Hallo Hai. Ketemu lagi. Jangan lupa untuk vote dan komen. Share juga bole.
Selamat membaca, mari bersama-sama merasakan dinginnya sikap Za. 🤗🌼
Hari ini, Aku dan Za sudah sepakat untuk mencari apartemen. Setelah satu harian penuh aku berpikir untuk memilih kostan atau apartemen. Akhirnya, aku memilih apartemen.
Soal biaya? Biar saja atasanku yang pusing. Aku kan kesini disuruh dia. Ya walaupun aku mau. Benar-benar tidak tau diri, ish.
Aku menyuruh Za untuk datang lebih pagi. Dan, ia menuruti. Jadi tambah sayang, deh. Sekarang Za sudah dibawah. Aku akan menghampiri nya.
Sebelum sampai ke hadapan Za, aku sempat terkesima dengan penampilan casual-nya. Celana gamblok cream selututnya menambah indahnya kaki Za. Kaos hitam yang terpakai pas ditubuhnya. Menambah keindahan ini. Ku sudahi lamunan tidak jelas seperti ini. Aku mendekati Za.
"Hai, Za. Udah lama nunggu?"
"Engga, Put. Sebentar kok ini."
Aku tersenyum menanggapi jawaban Za.
"Langsung jalan, Put?"
"Kalau jalan-jalan dulu boleh, engga?"
Tidak tau malu. Pernyataan absurd ini terlontar dari mulutku begitu saja.
Za tampak menimbang-nimbang.
"Gimana kalau kita cari apartemen dulu? Terus kita jalan-jalan. Setuju, gak?"
Aku menjawab, "Janji, ya?" Sambil menyerahkan jari kelingking ku kehadapan mukanya, maksud untuk meminta Za berjanji.
"Iya." Sambil menautkan jari kelingkingnya ke punyaku.
"Za, ih, gemes. Kepengen ngacak-ngacak rambutnya."
"Sini, kalau berani kejar." Ia berlari mendahului menuju parkiran.
Oh, iya. Za bilang. Dia sekarang engga bawa mobil. Jadi dia bawa motor. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Putri? Bisa tambah Deket ini, mah. Meluk juga, bisa. Ih modus, di ajarin siapa?
Tanpa perlu banyak basa basi motor yang dikendarai oleh Za membelah jalanan kota Medan. Aku belum berani meluk pinggang nya. Pegangan ku hanya sebatas kaos yang dikenakan Za.
**********
Sudah 2 apartemen yang kita datangi tapi tidak ada yang cocok. Kalau harga cocok fasilitas nya yang tidak cocok. Kalau fasilitas cocok harga nya yang tidak cocok.
Pencarian apartemen ini, cukup untuk menyita waktu yang lama.
"Put, mau makan dulu, engga?"
"Hah? Apa, Za?"
"Mau makan dulu, engga?"
"Oh, iya, Za."
"Apaan sih, Put. Za itu nanya. MAU MAKAN DULU, ENGGA?" Dengan penuh penekanan ia berteriak.
"Eh, Za. Putri salah denger, ya. Maaf, Za." Aku pun menjawab dengan tawa yang tak bisa aku tahan.
Senang sekali bisa melihat Za emosi.
"Mau, engga?"
"Mau, Za."
Kita berhenti di sebuah warung lesehan. Mau makan soto katanya. Tapi siang-siang kok makan soto, aneh banget emang.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Romansa"Za, Putri mau kesana" "Za, Putri bentar lagi ketemu" "Za, Serius, loh, kerjaan putri di pindahin ke Medan" Za teman jauhku yang ku temui di media sosial, baru kali ini aku dibuat penasaran sendiri oleh hatiku. Baru kali ini aku Berkenalan dengan c...