12

4.3K 439 30
                                    

Mingyu menatap cemas ponselnya. Sedari kemarin sang kekasih belum bisa dihubungi, bahkan ponselnya pun tidak aktif. Membuat Mingyu tidak bisa tidur hanya karna memikirkan kekasih rubahnya itu.

Getaran ponsel di tangannya mengalihkan atensi Mingyu. Matanya membulat saat mendapatkan sebuah pesan singkat dari sang kekasih.

"Aku akan pergi mengunjungi Ayah dan Jungkook dan saat ini aku sedang di perjalanan menuju changwon. Maaf membuatmu khawatir Mingyu kemarin daya ponselku habis dan aku lupa mengisinya. Aku mencintaimu ❤️"

Mingyu menghela nafas lega saat melihat pesan singkat dari Wonwoo. Segala kekhawatiran menguap begitu saja. Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa Mingyu masih sedikit cemas tentang Wonwoo. Karena ia tahu bahwa hubungan nya dengan sang Ayah merenggang di akibat kan sang ibu yang melarang Wonwoo untuk bertemu dengan pria tua tersebut dan jika saat ini Wonwoo menuju Changwon, itu berarti ada yang tidak beres antara Wonwoo dan juga ibunya karna Woohyeon tidak akan pernah mengijinkan bertemu Ayah kandungnya sendiri.

"Aku harap kau baik-baik saja Wonwoo-yaa.."

*



*



*

Wonwoo merasa tegang saat ini. Ia sudah berdiri di depan pintu berwarna cokleat sejak 15 menit yang lalu, namun lelaki bermata rubah itu sama sekali belum mengetuk pintu dihadapannya atau menghubungi seseorang yang tinggal disini.

Ceklek!

"Hyung!?" Pekik seseorang.

Wonwoo yang sedari tadi menundukan kepalanya terkejut saat mendapati pekikan dari sang adik yaitu Jungkook.

"Hyung pulang! Masuklah!" Jungkook dengan segera menarik pergelangan tangan sang kakak untuk masuk kedalam. Wonwoo yang masih terkejut hanya dapat mengikuti Jungkook.

"Jja! Hyung duduk dulu! Aku akan panggilkan Appa ne~" ucap Jungkook riang sedangkan Wonwoo hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dapat Wonwoo dengar teriakan Jungkook-mungkin dari dalam dapur memanggil sang Appa.

"Appaa~ Appaa~"

"Wonwoo hyung ada di depan!"

"Palliii~!"

Dalam hati Wonwoo hanya bisa tertawa mendengar ucapan sang adik. Jungkook yang selalu ceria selalu bisa membuat mood nya membaik. Bahkan kegugupan dalam dirinya berkurang sedikit demi sedikit.

Pria yang hampir menginjak umur ke 50 tahun itu menghampiri Wonwoo dengan senyum hangat yang sangat Wonwoo rindukan. Pria bermata rubah itu pun segera menghambur kedalam pelukan sang Ayah. Ia menangis terisak dalam pelukan Tuan Jeon.

"Appa hiks aku merindukan Appa.." Lirih Wonwoo.

Tuan Jeon mengelus punggung bergetar sang anak. Ia membisikan bahwa ia juga sangat merindukan putra sulungnya ini.
Terlebih larangan dari mantan istrinya membuat ia sangat sulit untuk bertemu dengan Wonwoo. Bahkan Tuan Jeon hanya bisa mengetahui kabar Wonwoo melalui Jungkook. Ya, hanya Jungkook yang diperbolehkan menghubungi Wonwoo.

Setelah menangis di pelukan Tuan Jeon dan juga melepas rindu pada Ayah dan adiknya, Wonwoo saat ini mendudukan dirinya di samping kanan sang Ayah sedangkan Jungkook disamping kiri.
Kedua anak manis itu memeluk Ayah mereka yang terkekeh melihat kelakuan anak-anak nya seperti masih kecil.

"Appa sangat merindukan mu Wonwoo." Ucap Tuan Jeon.

"Anak Appa yang cantik." Lanjutnya seraya mengelus surai Wonwoo.

"Appa aku tampan!" Gerutu Wonwoo.

"Hyung memang cantik Appa~" Ucap Jungkook seraya menduselkan wajahnya ke lengan Tuan Jeon, membuat pria paruh baya itu terkekeh gemas.

"Oh bercermin lah sendiri Jungkook-ah~Bagaimana dengan wajahmu yang imut itu~"

"Aku tidak imut! Aku tampan!" Ucap Jungkook ketus sedangkan Wonwoo hanya menjulurkan lidah nya untuk mengejek kembali sang adik.

"Hahaha sudahlah. Kalian sudah besar tetapi masih seperti anak kecil." Ucap Tuan Jeon.

Wonwoo dan Jungkook sama-sama tersenyum mendengarnya. Di pisahkan dari Ayah dan Adiknya membuat Wonwoo jarang sekali berkumpul bersama dua orang yang ia sayangi ini.

"Wonwoo.." panggil Tuan Jeon.

"Ya Appa.."

"Apa berita itu benar?" Tanya Tuan Jeon lembut.

Mendengar Wonwoo yang menghela nafas dan mempererat pelukannya membuat Tuan Jeon mengerti bahwa berita-kabar kencan sesama idol lelaki yang membawa nama putra sulungnya adalah benar.

"Maafkan aku Appa.." Lirih Wonwoo.

"Tidak. Jangan meminta maaf Wonwoo. Itu tidak salah." Ucap Tuan Jeon lembut. "Cinta tidak pernah salah dengan siapa hati kita berlabuh, jika dia memang kebahagiaanmu kenapa tidak?" Lanjutnya.

Tuan Jeon mengelus surai lembut Wonwoo dan sebelah tangannya ia gunakan untuk memperbaiki posisi kepala Jungkook yang saat ini tertidur dibahunya.
"Appa mendukung semua yang anak Appa lakukan asalkan kalian bahagia."

Wonwoo semakin erat memeluk Tuan Jeon. Ia hanya butuh ucapan dan dukungan seperti ini, bukan nasihat-nasihat yang justru semakin menyakitkan hatinya.

*



*



*

Saat ini Agensi Pledis sedang dalam masa sulit-dalam hal mengambil keputusan atas tindakan gegabah idol mereka. Akibat pengakuan Mingyu, para awak media tidak henti-hentinya menghubungi agensi dan meminta penjelasan yang sesungguhnya. Bahkan para fans dan netizen pun sudah membuat tagar #MingyuGay yang menjadi trending dibeberapa negara termasuk Korea.

"Kemana Jeon Wonwoo?" Tanya Tuan Kang pada Manjer A-TEEN.

"Wonwoo sedang berada dichangwon mengunjungi Ayahnya Tuan."

Tuan Kang menghempaskan sebuah berkas dimeja nya dengan perasaan jengkel.
"Bahkan dalam situasi seperti ini kau membiarkannya pergi!?"

Manajer tersebut hanya menunduk dan mengumamkan permintaan maafnya.

"Setelah Wonwoo sampai di seoul, suruh ia menghadap padaku secepatnya." Tegas Tuan Kang.




"Kau pikir bermain-main denganku Kim Mingyu? Jika aku tidak bisa memakaimu lagi, maka Jeon Wonwoo adalah targetnya."


Tbc.



Huwaa akhirnya update cepet hehe mohon maaf jika banyak typo dan ceritanya yang semakin tidak jelas :v
Happy reading!
Dan selamat bermalam minggu :v yang tidak jalan-jalan seperti saya kuyy merapat disini 😂😂 wkwk

My Boyfriend is Idol (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang