7

46 18 4
                                    

Setelah kami berhasil menerbangkan layangan ini, aku pun ingin mengikat tali layanganku di bawah pohon mangga dekat dengan kandang sapi milikku

"Tunggu ya aku mau mengikat talinya dulu."
Ucapku kepadanya.

"Iya baiklah."
Sahutnya.

Setelah itu, aku pun kembali lagi dengan membawa beberapa buah mangga yang telah aku petik dari pohon tempat aku mengikat tali layangan tadi.

"Mari kita duduk di kubu itu."
Ucapku.

"Iya."
Sahutnya.

"Ini silahkan mangganya."
Tawarku kepadanya.

"Iya, trimakasi."
Sahutnya.

Kami menikmati buah mangga yang telah aku potong beberapa bagian ini sembari mengamati indahnya langit siang yang sedang dihiasi oleh berbagai macam layang-layang kala itu.

"Wah.. Mangga ini rasanya manis juga. Aku suka."
Ucapnya.

"Iya.. Syukurlah jika kamu menyukainya."
Sahutku sembari tersenyum.

Hari ini aku merasa telah melewati hari dengan perasaan yang cukup bahagia sehingga waktu pun terasa berjalan begitu cepat dan tak terasa kini hari juga sudah mulai sore. Aku pun mulai berkemas dan menurunkan layanganku, serta pamit pulang kepadanya. Akan tetapi ketika jarak kami sudah sedikit berjauhan, aku pun teringat akan suatu hal yang telah kami lupakan dari sejak awal kami bertemu hingga sepanjang hari ini berlalu. Dan kemudian aku pun memanggilnya kembali.

"Hay!"
Teriakku  memanggilnya.

"Hah?! Ada apa?!"
Sahutnya sembari menoleh kepadaku.

"Siapa namamu?!"
Tanyaku lantang.

"Oh iya kita belum kenalan ya?!Namaku Anandhi! Kalau namamu siapa?!"
Sahut Anandhi memperkenalkan diri.

"Namaku Putra Wijaya, bisa dipanggil Putra! Senang berkenalan denganmu! Dan nama lengkap kamu siapa?!"
Triakku memperkenalkan diri.

"Emm.. Nama panjangku adalah Anandhi ... ! "

Ketika ia menyebutkan nama belakangnya, angin pun tiba-tiba berhembus seakan hendak menyamarkan suara Anandhi waktu itu.

"Iya sudah.. Aku pulang dulu ya! Sampai besok!"
Triakku mengucapkan pamit.

"Iya.. Besok kita bermain layangan lagi di sini ya?!"
Ajak Anandhi kepadaku.

"Oke!"
Sahutku.

Dan aku pun mulai berjalan pulang menuju ke rumahku.

Sawah Di Tepi Kota [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang