-Chapter 10-

1.2K 52 14
                                    

Happy Reading..

Pagi yang indah ini dan hawanya yang terbilang dingin serta langit cerah yang berwarna biru laut itu membuat semua orang ingin menikmati pemandangan pagi yang sejuk ataupun tak mau beranjak pergi kemana pun dari tempat mereka injak itu karena cuacanya sangat indah sekali.

Dan kini seorang wanita yang sangat cantik sudah bersiap pergi bekerja, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi ia menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya yang telah tiada dan harta yang paling berharga yang ia punya adalah ibu dan adik nya.

"Ibu, aku berangkat bekerja dulu ya. Tapi mana sohwa kenapa dia lama sekali bu?" tanya Hyuri kebingungan dan sambil melihat jam tangan yang ia pakai, mungkin ia akan sedikit terlambat kekantor.

'Habislah aku kalau terlambat sedetik saja' –batin Hyuri yang merasa resah.

"Ada apa, sayang?" Hyuri pun tersadar dari lamunannya itu. "Ah tidak ada apa-apa bu. Mana Sohwa? Lama sekali dia, yaampun anak itu"

Park hyeon – ibu Hyuri, ia hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala pelan karena kelakuan anaknya tersebut.

"Sohwa, cepat sedikit, kakakmu mau berangkat kekantor" kata Hyeon.

"Iya ibu, sebentar lagi" teriak Sohwa dari dalam kamarnya yang entah dia sedang apa yang harus membuat mereka menunggu lama sekali.

Dan Sohwa pun keluar dari kamarnya. Lalu Hyuri bergegas keluar rumah untuk menyiapkan sepedanya yang setiap hari selalu dia bawa kemana pun dia pergi, sebab sepeda tersebut pemberian dari mendiang ayahnya.

"Yasudah, kalian berangkat jangan sampai terlambat, jangan pergi kemana-mana setelah pulang dari kantor atau sekolah kalian. Paham?" perintah Hyeon kepada anak-anaknya yang bisa dibilang sudah dari dulu mereka diperlakukan seperti itu karena mereka perempuan dan harta yang Hyeon punya.

"Baiklah bu, aku paham. Dan kau Sohwa, nanti sore aku menjemputmu pulang sekolah. Ingat jangan kemana-mana." tegas Hyuri yang sebagai kakak harus menjaga adiknya itu.

"Iya kak, aku tau itu."

"Baik, ayo kita berangkat. Pegang erat pinggang agar kau tak jatuh" lalu tangan Showa memegang pinggang Hyuri erat agar tidak  jatuh seperti apa kata kakaknya.

***

Sesampainya hyuri di kantor. Dia melihat jam tangan yang melekat pada tangan itu.

'Oh yaampun, mati lah aku. Terlambat 2 menit saja itu sudah seperti berjam-jam. Bagaimana ini?'

Lalu ia memasuki lift untuk ke ruangan nya yang bebarengan dengan karyawan lainnya.

Bunyi lift sudah berbunyi tanda sudah sampai dilantai selanjutnya. Hyuri yang masih keukeuh melihat jam tangannya tidak menyadari ada seseorang yang memasuki lift tersebut. Semua karyawan hormat orang itu lalu menyapanya.

"Pagi pak" sapa karyawati itu dengan nada tengil.

"Bapak semakin tampan saja sekarang"

"Apa bapak sudah menikah?, sepertinya belum ya"

"Apa bapak sudah sarapan atau belum?"

"Pak—"

"Kenapa kau berisik sekali hah!? Diam sebentar tidak bisa?" geramnya yang sedari tadi sudah ditahan semenjak para karyawati itu mengoceh tak karuan.

MY COOL CEO - Oh Sehun [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang