~Kringgggg~Swara alarm mengusik gadis yang tengah tidur, ia segera mematikan alarm akan tetapi begitu ia melihat jam berapa sekarang ia terkejut lalu bangun dari tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.
Ia gosok gigi dan cuci muka karena ini sudah pukul 06.00 sedangkan jarak yang harus ditempuh dari rumah menuju kantor adalah 15 menit menggunakan bus, begitu selesai ia segera berpakaian dan mengambil tas lalu ia segera berangkat menuju kantornya.
"Nak kamu gak sarapan?"tanya sang ibu ketika melihat putri sulungnya terburu-buru dari kamarnya.
"Ngak Bu, nanti aja pas di kantor Yona makanya" jawabku setengah berteriak karena sedang terburu-buru.
"Nih bawa ibu tadinya siapin bekal buat kamu" ucap ibu sambil menyerahkan bekal kepadaku, lalu aku ambil dan memasukan kedalam tas, tak lupa aku mengucapkan terima kasih.
Kali ini aku mengendarai montor dengan kecepatan agak cepat dan sampailah aku di kantor Wijaya ini, setelah apsen kedatangan aku pun berjalan menuju lif akan tetapi ada salah satu karyawan yang memberitahuku kalo lifnya macet dengan terpaksa aku menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Setelah tiba di depan ruanganku akupun membuka pintu.
"Astaghfirullah" ucapku tanpa sadar karena telah melihat seorang laki-laki yang tengah berdiri di hadapanku sambil bersedekap dan menatapku horor.
"Ona kamu terlambat 2 menit, kamu tau saya harus berdiri lama sekitar 2 menit untuk menunggu kamu"
"Pak Arlan, saya tidak minta untuk ditunggu, saya terlambat 2 menit karena harus naik tangga dari lantai 1 ke lantai 15 dan itu butuh tenaga pak"
"Kenapa tidak pakai lif saja?"
"Lifnya macet pak"
"Saya tidak suka alsan kalo emang lifnya macet itu artinya kamu harus tiba dikantor jam 06.00 agar tidak terlambat ona"
"Tapi pak, saya kan ngak tau kalo lifnya mati"
"Kamu tau kata pepatah, konsekuensinya ditanggung pemenang"
"Salah pak hadiah ditanggung pemenang"
"Ona kamu ingat pasal satu yang ada dalam perjanjian prakerja kamu"
"Ingat pak"
"Bacakan!"
"Pasal 1 CEO selalu benar tidak bisa diganggu gutat"
"Bagus kamu cepat hafal rupanya, dan sebagai gantinya karena kamu terlambat hari ini kamu lembur sampai jam 8, selamat bekerja Ona, dan pasangkan dasi saya!"
Aku segera meraih dasi yang ada di tangannya setelah itu aku maju satu langkah dan mulai masangkanya, dan kini aku baru sadar karena Pak Arlan cukup tinggi bahkan tinggiku hanya sampai sebatas dagunya padahal aku memakai high heels 6 cm setelah selesai aku merapikan jasnya lalu ia berlalu begitu saja tanpa meningalkan ucapan terimakasih.
Setelah ia pergi aku segera duduk di kursi lalu meluruskan kaki ku karena rasanya pegal sekali, sambil ku pijati kakiku. Tak lama ada suara telfon.
"Segera liat jadwal dan datang keruangan saya sekarang!!!" Setelah itu ia mematikan telfonnya.
"Anjir paklan tai ayam gak tau orang lagi capek" dengan perasaan dongkol aku segera mencari jadwal CEO hari ini begitu dapat aku segera menuju ke ruanganya yang tepat berada di depan ruanganku. Aku ketuk pintunya lalu ia mempersilahkan untuk masuk.
"Jadwal bapak hari ini adalah meting dengan perusahaan Airlangga grup, setelah itu anda ada jadwal makan siang dengan pak Robert di restoran"
"Pelajari berkas ini dan kamu ikut saya meting dengan Airlangga group, dan makan siangnya kamu juga ikut saya" ucapnya menunjuk setumpuk berkas yang harus ku pelajari.
"Pelajari dengan betul, saya ngak mau sampai ada kesalahan"
"Baik pak akan saya laksanakan, permisi pak" aku pamit setelah mengambil setumpuk berkas yang terletak mejanya dan membawanya kedalam ruangan kerjaku.
Pukul 20.00 aku segera berkemas karena jam kerjaku sudah habis selain itu pekerjaanku sudah selesai. Tanpa disengaja aku berpapasan dengan pak Arlan pada saat keluar ruanganya.
"Kamu mau pulang ona" dengan senyum mengejek
"Ngak pak saya mau tidur sini" sambil menatap jengkel
"Bagus kalo begitu penghuni di gedung saya jadi punya teman baru"
"Besuk terlambat lagi supaya kamu bisa lembur, saya ini boss paling baik sedunia jadi kamu harus bersyukur"
Aku malas berdebat dengan dia, jadi aku memutuskan untuk segera pergi dari hadapannya. Berada dengan dia membuat aku semakin dongkol.
"Katanya kamu mau tidur sini, ona" ucapnya ketika memasuki lif bersama denganku
"Ngak jadi pak saya takut sama penghuni gedung yang sekarang berada disamping saya"
"Kamu ngejek saya!"
"Saya ngak bilang loh pak"
" Kamu harusnya bersyukur bisa deket sama saya, jarang loh ada perempuan yang bisa deket sama saya"
"Terserah bapak saya pingin cepat tidur, saya capek"
"Cepatlah tidur ona, kalo ngak ingin lembur pada saat yang ngak perlu" setelah mengucapkan ia segera berjalan menuju mobilnya lalu melesat jauh dengan mobilnya.
"Dasar paklan tai tokek apa-apaan sama panggilannya ke gue ona gak etis banget deh, ngeselin, hidup lagi untung ganteng jadi ada kesan enak dipandangnya kalo jelek tuh orang pasti gw dah mutilasi.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfeksionis ceo
Humorbercerita tentang... Arlan cleo Ardiwijaya, CEO yang sangat perfeksionis tidak hanya tentang pekerjaanya akan tetapi dalam kehidupannya. Hingga suatu ketika sekertaris lama nya mengundurkan diri karena pernikahan, karena CEO tak ingin dinomorduakan...