"Dari tadi aku perhatikan, seperti kamu sedang mencari sesuatu dan kebetulan aku juga baru saja menemukan sebuah layangan jatuh di sekitar sini. Apa layangan ini milikmu?"
Tanya gadis itu kepadaku."Iya.. Itu layangan milikku."
Sahutku kepada gadis itu."Kalau begitu, ini aku kembalikan kepadamu."
Ucapnya."Iya, trimakasi.. Untung saja ada kamu yang datang untuk mengembalikan layanganku. Sehingga layangan ini bisa aku temukan lagi."
Trimakasiku kepada gadis itu."Iya, sama-sama. Kamu hebat juga, bisa membuat layangan sebagus ini."
Kata gadis itu memujiku."Hah? Bagus? Haha.. Kalau layangan yang aku bawa ini sih gak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan layang-layangan yang dibuat oleh teman-temanku."
Ujarku."Benarkah? Tapi kalau menurutku, layanganmu ini sudah sangat bagus kok."
Ucap dia memuji lagi.Mendengar ia memuji, membuat diriku merasa malu sehingga aku menjadi sedikit grogi.
"Hehe.. Tr.. Trimakasi."
"Em.. Dari tadi aku perhatikan, kamu membicarakan layangan terus. Apakah kamu juga suka bermain layangan?"
Tanyaku penasaran."Em.. Kalau dibilang tertarik untuk bermain layangan sih, iya. Tapi aku belum pernah bermain layang-layang sebelumnya."
Jelasnya kepadaku."Kalau begitu, bagaimana jika kita bermain layang-layang bersama?"
Tawarku iseng kepadanya."Hah? Bermain layang-layang? Sekarang?"
Tanyanya kepadaku."Iya. Sekarang."
Sahutku."Boleh!"
Sahutnya antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sawah Di Tepi Kota [SELESAI]
Short StoryPergi ke sawah dan bertemu seorang wanita? [CERPEN!] Edisi sayang dibuang. Jangan lupa berikan komentar serta saran kalian ya 😉 🗨 ...