5

3.2K 158 0
                                    

Dengan malas chika berjalan menyusuri sekolahnya, padahal tadi ia berniat untuk tidak masuk tapi shamy memaksanya untuk sekolah. mengingat chika sudah kelas 3 SMA dan itu artinya ia akan dihadapi berbagai ujian di sekolahnya.

Saat ini chika berpapasan dengan vito di kantin namun dengan cepat chika membuang mukannya. vito yang melihat chika pun hanya diam melihat chika yang acuh padanya bahkan chika menatapnya dengan kebencian. Ia memang pantas diperlakukan seperti itu oleh chika.

Jujur saja vito merasa bersalah dan malu kepada chika setelah kejadian malam itu. vito seolah tidak memiliki nyali untuk dekat dengan chika. Ia selalu memaki dirinya sendiri karna sudah melakukan perbuatan yang memalukan pada pacar sahabatnya sekaligus wanita yang pernah dicintainya mungkin sampai saat ini vito masih mencintai chika. sungguh vito menyesal, ia terlalu dibutakan oleh rasa cemburunya.


............

Di dalam kelas Gito merasa ada yang aneh dengan chika pun tidak ambil pusing karna ia adalah tipikal yang cuek, tapi bukan berarti ia tidak peduli sama sekali dengan kekasihnya.

"chik kmu kenapa? tanya gito karna saat dari pagi chika datang, yang dilakukan chika hanya diam dan melamun bahkan saat jam pelajaran pun begitu. Gito seolah olah kehilangan sosok chika yang ceria.
Chika yang ditanya pun hanya diam dan tak bergeming.

"kamu laper?" tanya gito namun chika hanya menggeleng.

"kamu sakit? lagi chika menggeleng.

"aku butuh sendiri dulu git" ujar chika.

Sampai jam pelajaran selasai dan waktunya para murid untuk pulang.
"chik aku anter kamu pulang ya" tawar gito.

"gak usah aku nanti dijemput sama mama" ucap chika.

"emangnya kmu gak kangen gitu sama aku chik? kamu kan udah dua hari gak masuk sekolah, dan selama itu juga kita gk ketemu" ucap gito.

memang benar belakangan ini chika sering tidak masuk sekolah. Mendengar gito berbicara seperti itu membuat chika rindu pada gito. tapi mengingat sekarang dirinya sudah tidak suci lagi ia malu pada gito dan merasa tidak pantas menjadi kekasih laki laki polos ini.

Selang beberapa saat datanglah sedan berwarna putih yang ternyata adalah gracia yang datang untuk menjemput chika dan christy yang memang satu sekoah.

di dalam mobil tidak banyak percakapan yang terdengar dari mulut chika, gracia dan christy.

"sayang nanti mama cuman anter kalian pulang aja ya, soalnya mama habis ini ada janji dengan client" ujar gracia.

Chika yang mendengar ucapan ibunya pun hanya melirik sekilas ibunya lalu melempar pandangannya ke jalanan. sejujurnya ia membutuhkan sosok gracia untuk tempatnya mencurahkan hatinya, sungguh ia rindu masa masa bersama gracia dulu saat sang ibu belum sibuk bekerja seperti sekarang ini.

.........

Jam menujukan pukul 9 Malam, sedari tadi chika nampak gelisah. apa ia harus melakukannya sekarang? ia takut, apakah ia jahat? chika tau itu dosa tapi ia belum siap untuk menjadi seorang ibu, ia tidak siap jika harus dimaki kedua orang tuanya.
tapi chika yakin ia harus melakukannya sekarang sebelum semuanya terlambat.

Chika sudah memegang sebuah jamu atau semacam obat penggugur kandungan.
Christy yang tiba-tiba datang ke kamar chika yang sebenarya hendak meminjam charger handphone, tiba tiba terkejut dengan apa yang akan dilakukan oleh chika.

"kak chika lo mau ngapain?" teriak christy.

"gue mau gugurin anak ini chris gue benci anak ini, gue benci laki laki brengsek itu, gue benci" ucap chika memukul perutnya.

"kak lo gila ya? dengan lo ngelakuin itu sama aja lo buat dosa tau gak! apalagi lo mau gugurin anak itu dia gak bersalah sama sekali. gue tau ini berat untuk lo laluin sendiri tapi tetep aja klo lo berpikiran dengan lo mau bunuh dia itu gk akan menyelesaikan masalah kak" ucap christy menasehati chika.

"christy apa maksud omongan kamu tadi?" tanya gracia yang tiba-tiba muncul saat hendak melewati kamar chika namun terhenti ketika mendengar apa yang telah dikatakan oleh christy.

Christy yang ditanya seperti itu terlihat kaget pasalnya sejak kapan ibunya itu berada disini. berbeda dengan christy, chika nampak takut melihat kehadiran gracia yang tiba tiba muncul.

"christy, chika jawab pertanyaan mama, yang mama denger tadi itu apa maksudnya? tanya gracia dengan suara yang sedikit meninggi.

"chika jawab mama? Kini ganti chika yang ditanya oleh sang ibu.

Chika yang ditatap seperti itu menjadi gugup dan takut sungguh ia tidak berani menatap mata ibunya.

"jawab mama chika? Liat mata mama"  gracia mengguncangkan bahu chika yang saat ini sudah menangis.

Christy yang melihat chika menangis hingga sesenggukan tidak bisa berbuat apa apa.

"chika jawab yang mama dengar tadi itu gk bener kan?" tanya gracia yang kini mulai ikut terisak.

Chika yang terus didesak pun akhirnya berani membuka mulutnya.

"mah.. Ma maaf maafin chika mah hiks, chika udah buat salah" ucap chika terisak. Gracia yang mendengarnya pun tidak percaya pada Putri sulungnya ini.

"Jadi bener kamu hamil?" tanya gracia. Chika pun mengangguk, gracia seperti tersambar petir pernyataan chika Membuat hatinya sakit. ia merasa sudah gagal menjadi seorang ibu untuk anak anak nya, ia terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu bersama kedua anak gadisnya.

"siapa yang ngelakuin ini chika? Apa gito yang melakukannya?"tanya gracia.

"bu..bukan mah tapi, vito " ucap chika gugup dan sedikit bergetar.

"jangan bilang kamu selingkuh dari gito iya?" tanya gracia.

"enggak mah chika sama sekali gak pernah menghianati gito mah. chika sayang sama gito mah, chika gak mungkin ngehianati orang yg chika cintai" ucap chika.

"terus kenapa kmu bisa seperti ini dan knapa vito yg melakukannya?"

Lalu chika menceritakan semuannya pada gracia.

"keterlaluan laki laki itu bagaimanapun dia harus tanggung jawab sama kamu chika" ucap gracia emosi.

"mah chika boleh minta tolong sama mama?" lalu gracia mengngangguk.

"chika mohon mama jangan kasih tau papa dulu ya mah soal ini " mohon chika pada ibunya.

"tapi cepat atau lambat papa kamu pasti akan tau chika" ucap gracia.

"mah chika mohon biar chika aja nanti yang bicara sama papa mah" ucap chika.

"oke klo itu mau kamu tapi lebih cepat lebih baik untuk cerita kepada papa kamu. dan satu lagi mama gk mau kamu ngelakuin hal konyol kayak tadi. dengan kamu menggugurkan kandungan kamu itu gak akan menyelesaikan semuanya sayang. kamu tau kan itu dosa nak" ucap gracia. Setelah mengucapkan itu gracia pergi meninggalkan chika dan juga christy yang terdiam sedari tadi.









PENYESALAN [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang