7

218 34 55
                                    

❤ Plan

"PLANNNNNN" teriak bunda manggil nama gue.

Gue dan mean yang mendengar teriakan bunda langsung saling pandang . lalu kami berdua bangun dari duduk dan menghampiri bunda.
Ntah kenapa bunda teriak memanggil nama gue.
Gue takutnya bunda melihat sesuatu yang seharusnya ga di lihat.

"ada apa bunn?" tanya gue cemas.
"ini apaan hah? " tanya bunda menunjukan sesuatu. "jorok banget jadi orang,  kalo pup siram yang bener dong" ucap kesal bunda yang langsung ditatap oleh mean.

Gue sedikit lega mendengarnya.

Gue mikir,  perasaan udah gue siram.
Dengan cepat gua tekan tombol air supaya pup gue tersiram.

Untunggg saja itu pup,  coba kalau sperm atau kondom, mati gua ditanya abis abisan.
.

.

.

Gue dan mean meninggalkan kamar mandi.  Bunda masih dikamar mandi.
"plan lu udah bisa pup sejak kapan? " tanya mean yang membuat gue tegang.

Gue selalu bilang ke dia kalau gue masih sakit,  belum bisa pup ketika mean mengajakku berhubungan sex.
"baru tadi pagi ko, gua bisa pup" jelas gue bohong, padahal 2 hari yang lalu juga udah bisa.

"oke oke" ucap mean tersenyum.
"apa lo !!! mau sex ama gua?" tanya spontan gue pada mean yang dijawab dengan anggukan. "selesai shooting ya!" ucap mean bukan pertanyaan,  tapi pernyataan.

Mampus guee..
Gimana ini,  gue suka ciuman mean tapi gue ga suka cara sex mean.
Bisa bisa gua sakit pantat lagi..

Cklekkkk...
"kamu mean? " tanya buda setelah keluar dari kamar mandi.  "iyah tante aku mean" jawab mean sambil membungkuk.

Ha ha ha so baik lu mean..

Bunda tersenyum dan duduk dekat dengan mean " inni..  plan itu baru pertama kali shooting film gay,  nahh tante mohon bimbing plan ya?  Biar plan bagus aktingnya. Jadi kan kalau udah bagus, bisa jadi nanti plan punya kontrak baru setelah ini" ucap bunda yang buat gue membulatkan mata dan ditatap mean menyeringai.
Apa bunda sedang menyerahkan anaknya?
"eyy bun,  apa bunda meremehkan akting plan?  Sampai sampai harus dibimbing dia" jelas gue merasa direndahkan bunda.

"gak plan, bunda mengakui kalau kamu bagus banget aktingnya,  cuma kan setau bunda kalau adegan di film gay berbeda" jelas bunda sambil mendekat ke arah gue.
"ya tetap aja bun, menurut plan akting gay atau akting normal sama saja.  Hanya saja kalau film ini adegannya sama cowok bukan cewek" ujar gue

"emang kamu gak ada masalah ketika akting ama cowok? " ucap bunda serius.
"kaga lahh bun,  biasa aja akuma lancar lancar aja" jelas gua tanpa berfikir.

Seketika mean yang menjadi penengah,  izin pamit shooting. Kalau gua sih shootingnya nanti menjelang malam setelah mean. Gue ambil minum di kulkas dan meneguknya.  Gue gatau sih si mean mau kemana,  shooting dia kan jam 2, sekarang kan masih jam 1. Bodo amattt

.
.
.

Bunda masih natap mata gue dalem dalem.
"kamu Gay? " tanya bunda tiba tiba yang membuat gue tersedak saat minum.
"lahhh bun...bunda jangan asal menyimpulkan dongg" jelas gue yang mulai deg degan.

"ikut bunda! " ajak bunda langsung tarik tangan gue..

Lahh lahh gua mau dibawa kemana ini.
"bunnn... Plan mau dibawa kemana? " tanya gue ama bunda yang lagi narik gue keluar.
"bunda mau periksa kamu ke dokter" ucap bunda datar.

Lahh gamau , nanti gua ketauan.

help siapa saja bantu guaaaa, huaaaaa gua gamau di omelin ama bunda.

My destiny to become an Actress "BoyxBoy" MeanPlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang