20

2.5K 129 3
                                    

brielle yang terbangun dari tidurnya kaget melihat chika yang tertidur disampingnya sambil memeluknya.

"loh kak chika, sejak kapan kak chika disini" kaget briel.

Briel menatap wajah samping chika yang tengah tertidur.

"aku sayang banget sama kak chika andai aja kak chika itu mama aku, aku pasti bahagia banget" gumam briel lalu beranjak dari tempat tidurnya. sebenarnya chika hendak membangunkan chika tapi ia segera mengurungkan niatnya.

"Biarin aja deh kak chika, kasian pasti dia capek" briel pun pergi meninggalkan chika yang masih tertidur.

"sayang kamu udah bangun, kak chika mana? tanya vito yang sedang sarapan di meja makan.

"masih tidur pah, biarin aja kayaknya kak chika capek deh" ujar briel.

"yaudah kita sarapan aja dulu" ujar vito, lalu briel mengangguk.

"kak chika kemarin nginep ya pa? tanya briel.

"iya soalnya kemarin kita baru sampai jakarta jam dua pagi, makannya papa nyuru buat nginep aja disini" vito menyendokan cereal ke mulutnya.

"ohhh" gumam briel.

"briel papa boleh minta tolong gak? ambilin HP papa di ruang kerja papa ya" pinta vito lalu briel mengangguk dan pergi ke ruang kerja ayahnya.

"dimana ya HP nya papa" gumam briel sambil mencari cari hp vito.

Tiba tiba briel dikejutkan dengan melihat sebuah buku diary yang ternyata milik chika yang dulu sempat vito ambil diam diam dari chika.

"apaan nih? buku diary?" lalu briel yang penasaran pun membukanya.

"yessica tamara natio" gumam briel ia juga melihat foto chika di halaman depan diary tersebut.

"kok bisa diary kak chika di ruang kerja papa" monolog briel.

Kemudian briel mulai membaca halaman demi halaman dari diary tersebut.
terlihat nampak jelas wajah terkejut, tak percaya atas apa yang baru ia ketahui. terutama ketika ia membaca halaman dimana chika menulis ia diperkosa oleh vito, dan yang tak kalah membuatnya terkejut ternyata chika adalah ibu kandungnya. kakinya lemas setelah mengetahui fakta tentang dirinya, papanya dan wanita itu. Briel tidak percaya ternyata mereka telah berbohong padanya kini terlihat jelas di wajah briel kecewa dan marah.

Chika yang telah selesai mandi ingin menyusul briel dan vito untuk sarapan.

"vit, briel mana? tanya chika yang baru saja duduk di meja makan.

"tadi aku suruh ambil HP aku, tapi lama banget gak balik balik anaknya" ujar vito.

"aku susulin aja ya" chika yang hendak menyusul briel namun terhenti ketika briel datang.

"gak usah" ujar briel ketus kini matanya menatap chika tajam seolah ia tidak suka pada chika.

"baru kakak mau nyusulin kamu" ucap chika, namun briel tidak menanggapinya.
chika menyadari kenapa tatapan teduh briel berubah seperti kebencian untuknya.

"briel kamu kok lama sih terus HP papa mana? tanya vito.

"Hp papa gak ada, tapi ini yang ada" briel  memberikan vito buku diary chika.

Vito terkejut saat briel memberikannya buku diary milik chika, ia teringat bahwa ia lupa menaruh kembali diary itu di lemari.

tak berbeda dengan vito chika juga tak kalah kaget melihat diary nya yang selama ini ia cari.

"ka.. muu dapet dimana? tanya vito.

"sekarang aku tau pah"

"tau apa briel?" tanya vito cemas.

PENYESALAN [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang