Bagian 8

3.4K 301 10
                                    

WangJi berjalan gontai menuju atap rumah sakit. Fikiran nya kembali melayang saat ia membaca perincian pengobatan anak yang selama ini tidak pernah ia sayangi. Ingatan malam di mana Sizhui meminta ia datang keacara pemanggilan orang tua di sekolah. Mungkin akan menjadi keinginan nya yang terakhir. Tanpa sadar ia menetes kan air mata nya. Apa kah sekali lagi ia akan gagal?. Ia telah gagal menyelamat kan nyawa istri nya. Apa kah kali ini pun ia akan gagal menyelamat kan nyawa anak nya?. Tidak memperdulikan di mana ia duduk. WangJi bersandar pada tembok pembatas atap. Melihat kearah langit yang mulai menggelap. Nampak nya akan turun hujan malam ini.

[ Ruangan Rawat Sizhui ]

"Kau! Untuk apa kau ada di sini hah?! Setebal itu wajah mu sampai kau masih berani muncul di sini?!". JingYi terkejut sekaligus marah saat melihat Jin ling dan keluarga nya datang.
"Anak muda tertib kan kembali ucapan mu. Apa kah ini didikan dari orang tua mu?!" Jiang Cheng tidak terima
"Dan apa kah anda mendidik keponakan anda untuk menjadi seorang calon pembunuh Tuan Jiang." Sahut JingYi tidak mau kalah.
"JingYi" Tegur Xichen
"Kau-!". Fengmian menahan Jiang cheng saat akan kembali beradu mulut dengan remaja 16 tahun itu.
"Nak JingYi aku mewakili Jin Ling meminta maaf karna telah membuat saudara mu terbaring lemah di sini. Kami akan menanggung seluruh biaya pengobatan nya." Fengmian berkata halus.
"Membiayai? Apa kau fikir keluarga Lan tidak mampu membayar seluruh biaya pengobatan Sizhui sampai sampai kami memerlukan 'Bantuan' anda Tuan besar Jiang?". Fengmian memgatupkan rapat bibir nya. Seperti nya ia telah salah berbicara.
"Lancang sekali kau anak kecil!." Nyonya Yu tidak tahan lagi.
"Istri ku tenang, ini rumah sakit. Kita kemari bukan untuk membuat keributan". Fengmian melerai
"Xichen di mana WangJi?" Jin Zixuan akhir nya bersuara. Xichen menggeleng.
"Ia pergi keluar tetapi tidak berkata akan kemana. Tuan Jiang, Tuan Jin apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban". Xichen menatap orang dewasa di depan nya satu persatu.
"Kami akan mencarikan donor ginjal yang cocok untuk nya. Apa kah itu cukup untuk tidak membawa nya kerana hukum?" Jiang Cheng
"Tuan Muda Jiang. Jika itu bisa, kami tidak akan menunggu bantuan kalian. Kami akan mencari nya sendiri." Xichen tersenyum getir
"Separah itu kondisi nya?". Jiang cheng mulai merasakan kekhawatiran. Xichen hanya meangguk pelan.
"3 tahun Sizhui selalu mengonsumsi obat pereda rasa sakit. Setiap 3 bulan ia harus menambah dosis nya agar obat itu berkerja. Karna penambahan dosis itu lah fungsi ginjal nya benar benar rusak." Xichen menjelas kan.
"Bahkan jika melakukan oprasi pendonoran. Hanya ada dua pilihan. Tewas di meja oprasi atau kembali koma seperti sekarang". Sambung nya
Nyonya Yu menutup mulut nya dengan salah satu tangan nya. Hati nya terasa nyeri saat mendengar penjelasan Xichen. Fengmian dan Jin Zixuan menghelang pelan nafas mereka. Sedangkan Jin Ling ia tidak berbuat apa apa selain menangis dalam diam.

"Untuk apa kau menangis Jin Ling, bukan kah kematian nya yang paling kau tunggu tunggu. Kau berhasil membuat nya sekarat." Jingyi menatap tajam Jin Ling. Walai mata nya menatap tajam. Tetapi derai air mata tidak henti membasahi pipi putih nya.
"Aku.. Tidak-..!" jin ling
"Hapus air mata buaya mu itu! Untuk apa kau menangis hah! Kau senang kan! Kau puas kan! Anak dari orang penyebab ibu mu meninggal juga ada di ambang kematian kau senang kan!". Jerit JingYi. Xichen langsung memeluk nya.
"JingYi tenang, tenang". Xichen
Nyonya Yu juga memeluk Jin Ling. Cucu nya terlihat sangat terguncang mendengar seluruh ucapan JingYi.

Tbc!!

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang