"kring.. Kring.. Kring.."
Bunyi Sang Alarm mengingatkan ku tentang hari yang sudah kembali dimulai.
"Selamat Pagi" Sapaku kepada Dunia yang bertahan menampung sang pecundang sepertiku..
Terlalu awal bagiku untuk bangun hari ini, mengapa demikian? Itu karena tak ada kegiatan lain bagiku kecuali berdiam diri, haha..
Aku adalah si pecundang penderita kecenderungan introvert yang artinya aku tak pandai bersosialisasi dengan lingkungan luar, tapi bukan berarti ku tak punya teman. Ku punya teman bernama tembok, bantal dan juga gitar kesayangan, lagi-lagi jokes receh. Maaf, aku memang agak tertarik membuat orang tertawa walau tak ada satupun yang pernah tertawa. Tak apalah, setidaknya biarkan itu menjadi hiburanku.
Menurut orang banyak, mungkin ku tak beruntung terlahir didalam keluarga ini tapi menurutku itu tak masalah selagi aku masih bisa tersenyum. Yahh.. bisa ditebak, aku terlahir dikeluarga yang tak harmonis, satu-satunya bunyi yang masih berdengung ditelinga adalah ucapan terakhir selamat tinggal dari ayah disaat aku bahkan tak tahu apa itu keluarga.
"Bahkan ketika mereka semua lenyap, aku masih bisa tersenyum" Fikirku.
Hariku tak seperti mereka yang tahu bercerita. Bagiku siang dan malam adalah sama, hariku selalu tentang gelap, sunyi, dan sendiri. Ku selalu punya banyak cerita dikepala, punya banyak sedih yang ingin ku ucap, punya banyak rasa untuk ku bagi. Tapi itulah aku, sang pecundang yang bahkan tak tahu berbagi cerita. Lingkunganku hanya tahu senyumku yang bahkan aku tak tahu itu asli atau persepsi saja. Sudahlah.. salam kenalBisakah ku temukan DIA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Break
JugendliteraturKutipan Cerita Dari Cerita Mereka Yang Tak Dapat Bercerita