Happy reading.
Bae joohyun seorang accounting merangkap bagian purchasing sedang serius berkutat dengan beberapa pekerjaannya yang kemarin dia tunda secara sengaja. Dikarenakan kemarin atasannya tidak datang dia merasa sangat bebas dan bermalas-malasan. Untuk hari ini dia mengerjakan semua tugas-tugasnya,terburu-buru takut, kalau nanti atasannya itu meminta laporan yang sedang dia kerjakan. Menatap layar komputernya dengan serius bahkan tanpa berkedip dengan jari tangannya yang terus menari pada keyboard.
Iya bae joohyun atau irene sudah 2 bulan yg lalu telah menjadi asiten pribadinya direktur im, ia hanya pasrah menjadi asistennya, kalau ia menolak permintaan atasanya sekarang maka ia akan dipastikan tidak dapat diterima di perusahaan dan pekerjaan dimanapun itu, Kejam memang.
“Bae joohyun!”teriak atasannya bernama im yoong yang ruangannya berada dilantai atas. Membuat irene tersentak kaget dan menutup telinganya mendengar suara atasannya yang memekakan telinganya tersebut. Sambil membatin kesal dan mempoutkan bibirnya
"BAE JOOHYUN!”teriak im yoong lagi lebih keras
“aish..benar-benar orang itu,apa tidak bisa menggunakan intercom kenapa harus berteriak”batin Irene kesal.
“ya tunggu sebentar tuan “ balas irene Lalu berdiri dari kursinya dan berjalan menaiki tangga untuk keruangan atasannya tersebut. Kantor yang berukuran pergudangan besar itu.
Memang memiliki beberapa ruangan, dilantai bawah irene satu ruangan dengan rekan kerjanya, dan dua sales yang hanya tinggal beberapa jam saja dikantor.
Dibagian belakang terdapat ruangan yang jauh lebih besar dari ruangan Irene, untuk para pekerja karyawan berkas dokumene barang, dan tempat menyimpan barang-barang penjualan perusahaan hotel dan listrik yang terhitung CV itu bernama chostar electrindo, dibagian atas terdapat tiga ruangan yaitu ruangan yoong atasannya, kamar yoong yang biasa yoong pakai untuk beristirahat,ruangan penyimpanan barang-barang perusahaan yang dikatakan berharga dan sangat mahal jika dijual. Dan tambahan ruangan kecil satu lagi yaitu toilet.
Perusahaan im bergerak di seluruh bidang mulai dari hotel, mobil sport, barang elektronik namun yg paling terkenal yaitu di bidang hotel.
Tok..tok…
Suara ketukan pintu yang diketuk irene .
“masuk!”balas yoong.
Clek
irene membuka pintu itu tersenyum, yoong membalas dengan wajah datar dan dingin dibuat-buat. irene langsung menghampiri yoong untuk bertanya apa yang yoong butuhkan.
“tuan im memanggilku ada apa? ”ujar irene sopan walaupun sebenarnya dia kesal karena, asyik mengetik dan sudah merasa nyaman dengan posisi kerjanya malah harus dipanggil ke atas, irene benci menaiki tangga.
"kau melihat bolpointku?”ujar yoong irene menganga tidak percaya. Apa? Bolpoint? Apa dia tidak salah dengar.hei…irene rajin mengorek telinganya dengan cotton bud tapi apa ini…
“bol..bolpoint?”gagap irene terkejut tidak percaya dengan wajah polos dan terkejutnya.
“ya bolpointku kau melihatnya?” ujar yoong ringan irene menelan salivanya heran
“kau lihat tidak!”ujar Yoong meninggikan suaranya namun tidak terkesan kasar karena, dia pikir irene tidak dengar padahal jelas-jelas irene sudah bicara tentang benda yang dia cari.
“tidak tuan”ujar irene lalu menggaruk tengkuk lehernya.
apa-apaan sih orang ini kenapa dia menanyakan bolpointnya padaku memang aku kantongi apa’ batin irene kesal.
“ya sudah cepat bantu aku carikan ”ujar yoong lalu mengacak-acak meja kerjanya yang terlihat berantakan. irene melihat tempat penyimpanan bolpoint dimeja yoong yang jumlahnya lumayan banyak
"than itu bolpoint tuan”tunjuk irene mata yoong langsung beralih pada benda yang irene tunjuk.
“bukan itu, yang biasa ku pakai warnanya biru, itu bukan berwarna biru”ujar yoong sambil mengacak-acak mencarinya.
sejak kapan tuan menggunakan bolpoint berwarna biru"ujar irene bingung.
"tentu saja sejak dulu"ujar yoong cuek.
"aku tidak tahu kalau tuan menggunakan bolpoint biru? Setiap aku minta tanda tangan tuan. Tintanya pasti hitam"ujar irene meyakinkan apa yang ada dipikirannya. yoong berdecak sebal seperti anak kecil, irend tidak mengerti dengan tingkah atasannya yang terlihat sok imut ini.
"aku bilang bolpoint berwarna biru, bukan bolpoint bertinta biru. Bolpoint itu bolpoint kesukaanku"
'memangnya aku peduli'batin irene.
"cepat bantu aku carikan"titah yoong irene pun menuruti perintah atasannya itu.lalu melakukan hal yang sama ternyata bolpoint yang yoong maksud terselip diantara berkas-berkas yoong. Dan irene yang menemukannya.
"ah..ketemu ini tuan!"ujar irene senang setelah memegang bolpoint yang sedaritadi mereka cari lalu menyerahkan benda itu pada yoong, dan yoong menerimanya dengan wajah biasa.
"yaa sudah kau boleh kembali ke mejamu"ujar yoong irene menganga untuk yang kedua kalinya. Apa tidak salah jadi atasannya memanggilnya hanya untuk ini?hanya untuk sebuah bolpoint yang terselip diberkas dan membuat pekerjaannya tertunda. Dan tanpa mengucapkan terima kasih? Membuat irene sangat kesal dibuatnya.
Irene pun kembali kemeja kerjanya, rekan kerja irene yang bernama jisoo heran dengan ekpresi irene yang tidak biasa setelah irene turun dari tangga.
"kau kenapa "ujar jisoo penasaran irene cemberut melihat jisoo membuat jisoo semakin penasaran.
"tadi aku habis dari ruangan tuan im"ujar irene malas.
kim jisoo atau jisoo pernah bertemu dwn menjadi teman irene beberapa bulan lalu kini tidak menjadi sebagai cleaning service lagi.
ya aku tahu tadi aku sempat mendengar teriakannya didalam gudang memangnya ada apa? Apa ada masalah serius?"irene memutar bola matanya malas lalu menghadapkan wajahnya pada jisoo.
"aku lebih suka jika memang tadi aku dipanggil untuk masalah yang serius tapi ini lain jisoo" ujar irene kesal jisoo begitu menyimak penuturan irene dengan serius
"aku dipanggil hanya untuk mencari bolpointnya yang terselip diantara berkas-berkasnya apa itu tidak lucu membuatku kesal saja"
"hahaha..."tawa jisoo meledak membuat irene semakin kesal" jad..jadi.. tuan im memanggilmu hanya untuk dicarikan bolpointnya yang hilang, memangnya dia tidak mempunyai mata?hahaha..." ujar jisoo sambil tertawa.
"hei..jisoo pelankan tawamu kau ingin dia mendengarnya? "ujar irene mengingatkan jisoo langsung menutup mulutnya, Tapi tak bisa menahan rasa geli dihatinya.
"ya ampun apa-apaan sih direktur jm ada-ada saja"ujar jisoo yang sudah berhenti dari tawanya walaupun masih geli mengingatnya.
aku juga tidak tahu menyebalkan sekali dia, berteriak memanggilku hanya untuk itu. Huh! Kapan pekerjaanku akan selesai kalau begini... kenapa dia tidak masuk saja seperti kemarin "ujar irene lesu sambil bertopang dagu jisoo memperhatikan irene.
"hei..jaga ucapanmu biar bagaimana pun ini kan kantornya mau dia masuk atau tidak itu terserah dia. walaupun aku juga sama sih sepertimu ingin dia tidak masuk seterusnya,hehehe.."
"huh! Dasar kau mempunyai keinginan yang sama tapi sok menasehati"cibir irene.
"aku juga tak tahan mendengar teriakannya, telingaku hampir tuli jika dia berteriak kalau begitu untuk apa dia menyediakan telepon dikantor ini. Kalau hanya berteriak memanggilmu, tapi bukaknkah ini aneh ia selalu memanggilmu untuk hal yg tidak perlu, apakah direktur im menyukaimu?"tebAk jisoo.
"aish..kau ini aku pikir apa? omonganmu ini aneh sekali,lagipula aku memang asistennya dan tidak mungkin dia menyukaiku" telak irene.
..
.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
person who give happines
Fanfiction"putuskan hubunganmu dengan putraku, jika kau masih ingin melihat yoong hidup di dunia ini!!!"