part 1

769 26 2
                                    

Hidup itu adalah pilihan.

Dan mencintaimu untuk waktu yang lama adalah pilihanku.

Tapi jika cinta ini hanya untuk disakiti, maka aku pilih untuk pergi.

- bae joohyun-

♥♥♥


Aku adalah wanita biasa seperti kebanyakan wanita lainnya. Aku terlahir dengan fisik yang sempurna dan lengkap. Tapi kesempurnaan itu tidak ada pada garis hidup ku. Aku menjadi seorang yatim piatu sedari kecil saat usia ku masih 5 tahun. Orang tua ku meninggal dalam sebuah kecelakaan besar. Sejak saat itu, aku dititipkan pada panti asuhan, karena aku tidak memiliki sanak saudara.

Ayah dan ibu ku juga juga berasal dari panti asuhan. Mereka bertemu disana, kemudian menikah dan lahirlah aku. Sepertinya itu garis takdir. Karena kini aku juga berakhir ditempat seperti ini. Sama seperti ayah dan ibu ku dulu.

Usia ku kini sudah menginjak 23 tahun. Sampai sebesar ini, aku masih menumpang pada panti tempat ku bernaung. Tidak ada orang tua asuh yang bersedia mengadopsi ku. Alhasil ya beginilah aku. Menghabiskan masa kecil dan remaja ku ditempat ini.

Ingin sekali aku membeli tempat tinggal sendiri dan pergi dari tempat ini. Bukannya aku tidak menyukai panti ku ini. Aku sangat menyukai tempat ini. Ibu panti disini sangat baik dan begitu menyayangi ku. Hanya saja, aku ingin merasakan bagaimana menjalani hidup yang sesungguhnya.

Tapi keinginan itu harus aku kubur dulu untuk sementara waktu. Kota ini begitu kejam. Untuk harga sewa sebuah flat kecil sangatlah mahal. Setiap hari walaupun aku bekerja keras mati-matian, tetap saja uang-nya belum terkumpul. Aku ingin bekerja diperusahaan besar dengan gaji tinggi agar aku bisa segera memiliki rumah sendiri. Tapi aku hanya lulusan sekolah menengah atas. Bagaimana bisa aku melamar pekerjaan keperusahaan besar?! Paling-paling mereka akan menempatkan ku dibagian cleaning service.

Sungguh pusing kepala ku jika memikirkan bagaimana kerasnya untuk menjalani kehidupan. Tapi aku tidak peduli. Aku, bae joohyun ! Tidak akan menyerah. Aku pasti bisa mencapai kesuksesan ku.

*****

Joohyun mengaduk-ngaduk panci sup-nya dengan perlahan. Setiap dia libur bekerja, dia selalu membantu ibu panti menyiapkan sarapan, makan siang ataupun makan malam. Tidak hanya itu. Dia juga akan membantu membersihkan panti.

Saat ini suasana panti sudah tidak ramai lagi. Beberapa anak panti sudah banyak yang diadopsi oleh keluarga baru mereka. Sekarang hanya tersisa sekitar 8 anak yang masih disini. Sebentar lagi mereka juga akan dibawa pergi oleh keluarga barunya.

Sudah sejak setahun lalu, panti ini tidak lagi menerima anak karena panti ini akan ditutup. joohyun juga harus bergegas pindah dari sini dan mencari tempat baru. Tanah panti ini adalah tanah milik orang lain. Mereka hanya menumpang. Si anak pemilik tanah akan membangun bisnisnya disini dan akan menggusur panti ini.

Saat mengetahui itu, tentu saja joohyun dan Ibu pantinya sempat melakukan protes. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak. Pada akhirnya mereka pasrah menerima keputusan itu. Ibu Panti akan pulang kekampung halamannya di mokpo.

Huh! joohyun akan benar-benar merindukan suasana disini. Suara gaduh anak-anak tertawa, bermain, dan berebut makanan. Semua itu akan dia rindukan.

"joohyun, sup-nya sudah matang?" Suara ibu panti memecahkan lamunan irene.

"Ahh ne.. sup-nya sudah siap." Buru-buru joohyun mematikan kompornya dan mengangkat panci sup yang masih sangat panas itu.

Dengan sangat hati-hati Joohyun membawa panci itu dan meletakkannya ditengah meja makan. Kemudian dia mulai memanggil anak-anak panti untuk makan malam bersama.

Tiba sudah hari H. Hari dimana panti ini akan digusur. Semua barang-barang panti telah mereka lelang. Anak-anak pantipun sudah pergi semua bersama keluarga baru mereka. Kini hanya tersisa joohyun dan Ibu panti yang masih berdiri didepan gerbang. Mereka ingin menyaksikan bagaimana detik-detik panti ini dirobohkan.

"Sudahlah eomma. Kita relakan saja tempat ini. Tempat ini juga telah hancur tak bersisa." joohyun berusaha menenangkan Ibu pantinya yang terus menangis.

Tii titit!

Suara klakson mobil terdengar dibelakang mereka. joohyun dan Ibu panti menoleh secara bersamaan. Seorang wanita dan pria turun dari dalam mobil. Itu adalah anak dan menantu ibu panti. Mereka datang untuk menjemput ibu panti dan pulang bersama ke mokpo.

"Joohyun.. kau benar-benar tidak ingin ikut bersama ku?" ibu panti mengenggam kedua tangan joohyun.

"Tidak eomma. Aku ingin mewujudkan mimpi ku sendiri." Katanya dengan penuh keyakinan.

Ibu panti terlihat menghela nafas "Baiklah jika kau bersikeras. Tapi jika ada apa-apa, kau harus menghubungi ku. Dan kau juga bisa datang kapan saja kerumah ku."

joohyun merasakan airmata-nya mengalir keluar. Dengan cepat dia memeluk ibu panti-nya "Ya eomma. Kau tenang saja. Aku pasti akan menghubungi mu jika terjadi sesuatu pada ku."

Melihat benda itu, airmata joohyun semakin tidak terbendung lagi. "Kau tidak perlu memberikan ini pada ku." joohyun menolak amplop itu dengan halus.

"Eeiiyy! Kau harus menerimanya." Ibu panti memberikan secara paksa amplop itu ketangan joohyun. "Aku harus pergi dulu. Mereka sudah menunggu. Sampai jumpa joohyun. Sering-seringlah menghubungi ku."

joohyun menghapus sisa-sisa airmatanya "Tentu saja eomma."

Setelah berpelukan sekali lagi, wanita paruh baya itu masuk kedalam mobil yang menjemputnya. Dengan perlahan mobil itu mulai bergerak meninggalkan joohyun.

joohyun masih diam ditempatnya dan tidak bergerak. Tangannya masih dia lambaikan pada mobil itu bahkan hingga mobil itu hilang dari pandangannya.

.....

Joohyun duduk dimeja depan sebuah minimarket sambil menyeruput Banana milk-nya. Gadis itu haus dan kepanasan. Dia memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya ke stasiun.

Dia juga harus memikirkan matang-matang kearah mana dia akan pergi nanti agar dia tidak tersasar. Ini adalah pertamakalinya dia akan ke Seoul seorang diri.

Ketika ia asik melamun, joohyun tanpa sengaja melihat lowongan kerja yg tertempel di kaca minmarket ia melihat lowongan kerja di sebuh perusahaan ternama IM GROUP.

.
.
.
.

.
.

Tbc

person who give happinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang