10

215 29 51
                                    

Mean❤Plan

Plan berlari menuju kamarnya, bahkan bundanya ditinggalin.

Cklekkkkkk.....

"MEANNNNNNN" teriak gue mengguncangkan badannya yang masih tertidur.

"BANGUNN.... Lo harus tanggung jawab "

Mean bangun dengan ekspresi kesal, karena dia masih mengantuk malah dibangunkan.
"SShhh apaan sih plan? Tanggung jawab apaan? " ucap mean yang mengucek matanya

Plan yang tidak habis fikir dengan ucapan mean. Kenapa bisa bisanya mean tidak mengerti.
"gue mau lo tanggung jawab, urusin wartawan wartawan yang ngejar gue"
Mean yang mendengar hanya bisa menatap plan heran,  menurutnya plan dikejar wartawan bukannya udah biasa? Tapi kenapa harus dirinya yang bertanggung jawab.

Plan yang melihat mean seperti itu mendadak emosi tinggi.
Plan membuka handuk piyamanya di depan mean dan meninggalkan celana pendeknya saja.
"hasil karya lo membuat wartawan ngejar ngejar gue"

Mean mulai mengerti arah pembicaraan plan. Dengan sigap mean bangun dan melihat naskahnya . Betapa kagetnya dia melihat adegan plan. "Gue.. Gue harus apa? "

"hahhh harus apa?,  ya lo lakuin sesuatu, ngomong ke mereka contohnya! ... "
Seketika mean melotot "apa kau gila plan?  Gue ga bisa ngomong ama mereka, nanti orang tua gue yang kena"
Plan yang mendengar berdecak kesal,  "HAH... HAH,  jadi lu ngorbanin gue ?"
"bukan gitu plann,  gue..  ,Biarkan gue berfikir dulu plan" jelas mean sambil memegang tangan plan.

Plan teringat akan sesuatu dan tersenyum meremehkan mean "ternyata gue salah telah memilih lo, ada orang yang sayang gue mau bantuin gue hanya untuk membungkam satu orang dari apa yang lo lakuin. Bahkan dia membungkam dengan hartanya, tak peduli berapapun itu. Dia tulus bantuin gue" jelas panjang lebar plan yang membuat seseorang mengeras rahangnya.

Bunda plan yang menunggu dibalik pintu mendengarnya dan mengerti siapa yang dimaksud plan.

AKhhhhhhhh

"JADI LO SUKA AMA DIA? CUMAN GARA GARA UANG YANG GA SEBERAPA? " emosi mean keluar sambil mencekiki plan.
Bunda yang mendengar plan teriak langsung menghampiri mereka.
"MEAN LEPASKAN" bunda yang merelai mean tidak sanggup. Bunda berlari keluar mencari seorang pria siapa pun itu, yang bisa membantunya.

Plan menjawab pertanyaan mean dengan nafas yang tercekat "guu.. Hahhh,  bukhan uanng.. Kecyil" plan memukul mukul lengan mean yang mencekiknya.

BRAKKKKKK

Mean tersungkur setelah ditendang seseorang.
Plan yang ambruk, membuat bundanya menghampirnya khawatir.
"kamu tidak apa apa nak? "
Plan yang menggelengkan kepalanya tersenyum pada bundanya.

Siapa pria itu?  ;*

"gue ga nyangka lu pria kasar mean" ucap pria itu,  dia adalah seorang aktor juga.
"ga usah ikut campur dengan urusan gue" ujar mean bangun.

Kringggggg... Kringggggg...
Plan yang sedang melihat mereka berdebat mengangkat telfon yang ada di tas kecil nya.

Call
From : Saint

Plan : Hallo
Saint : lo dimana?
Plan : kamar.
Saint : gue udah denger berita lo dari perth.
Plan : oh yaudah saint.
Saint : lo tenang aja,  gue udah sogok 10 perusahaan stasiun televisi berita agar isu lo gak ditayangin dan 5 perusahaan stasiun televisi milik gue udah aman,bersih ga ada nama lo.
Plan : terimakasih saint,  lo sahabat gue yang paling baik.

Seketika mean melihat plan yang sedang menelfon.

Saint : tapi sorry nihh,  perusahaan besar lainnya gue ga bisa bantu. Masalahnya mereka berkuasa dan melakukan segala hal buat nyari informasi lo.
Plan : iyah gak apa apa saint,  biar gue hadapin sendiri.  Mumpung mereka ada diluar.
Saint : oh oke hati hati dalam berbicara ya
Plan : hmmm iya.

My destiny to become an Actress "BoyxBoy" MeanPlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang