Setelah berdebat kecil dengan Eunji, Taeyong lebih memilih untuk mengantar Auna pulang dari pada membuangkan waktunya sia sia. Mau sampai kapan pun berdebat, perempuan memang selalu menang.
"Taeyong?" Panggil Auna.
Taeyong menoleh, "kenapa?"
Mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Auna, tadinya Taeyong menawarkan untuk menggunakan kekuatannya, tapi Auna menolak dan mengatakan, "Aku mau nya jalan, kalo nggak mau aku bisa pulang sendiri." Tidak mungkin Taeyong membiarkan Auna pulang sendirian, bisa bisa anak buah suruhan Papa nya itu menangkap Auna dengan sangat mudah.
"Tadi kenapa?"
Taeyong mengerutkan dahi nya, "hah?"
"Ada apa apa ya sama keluarga kamu?" Tanya nya.
Taeyong menghela nafas, lalu menghadap ke arah gadis yang sedang menatapnya dengan mata bulat milik nya itu, terlihat sangat lucu. Taeyong terkekeh melihat tinggi mereka yang terlampau sangat jauh.
"Papa nyari kamu."
Tiga kalimat itu berhasil membuat pikiran Auna melayang layang, tiba tiba bayangan masa lalu nya muncul begitu saja dipikirannya. Merasa tidak ada respon yang diberikan gadis itu, Taeyong tersenyum tipis. Dia tau apa yang Auna pikirkan sekarang.
"Nggak apa apa, jangan takut. Aku sama teman teman aku bakal ngejaga kamu."
Auna bernafas lega, "beneran nggak apa apa? Aku takut." Katanya.
➖➖➖➖➖
"Sampai sini aja," kata Auna.
Taeyong tersenyum, senyum yang tak pernah dia tunjukan pada orang lain. "Aku antar sampai rumah."Auna menggeleng, "Udah deket kok"
Auna menunjuk ke arah rumah yang tak jauh dari sana dengan jari kecil nya.
"Aku pulang ya, udah mau gelap. Bunda pasti nunggu, kamu langsung pulang, titip salam buat teman teman kamu--ah! Eunji juga."
Taeyong menangguk patuh, "Yaudah, aku tunggu disini sampe kamu bener bener masuk kedalam rumah."
➖➖➖➖➖
Suasana hening menyelimuti kedua nya, mereka sedang duduk dibawah salah satu pohon rindang dihutan. Tempat itu sangat jauh dari desa dan juga rumah mereka.
"Jae," panggil Eunji pelan.
"Hm" Jaehyun menoleh kearah Eunji yang sedang memainkan ujung kaus nya.
"Nggak jadi."
Jaehyun tersenyum sampai memperlihatkan sesuatu dikedua pipi nya sambil memainkan rambut Eunji. Posisinya, kepala Eunji diletakan dipaha milik Jaehyun, lalu laki laki itu menyandarkan punggungnya dipohon.
"Ngomong aja Ji,"
"Nggak jadi, Jae."
Jaehyun tertawa pelan, "yaudah, aku aja. Aku juga mau ngomong."
"Apa?"
"Aku kangen kamu." Balasnya cepat.
Eunji reflek langsung mendongakkan kepalanya, dan melihat Jaehyun dengan bibir yang terbuka dan mata yang membukat sempurna.
Eunji berdehem, "ekhem, engg...a-aku juga.." katanya, dan memelankan suaranya saat diakhir perkataannya.
"Ha? Apa?"
"Aku kangen kamu."
"Apa? Coba ulangi lagi?"
"Aku kangen kamu, Jaehyun!"
"Aduh sakit!" Kata Jaehyun sambil memegangi dada bagian kirinya yang dipukul oleh gadisnya.
"Lebay!"
Jaehyun tetap melancarkan aksinya, berpura pura kesakitan sambil meringis dan memegangi dadanya. Jaehyun tidak sepenuhnya berbohong, pukulan Eunji memang sakit. Badan saja yang kecil, tapi tenaganya besar, Lucas saja kalah.
Eunji sedikit khawatir melihat Jaehyun yang sepertinya sangat kesakitan, gadis itu bangun lalu menatap Jaehyun dengan wajah cemas, "Apa sesakit itu? Maaf, padahal aku memukulmu tidak pakai tenaga,"
Tidak memakai tenaga katanya? Jaehyun jadi merinding saat membayangkan Eunji memukulnya menggunakan tenaga.
Jaehyun tidak menanggapi perkataan Eunji dan terus berakting, tapi selanjutnya laki laki itu tidak bisa menahan tawanya saat sang gadis menggumamkan kata maaf berkali kali sambil menatapnya cemas dan merasa bersalah.
Eunji yang sadar Jaehyun hanya berpura pura, langsung mengubah ekspresinya menjadi cemberut, lalu berdiri hendak meninggalkan Jaehyun disana. Tapi laki laki itu lebih cepat, dia menarik tangan Eunji yang membuatnya jatuh kedalam pelukan Jaehyun, bahkan setengah badan Eunji tenggelam dalam pelukan kekasihnya itu.
"bercanda, Eunji-ku sayang."
➖➖➖➖➖
KAMU SEDANG MEMBACA
Black On Black
Mystery / Thriller"Enggak Auna! Aku bukan manusia." Cinta itu menguji, tidak peduli siapapun dia. Kalau kau menyerah, artinya kau kalah dalam permainan ini.