Pagi kembali tiba. Pertanda umurku kembali bertambah, kembali tertebak hanya aku yang tahu itu.
Walau begitu, Rasanya hari ini lebih buruk dari hari buruk lainku, entah mengapa."Mungkin cuma perasaanku"
Baik buruknya hariku sama saja, tak terlalu terfikir. Suntuk dirumah itu yang selalu terasa, mau tak mau ku harus berjalan ke luar berusaha menjadi biasa walau tak biasa. Tujuanku tak lain hanya satu, yaitu toko buku. Lupa ku beri tahu, Aku sangat tertarik dengan sastra maklum karena buku menurutku bukan sekedar paragraf dari fikiran, tapi buku adalah tempat bercerita bagi orang yang tak tahu bercerita sepertiku.
Berjalan ke toko buku adalah suasana paling menyebalkan bagiku, bagaimana tidak? Semua orang menjadikanku bahan ejekan, bahan gibah, juga bahan perbandingan. Mereka seakan melihatku sebagai orang yang tak berasal dari bumi, maaf mungkin perumpamaanku terlalu berlebihan haha..
Entah mengapa semua orang terlalu berlebihan memandangku, tak apalah selagi ku masih bisa tersenyum itu tak apa.
Berjalan sendirian itu pasti bagiku, entahlah selalu ada kenangan yang teringat tapi entah itu mimpi semata atau memang pernah terjadi."ahh.. biar saja lah, lagi pula itu tak akan terjadi lagi" ucapku geram pada diri sendiri.
Hampir sampai ke tempat tujuanku, ada yang mengganjal difikirku.
Mengapa ada langkah lain yang terdengar selain langkahku?, Seperti biasanya penyakit panikan kembali datang. Tanpa fikir panjang langsung ku percepat langkahku sambil berkhayal orang dibelakang adalah penjahat, dasar pecundang hahaSambil terengah-engah, ku masuki toko buku dengan wajah pucat. Tapi, mencoba untuk menjadi tenang agar tak terlihat aneh. Tapi Semua orang terlanjur melihatku aneh.
"Sialan.. Penyesuaianku terlambat" Kata ku sambil tertawa dalam hati.
Akibat malu, langsung saja ku percepat langkah kelorong buku mencari sebuah inspirasi yang bisa mewakili perasaan si pecundang ini.
Yang agak berbekas setiap kali ku kesini adalah disini tempat pertama ku bertemu kenangan indah yang menjadi pahit, tapi sudahlah.
Kenangan itu terlalu pahit untuk dikenang, namun terlalu manis pula untuk dilupa. Dasar aku..Bisakah ku temukan DIA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Break
JugendliteraturKutipan Cerita Dari Cerita Mereka Yang Tak Dapat Bercerita