05

283 36 1
                                    

Saat Auna sedang berlari, tiba tiba tubuh nya dihadang oleh tubuh seseorang yang lebih tinggi dari nya, pria itu berlari dari belakang Auna dengan cepat yang membuat Auna menabrak dada bidang pria itu.

Taeyong hanya menatap Auna datar, tetapi dibalik wajah datarnya ada ke khawatiran yang bisa Auna lihat dimata nya. Sadar dengan cara Taeyong menatapnya, Auna langsung menjawab, "T-tadi aku dengar suara celine," jawab Auna tanpa melihat mata tajam milik laki laki didepannya.

Taeyong menghela nafas panjang, "jangan asal berlari, kamu bisa aja ditipu dengan suara itu, kalau itu suara laki-laki belasan tahun lalu yang menyamar menjadi suara Celine, apa yang kau lakukan nanti?menangis? itu tidak akan membuatmu bebas dari dia." Kata Taeyong yang membuat gadis didepannya menundukan kepala. Rasa bersalah mulai menyelimuti Auna, Auna tidak ingin kejadian itu terjadi lagi, dan sepertinya dia telah membuat Taeyong marah.

"....maaf," kata Auna selanjutnya setelah cukup lama terdiam.

"AUNA KAMU DIMANA SIH!!"

Itu suara Somi, pasti dia mencari Auna yang dari pagi pagi sekali sudah menghilang.

"Nanti kita ketemu lagi, pulang dulu." kata Taeyong setelahnya sambil mengusap pelan pucuk kepala auna.

"I-iya, aku duluan, kamu hati-hati" kata Auna dan langsung berlari menghampiri Somi yang berjalan cukup jauh memunggungi mereka.

"Jangan lari!" teriak Taeyong dan hanya di 'iya' kan oleh sang lawan bicara, tapi tetap saja dia terus berlari.

➖➖➖➖➖

"KAK SOMAY," teriak auna yang membuat Somi menolehkan kepalanya kebelakang.

"Kamu kemana aja sih!? bunda nyariin kamu tau nggak, suka banget ya bikin Bunda sama Ayah kamu khawatir!" marah Somi.

Auna tau yngg dia lakukan itu salah, seharusnya dia tidak terlambat pulang, Auna tak mau membuat bundanya khawatir seperti dulu, "ya.....maaf kak," katanya pelan tak berani menatap wajah perempuan yang sudah dia anggap kakak kandungnya itu.

Somi menghembuskan nafas panjang hingga akhirnya tersenyum tipis dan merapikan rambut rambut halus didahi auna, "yaudah. Ayo pulang, lain kali kalau mau pergi bilang dulu, sama Kakak atau nggak sama Bunda, okey?"

Ini yang Auna suka dari Somi. Auna tersenyum lebar dan mengangguk setelahnya


➖➖➖➖➖

Taeyong kembali menyusul teman temannya, sebenarnya Taeyong malas dan memilih untuk kembali kerumah, tapi karna suara melengking milik Haechan dan Chenle terus menggema ditelinga nya membuat Taeyong mau tidak mau menyusul ke atas.

Teman teman Taeyong tampak sibuk dengan dunianya masing masing, seperti Jeno dan Jaemin yang sedang mengerjai Taeil yang sedang tertidur diatas rerumputan, mereka meletakan tikus mainan berwarna merah muda yang Ten bawa dari kota sebulan yang lalu itu di atas muka Taeil dan setelahnya Taeil langsung berteriak seperti orang kesetanan dan meminta untuk membuang mainan kenyal dan menjijikan -baginya- itu jauh jauh.

Lalu Haechan yang sedang kena marah Doyoung karna tidak bisa diam, karna tadi dia mendorong Winwin yang berada didepannya dan Winwin yang terkejut menabrak punggung orang didepannya, Kun. Lalu Kun menabrak orang didepannya begitu pula seterusnya sampai doyoung berteriak kesal , "Woy! ,jangan dorong dorongan! mau lu gua dorong dari sini biar jatoh kebawah sekalian!" dan mereka hanya saling tunjuk menunjuk kebelakang dan berakhir di Haechan dengan muka polos tanpa dosanya itu dengan cepat menggeleng dan menunjuk kearah Jisung yang tepat dibelakangnya yang sedang diam memperhatikan mereka, dengan cepat Jisung melebarkan matanya dan mengibas ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Dan setelah itu mereka terkejut karna ada tangan kekar milik seseorang menarik telinga Haechan.

"Bandel banget nih anak satu, tampol nih!" katanya sambil terus menarik telinga Haechan sampai anak laki laki itu berjinjit.

"A-iya ampun hyung ampun, iya iya nggak lagi iya," dan setelah itu Haechan langsung mengusap usap telinganya yang terasa panas.

"Auna mana?" Tanya Yuta saat menyadari kalau Taeyong hanya datang sendiri.

Laki laki itu mendudukan bokongnya diatas rerumputan, "Pulang, kasian Kakak nya nyariin," balasnya.

Yuta hanya mengangguk tanda mengerti.

Setelah itu tak ada percakapan penting, hanya ada suara tertawa Jaemin dan Jeno yang sangat keras, dan suara Haechan-

"Jae!!!"

Mereka semua sontak menoleh, melebarkan matanya saat melihat tiga orang perempuan yang terasa familiar dimata mereka. Gadis yang memiliki poni dan bertubuh mungil itu segera berlari kecil menghampiri Jaehyun yang sedang dikuncir rambutnya oleh Chenle hingga Chenle mengeluarkan tawa lumba lumba nya.

"Eh? itu kan Eunji? Ju Eunji bukan sih?"

Mereka semua terkejut dan langsung menatap gadis itu dengan rahang terbuka.

"H-hah? Dia....Eunji? T-tapi kan-"

"Jaehyun!" gadis yang bermarga Ju itu segera memeluk Jaehyun setelah sampai dihadapan laki laki itu, tatapan Jaehyun seperti tak percaya bahwa didepannya ini-

"Hai kalian, nggak lupa dong ya sama kita?" Sahut perempuan yang memiliki alis tebal bernama Eunchae sambil tersenyum sampai memperlihatkan barisan gigi gigi nya.

Taeyong diam diam melirik kearah Ten, dia melihat Ten tersenyum ke arah Eunchae.

"B-bagaimana bisa...kalian-"

"Kenapa? Kalian nggak suka ya kita kembali?" Sahut perempuan lainnya yang memiliki senyum manis bernama Seuna

Oke! Sepertinya mereka ingin segera melompat kedalam jurang dari pada berurusan dengan 3 wanita didepan mereka ini.

TBC

Black On Black Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang