Tak Sengaja

62 10 4
                                    

Keanehan yang kamu miliki,
Membuat aku semakin penasaran untuk mengetahuimu lebih dalam lagi!

Memasuki kantin yang sangat ramai dipenuhi anak Lentera yang banjir kelaparan,  kemungkinan akan mati jika tidak kebagian makanan, gue melangkah mencari nasi goreng.
Mata ku menangkap seorang gadis tengah kewalahan ingin membawa 3 piring nasi goreng

"Badan kecil makannya banyak banget"

ucap gue ngawur

Ia yang menyadari akan ucapan ngawur yang gue lontarkan, sontak terdiam sejenak dan menundukan kepalanya menenggelamkan sebagian mukanya menggunakan rambut yang digerai panjang itu

"Ni cewe napa nunduk? Apa ada yang aneh ama muka gue?"kata gue dalam hati.

Mendadak bang Eber memberikan sebuah tempat yang lumayan agak besar kepada cewek itu.

"Ini neng semoga muat. soalnya nggak ada lagi yang lebih gede"

"Makasi mang"

Jawab gadis itu dengan suara yang pelan disertakan balasan anggukan dari mang Eber, lalu ia buru-buru mengambil nampang itu kemudian  meninggalkan kantin.

"Cewe aneh. Mang nasi gorengnya 1 sama air putihnya 1"

"Ok bos cakep, saya buat dulu"

Gumam bang ujang dengan semangat 45 yang selalu mebuat gue geleng-geleng kepala dan tak pernah bosan akan semangatnya itu.

Setelah pesanan datang dan melahap semuanya, gue beranjak meninggalkan kantin itu menuju toilet. Tetapi tak sengaja menabrak seorang yang hendak keluar dari ruangan cheers

"Prang"

Bunyi benda yang bersentuhan dengan lantai yang mengakibatkan benda itu pecah menghasilkan kepingan yang tak beraturan.
(Yee kayak hati mimin ni terpecah belah entah doi hatinya untuk siapa...apa sih mimin gaje, kembali ke leptop)

Ya Tuhan mangkuknya pecah."

Gadis itu kaget melihat piring yang jatuh dan pecah membentuk serpihan-serpihan tak beraturan.

"Ehh Sorry gue nggak sengaja"

lanjut gue yang meminta maaf, berusaha menolong cewek itu membersihkan pecahan piring Tidak ada suara balasan dari cewek itu.

"Gila ni cewe ngirit ngomong banget dah" kata gue dalam hati

"Aoww...! ha... darah?"

teriak gadis itu dengan suara agak pelan namun teriris

"Sini biar gue bersihin"

Sontak gue narik tangan yang berlumuran darah, dan mengisap darah yang ada dijarinya. Tiba-tiba ia menarik tangannya kembali dan berdiri, lalu berlari menjauh dari pandangan mata.

"Hei tunggu... gue benaran nggak sengaja"

Tak ada jawaban dari gadis yang sekarang semakin jauh

"Cewe aneh, Malah lari kek liat hantu aja"

Nampak ada beberapa siswa siswi yang ingin memasuki kelas, melihat kearah gue dengan raut wajah yang sedikit aneh, entalah apa arti dari tatapan mereka.

"Baru kali ini gue liat pangeran lawak teriak-teriak gitu kesambet apa coba?"

"Bagus dong berarti ada perubahan. Dan kemungkinan besar dia tingkatin kemampuannya dari yang lucu menjadi sangat over lucu"

"apaansi lo"

"Huaa ka Tyo keren kalo lagi teriak, suarnya aduhh hati gue copot."

"Lebay lo."

Tampa mereson gue menetralkan kembali suara dan sikap gue dan berjalan menuju lapangan bola. Tetapi sebelum melangkah menjauh,

"Hei syg? Kamu mau liat aku ya? Kenapa enggak bilang-bilang kalu mau datang ke kelas aku ha?"

"Cewe sinting!" Gumam gue dalam hati.

Tampa sepata kata, gue menepis bahkan membanting tangan Karin yang sempat diletakan dibahu gue hingga iapun mundur selangkah ke belakang


****Lapangan bola****

"Ren over bolanya"

"Maju woi"

"Yo tangkap"

Rendi mengover bola kaki itu ke Tyo, dan diterima dengan baik. Iapun ingin menendang ke dalam gawang untuk mencetak gol.
Tetapi bola yang melaju dengan sangat kencang itu meleset dan..

"Woi awas...!"

Teriak gue ke gadis yang sedang melewati koridor

"Buk" Bola yang gue tendang mengenai gadis itu dan iapun terjatuh kelantai karna tak bisa menahan kencangnnya bola yang menghantam dirinya

"Yo anak orang... kena bola Yo..."

"Ahh diam lo..! gue juga tau"

Gue berlari mendekati gadis itu

"Woi.. woi bangun woi jang mati dulu"

Gue berusaha membangunkan gadis itu dengan cara menepuk pipinya yang sedikit ditutup oleh rambut. Ketika rambutnnya gue selipkan ke telingannya,

"Dia lagi?"  Ternyata gadis itu adalah gadis yang tadi sempat ditabraknya

"Buruan gendong bawa ke UKS Yo"

Perintah Septy yang mendadak muncul disamping gue

"Lu nyuru gue?"

tanya gue bingung

"Lah terus siapa lagi? Kan lo yang nendang bolanya ampe nimpul anak orang gini juga"

dumal Septy

tampa basa basi lagi, gue menggendong gadis itu mengantarnya ke UKS untuk membuatnya sadar dengan menggunakan bantuan tenaga medis yang merawatnya

"Woi gue titip ni cewe. Kalau ni orang dahsadar kabarin gue"

"baik ka"

Gugup gadis petugas UKS sekaligus anggota PMR 

"gimana Yo anak orang?"

"aman... dikit lagi sadar. lu ngapain ke ini?"

"ahh...hm...cuman mau liat dia aja"

"ckckck matoa lo aja yg kg bisa berpaling dari cewe cakep. dasar buaya"

"sebenarnya gue kawatir ma Melody, cuman gue nggak mau dia tau dan menjauh dari gue" ucap cowo itu dalam hati

"emang dia cakep Yo? yaudah gue ebat ya bro"

sambil merangkul Tyo dan berjalan keluar UKS

Sekian sampai disini dulu ya
Jangan lupa komen💬 dan bintang🌟nya agar dapat membantu saya lebih giat dalam menulis🙏😇😊

kaset rusak📼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang