16

783 78 19
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like.
Don't copas.

😈👼

Chacha masih memandangi wajah sang daddy yang baru saja siuman satu jam yang lalu. Ia tidak menangis. Tapi wajahnya sarat akan kesedihan.

Yohan yang masih belum pulih sepenuhnya, hanya bisa tersenyum samar. Ia sangat beruntung, disaat ia tersadar ada Chacha yang senantiasa menunggunya di samping ranjangnya. Kedua orang tuanya pun ada disana. Membuatnya merasakan kehangatan sebuah keluarga.

“Chacha”

Yohan berusaha menggapai wajah mungil Chacha disampingnya.

“Dia Juno nak” ucap mama yang berada disamping Chacha.

Ya.. kini Chacha sedang dalam mode bignya. Tadi pagi, sebangunnya Chacha dari tidur. Wajahnya menampakkan raut kebingungan. Mama yang merasakan perbedaan raut wajah Chacha pun menegurnya.

FLASHBACK ON

“Chacha sayang kamu kenapa nak?”

Mendengar ada yang berbicara dari sampingnya, Juno pun menoleh untuk mengetahui siapa yang berbicara padanya.

“A-aku Juno”

Juno hanya menundukkan kepalanya. Ini adalah sifat aslinya. Masih tidak nyaman dengan orang yang belum terlalu dekat dengannya. Tidak sadarkah ia saat menjadi little sangat bergantung pada mama?

“Tak apa sayang.. jangan takut ini mama”

Juno pun menganggukkan kepalanya mengerti. Mungkin ini efek Juno terlalu lama menjadi little. Jadi ia sedikit asing dengan mama. Padahal sebelumnya sudah sempat bertemu mama dalam mode big seperti ini.

“Ma.. mmm hyung?”

Mama terkejut kala mendengar Juno yang menanyakan perihal Yohan. Ia masih ada satu PR untuk menjelaskan semuanya pada Juno. Dengan perlahan mama menjelaskan apa yang dialami oleh Yohan pada Juno.

FLASHBACK OFF

Yohan mencoba untuk mendudukkan dirinya walaupun kepalanya masih sedikit pusing. Namun, Juno membantunya.

“Terimakasih”

Yohan tersenyum sambil mengusap helai rambut Juno yang sepertinya baru ia sentuh lagi. Tanpa sadar, perlakuan Yohan membuat Juno menangis dalam diam. Yohan mengertukan alisnya bingung. Kenapa malah menangis.

“Juno kamu kenapa hmm?”

“Hyungg apa sakit? hiks”

Yohan mengerti. Juno sedang mengkhawatirkannya.

“Hyung sudah tidak apa-apa. Kamu jangan nangis”

“Hyuungg jangan sakit huhu”

Juno memeluk Yohan dari samping. Entah kenapa hatinya sakit melihat hyung yang sudah merawatnya terbaring di rumah sakit.

Yohan tidak menjawab. Ia hanya menatap sang mama yang ikut menangis. Yohan pun merentangkan kedua tangannya meminta sebuah pelukan dari sang mama. Mama yang mengerti pun memeluk Yohan dan Juno sekaligus.

Papa yang baru saja mengabari Yuvin dan Kookheon kalau Yohan sudah sadar, hanya tersenyum bahagia melihat pemandangan tersebut. Walaupun ia sering bertengkar dengan anaknya. Tapi percayalah, itu adalah bentuk kasih sayang yang tak dapat tergantikan oleh siapapun.

😈👼

Yuvin tersenyum bahagia mendapat kabar dari papa kalau Yohan sudah siuman. Ia segera memanggil Eunsang untuk mengajaknya ke rumah sakit, menemui sang sahabat.

Best Luck [Kim Yo Han - Cha Jun Ho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang