan datangnya wanita ular itu kesini. Buat apa dia datang lagi dan juga ingin menikah denganku. Menjengkelkan sekali." jawab Sehun yang kesal dengan kejadian yang barusan terjadi.

"Pak, dia kan ibumu yang melahirkanmu, kenapa kau bersikap seperti itu tadi... jika memang ia jodohmu, kenapa kau marah kepadanya dia cantik sekali ku rasa dia orang yang baik mungkin dia sudah tidak seperti dulu lagi.." ujar Hyuri menenangkan hati lelaki yang ada disebelahnya.

Secara tiba-tiba tangan Hyuri memegang tangan Sehun berusaha menenangkan dia.

"Maaf pak, aku tak sengaja aku han–"

"Tak apa, aku berterimakasih kepadamu karena kau sudah menenangkanku sekarang"

Tiba-tiba tangan Hyuri ditarik oleh Sehun untuk ikut dengannya. "Ayo ikut dengan ku"

"Kemana pak? Bukannya ini masih jam kerja ya pak" kata Hyuri gugup.

"Biarkan saja, itu sudah diurus oleh karyawanku dan kau ikut saja denganku sekarang."

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai ke taman, disana pemandangannya sangat indah sekali, tak memakan waktu lama keduanya duduk dibangku taman yang masih kosong.

"Pak, apa kau masih marah?" tanya Hyuri pelan.

"Tidak, aku tidak marah lagi karena kau selalu ada denganku" balasnya yang membuat pipi gadis itu menjadi merah serta tangan Sehun yang sedaritadi memegangi tangan Hyuri.

"Ah jangan seperti itu, Pak, bukan karena aku. Tetapi aku hanya menyarankan apa yang aku tahu saja," Hyuri tidak berani menatap Sehun karena pipinya yang tidak bisa berhenti memerah karena malu.

Setelah mereka berbincang-bincang, tanpa mereka sadari hari sudah mulai sore.

"Hyuri, Terima kasih atas saranmu tadi dan maafkan ucapan ibuku karena menyakiti hatimu itu," Sehun yang selalu menatap mata Hyuri dalam sekali.

"Ah tak apa pak, dan terima kasih kembali karena kau sudah mau mendengarkan saranku itu," balas wanita itu.

Mata mereka saling bertatapan dengan intens, ya mungkin semakin dalam dan terhanyut dengan orang yang didepannya saat ini, ditambah lagi suasananya yang mendukung seperti sore ini.

Bibir mereka bertemu, kenyal. Ya itu rasanya yang rasakan oleh kedua insan tersebut. Mengabaikan orang yang lain yang ada disekitar mereka, menikmati ciuman itu sangat dalam..

Disela-sela ciuman mereka, Sehun tersenyum karena gadisnya ini, bisa-bisanya ia tergoda dengan bibir gadis sederhana seperti Hyuri. Tak masalah baginya terpenting lagi ia harus mendapatkan gadis itu dan mengurungnya dalam kamarnya.

"Mhm" sedikit lenguhannya untuk melepaskan tautan itu, ya mungkin sangat sulit tapi ia masih sadar akan batasnya yang telah ia lakukan barusan.

"Sudah oke, aku akan mengantarkanmu pulang, ini sudah sore. Aku tak mau kau terjadi apa-apa dijalan." kata Sehun lembut sambil mengelus pipi mungil gadis itu.

***

"Kembali ke rumahmu, besok kau harus bekerja. Banyak tugas dan jangan tidur larut malam ya, baby.." dengan satu tambahan lagi mengedipkan sebelah mata hanya ingin menggoda Hyuri.

"Em.. itu, iya sama-sama pak, kalau begitu saya pulang dulu dan hati-hati dijalan pak.." Hyuri tersenyum lalu keluar dari mobil Sehun.

"Iya sayang, aku pulang ya," Sehun langsung tancap gas untuk pulang kerumah.

"Aish hatiku kenapa seperti ini kalau dekat dengannya" Hyuri berpikir apa jangan-jangan dia mulai membuka hati untuk Sehun, apa!? secepat itukah!?

"Tidak. Tidak, dia hanya atasanku saja, tidak lebih jangan berpikiran telalu jauh, Hyuri" dia berbicara terhadap dirinya sendiri.

==== 🔫❄💗❄🔫 ====

Aku balik lagi 😝
Mohon maaf chapternya pendek banget ya :((
Buntu banget, serius 😔😅

Tapi jangan lupa tinggalkan jejak kalian
dengan vote dan comment-nya.
Dan follow wp aku ya ✌😆

MY COOL CEO - Oh Sehun [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang