10

1K 111 17
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like.
Don't copas.

😈😇

Setelah mengambil makanan. Yohan, Yuvin, dan Kookheon menuju meja yang sudah ditempati oleh Jina dan Chacha.

"Hi Jina"

Sapa Yuvin pada Jina. Sedangkan Kookheon hanya diam saja.

"Hi oppa"

Setelah sedikit berbasa basi dengan Jina. Yuvin langsung memberikan nampan makan pada Chacha.

"Makan yang banyak ya Chacha"

Diusapnya surai lembut Chacha, membuat sang empunya rambut mengangguk lucu.

"Jina kamu tidak makan?"

Yohan tampak memulai pembicaraan dan dengan senang hati dijawab oleh wanita itu.

"Mmm tidak oppa. Aku sedang diet"

"Heii mau sampai sekurus apa? Lihat tubuhmu sudah sekecil itu"

"Aaa ituu.. aku kan harus menjaga berat badanku"

Jina menjawab malu-malu.

'Cih.. menjijikan' batin Kookheon.

Ya.. Sejujurnya Kookheon sangat tidak menyukai wanita bernama Jina itu. Kalau bukan karena dia teman Yohan. Ia pun tak mau berteman dengannya. Tatapannya sangat angkuh. Kookheon tidak suka itu.

"Uhuk uhuk uhuk"

"Chachaaaa kamu kenapa sayang?"

Yohan memberikan minum pada Chacha. Namun batuknya tak kunjung reda.

"Daddyyy akittt.. uhuk uhuk"

Chacha menggaruk-garuk lehernya yang kini muncul ruam-ruam merah.

Yohan panik setengah mati. Ia kira Chacha tersedak makanan. Tapi sepertinya tidak.

"Berikan kuncimu"

Yuvin meminta kunci mobil Yohan. Namun karena panik, Yohan seakan tidak mendengar apapun.

"Yohan cepatttt Chacha harus segera dibawa ke rumah sakit"

Bagai terkejut dari ketidaksadarannya. Yohan menatap Yuvin kaget.

"Aaahh i-iyaa ini"

"Ayo Chacha yang kuat yaa, jangan tutup matamu"

Kookheon menggendong Chacha ala koala hug. Disaat saat seperti ini, Yohan tidak bisa diajak kerjasama. Dia malah panik tanpa tujuan. Akhirnya Yuvin menariknya sampai dalam mobil.

"Oppa.. oppa tunggu"

"Kenapa?"

Yuvin kesal juga mendengar panggilan Jina. Apa dia tidak lihat situasinya sekarang?

"Aahh itu boleh aku ikut?"

"Terserah"

Yuvin hanya menjawab sekenanya. Ia harus segera membawa Chacha ke rumah sakit karena mungkin saja apa yang dialami Chacha akan berdampak buruk jika didiamkan terlalu lama.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit. Mereka pun sampai di salah satu rumah sakit ternama di wilayah itu.

Saat sampai, mereka langsung disambut oleh petugas kesehatan bagian urgensi. Kookheon segera menidurkan Chacha di ranjang rumah sakit tersebut.

Selagi brankas berjalan. Kookheon, Yuvin, dan Yohan serta Jina masih setia mengikutinya hingga UGD.

"Dokter tolong dia. Tadi saat sedang makan tiba-tiba saja timbul ruam-ruam merah di lehernya dan dia juga terlihat kesakitan"

Best Luck [Kim Yo Han - Cha Jun Ho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang