musik milik pyotr ilyich tchaikovksky mengiringi tarian para penari ballerina yang sedang latihan sore hari ini. begitu pun dengan gadis berambut hitam legam yang berada di antara barisan teratur yang sedang menarikan the nutcracker.
"stop! break 10 menit." seruan pelatih membubarkan mereka. gadis berambut hitam legam itu pun langsung mengambil minumannya, meneguknya hingga habis.
"so tired, huh?" seorang pemuda yang duduk disampingnya bertanya.
"yup, seperti biasa."
pemuda itu terkekeh, "semangat terus pokoknya, yeon. jadi ballerina emang susah. nggak hanya menguji fisik tapi mental juga."
"lo selalu ngomong gitu setiap hari, kak."
"yah buat reminded lo aja. gue nggak mau kehilangan pasangan lagi soalnya."
"semenjak kasusnya rachel, gue awalnya juga takut, kak."
"terus kenapa lo sekarang terima?"
"gue cuma- eum-" siyeon menunduk, memainkan jari-jarinya."-gue nggak harus memperjelasnya."
"gue udah tau walau lo nggak memperjelasnya." dery tersenyum.
di acara kali ini siyeon memang terpilih jadi center, awalnya sih rachel, tapi karena ada seseorang yang iri, terjadilah kejadian fatal, yaitu seseorang menaruh pecahan kaca di sepatu rachel. kurang ajar banget sih, tapi hal kaya gitu juga beberapa kali terjadi.
dan kalau pun diselidiki, seseorang nggak akan pernah mengakuinya. kejam? jadi ballerina nggak ada yang nggak kejam dan menyakitkan.
walau para penari sudah kenal sejak kecil, ya munafik pasti ada.
"yeon, mau langsung pulang? sama siapa?" lee nakyung-teman siyeon- bertanya.
"iya nih, dijemput ayah gue, lo dijemput renjun?"
nakyung menggelengkan kepalanya, "renjun sibuk katanya."
"terus, nge-grab?"
"nggak, dijemput sepupu gue nih."
"oh yaudah duluan ya."
"eh, nggak mau kenalan sama sepupu gue?"
"lain kali aja ya, sori. ayah gue udah nunggu di gerbang belakang nih."
"iya, apa-apalah, gih sana."
-
"HAECHAN! SINI LO ANJING, LO YANG NGABISIN PRINGLES GUE KAN?! AH GAMAU TAU POKOKNYA BELIIN LAGI BURU."
seperti itulah suara yang menyambut guanlin, chani dan jinyoung waktu mereka buka pintu markas.
"yaampun jun, chan udah napa, daritadi berisik lo berdua." ujar hyunjin yang daritadi nggak didenger sama renjun haechan. udah tuh mereka kayak tom and jerry, kejar-kejaran mulu.
"udahlah, jun. nih gua bawain jajanan." chani ngangkat dua plastik besar ditangannya. diikuti guanlin sama jinyoung yang juga bawa plastik masing-masing.