12

913 96 14
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like.
Don't copas.

😈😇

Sudah tiga hari Chacha menginap di rumah papa. Selama itu juga Yohan hidup tanpa Chacha. Ternyata rasanya begitu hampa. Ia biasa mendengar suara-suara penuh kelembutan yang biasanya memanggilnya daddy. Papanya berbohong, katanya Chacha akan menanyakannya, tapi apa? Sudah tiga hari tak ada kabar kalau Chacha menanyakan keberadaannya.

"Huft"

"Yohan!"

Yohan menoleh kearah sumber suara. Tak butuh waktu lama, ia memalingkan kembali wajahnya lebih memilih melihat jalanan kampus yang sedang ia pijaki.

"Yaakkk kenapa diam saja? Dasar kurang ajar"

Kookheon menggeplak kepala Yohan dari belakang.

"Tumben sekali, seperti tak ada motivasi hidup.. Aahhh aku lupa, bukankah memang seperti itu ya setiap hari? Hahahaha"

Kookheon berlari meninggalkan Yohan yang masih termenung.

'Dasar'

Yohan berlari kecil mengikuti kemana arah Kookheon berlari.

😈😇

"Papa!!"

Chacha berlari kecil menghampiri meja kebesaran papa.

"Ya Chacha, sudah mainnya?"

Chacha mengangguk mengiyakan perkataan papa.

Papa mengangkat Chacha ke pangkuannya. Diusapnya keringat yang membasahi dahinya dengan telapak tangan. Jika seperti ini, ia jadi teringat saat Yohan kecil. Selalu menghampirinya saat lelah bermain.

"Papa"

"Ya Chacha ada apa nak?"

"Au temu-temu daddy :("

Papa tersenyum mendengarnya. Setelah beberapa hari tinggal bersama papa, ternyata ia masih ingat daddynya.

"Daddy hmm? Sekarang papa masih banyak kerjaan nak. Telefon saja bagaimana?"

"Teplon?"

Chacha memiringkan kepalanya tanda tak mengerti apa yang dimaksud papa.

"Telefon nak bukan teplon.. Telefon itu nanti Chacha bisa denger suara daddy dari sini"

Papa menunjukkan ponselnya pada Chacha.

"Ooww" ucap Chacha tanpa suara.

Chacha ingat, ia pernah bermain games di benda itu.

"Papa au ntuu"

"Ini?"

Papa mengangkat ponselnya ke hadapan Chacha. Sontak Chacha bergerak-gerak untuk mencapainya. Namun apa daya, papa menariknya secepat kilat.

"Tidak boleh nak.. Ponsel ini banyak data pentingnya.. Nanti papa beli yang baru buat kamu ya?"

Chacha tidak mengerti apa yang dikatakan papa. Yang ia mau hanya ponsel itu. Ia ingin bermain games disitu.

Melihat kedua mata Chacha yang berkaca-kaca, papa berinisiatif untuk segera menelefon Yohan.

Tuutt

Tuutt

Tuutt

"Halo pa?"

"Yohan"

"Ada apa pa? Apa Chacha mencariku?"

Best Luck [Kim Yo Han - Cha Jun Ho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang