02

387 50 4
                                    

Pagi ini auna bangun sangat pagi, dia berencana akan berkeliling desa, sudah lama tidak berkeliling desa. Udara dipagi hari disini sangat sejuk, ditambah pemandangannya yang indah, dan Auna menyukai itu.

"Taeyong lagi ngapain ya?" Pikir Auna dalam hati.

"Apa mungkin lagi main sama temannya itu?"

"Siapa yang sedang main sama temannya?" Suara itu mengagetkan Auna. Auna segera membalikan badannya dan melihat Bunda dengan dua teh hangat ditangannya.

"Eh? E-em..anu bun, a-aku mau main s-sama teman nanti ehe..." Kata Auna kikuk dan berusaha untuk tersenyum.

Bunda tertawa. "oh kamu, bunda pikir vampir." Jawab bunda asal sambil meletakan satu teh hangat dimeja untuk Auna, dan satu untuk dirinya sendiri.

Bunda menjawab vampir karena memang Auna suka sekali dengan yang berbau horor
Vampire contohnya, Auna memiliki banyak koleksi novel vampir, jadi tak heran jika Bunda menjawab itu.

"A-apa sih bun hahaha, y-ya nggak mungkin lah haha,"

"Vampir itu suka makan darah kan?" Tanya Bunda.

"Oh iya, yang punya taring itu ya? Ihh serem ah, Bunda mau masuk biarin kamu disini dimakan vampir," Kata Sowon sambil terkekeh kecil dan masuk kedalam rumah.

"BUNDAA!!!" Teriak Auna kesal.

Auna melipat tangannya didada. Lalu setelah sadar apa yang diperbuat, gadis itu memperhatikan sekitar, Auna terkejut kala banyak yang datang memperhatikan nya, Auna baru sadar, kenapa dirinya berteriak dipagi pagi buta begini?

Dan sebagian dari mereka seakan akan bertanya siapa dirinya. Karena Auna mungkin sangat asing dimata mereka.

"Aduhh gimana ini?" Auna sebenarnya tidak takut karna sudah sering seperti ini, bahkan selalu. Tetapi siapa yang tidak merinding diperhatikan oleh puluhan makhluk halus?

Mau tidak mau Auna mengatakan, "M-maaf kan aku telah m-mengganggu kalian....dan ah ya, n-nama ku Auna," kata auna gemetar, sebagian dari mereka telah pergi dan sebagian nya lagi masih berdiri ditempatnya.

"Kakak..."

Auna terkejut, tentu saja.

"I-iya?" Tanya Auna tanpa melihat wajah anak perempuan yang kira-kira berusia 15 tahun itu .

Tiba-tiba saja anak itu tertawa, "Kak Auna." Katanya sambil terus tertawa.

Auna memperhatikan gadis malang didepannya, dia masih muda, tapi kenapa sudah ada didunia ini?

"Aku Celine." katanya.

"Y-ya, aku Auna."

"Aku sudah tau." Anak itu sambil menangkup kedua pipi Auna, Auna bisa merasakan tangan Celine yang sangat dingin, seperti tangan Taeyong.

Rasanya Auna ingin lari masuk kedalam rumah sekarang juga.

Kemudia hantu gadis itu menekan pipi Auna sampai bibir Auna sedikit maju, dan Auna bisa melihat gadis itu tertawa lepas.

Ada perasaan lega melihat gadis itu tertawa, sepertinya tidak buruk berkeliling dengan gadis ini sampai menunggu malam tiba untuk bertemu Taeyong.

"Mau kan main sama aku?" Tanya Celine sambil melepas kan tangannya dari pipi Auna dan tersenyum.

Auna mengangguk. "Baiklah, tapi jangan disini."

Auna membawa gadis itu masuk kedalam hutan, "Lihat air terjun, mau?" Tanya Auna yang dibalas anggukan lemah oleh sang lawan bicara.

Sesampai nya Auna disana, dia langsung duduk di batu yang cukup besar disusul dengan hantu tadi.

"Kakak?"

Auna merubah pandangannya kearah wajah cantik dan pucat milik gadis didepannya.

"Kau tidak takut? kalau ada vampir atau serigala mereka akan memakan mu. Emm mungkin menjadikanmu bangsa nya, ah! Atau membawa mu ketempat yang jauh dan kau tidak akan pulang untuk se la ma nya." Kata gadis itu dengan sedikit menekan kata selamanya.

Auna tertawa. Ternyata hantu ini sangat cerewet berbalik dengan yang Auna bayangkan.

"Hey, tidak mungkin. Kau tau? aku punya banyak teman disini." Kata Auna sambil melihat bayangan dirinya di dalam air, tapi dia tidak menemukan bayangan Celine disana.

"Oh ya? Siapa? Ah! Aku bisa menebaknya!" Katanya semangat.

"Siapa?"

"Valery? atau Emma? Emm atau...mungkin Fallen?"

Auna menggeleng sebagai jawabannya. "Taeyong, Lee Taeyong. Dia sahabat ku." Kata Auna yang berhasil membuat hantu gadis itu membeku.

"Tuan T-taeyong? Kau tidak salah kak?"

Auna mengangkat sebelah alisnya bingung. Tuan? Siapa? Taeyong?

Auna menggeleng, "Tidak, dia teman ku." Kata Auna meyakinkan hantu gadis itu.

Hantu gadis itu tiba tiba berdiri yang membuat Auna terkejut.

Auna menatap kesal hantu didepannya itu, "ada apa?,kau mengejutkan ku." Dan hanya dibalas cengiran oleh Celine.

"Kau tau kak?" Kata Celine yang sudah memasang wajah serius.

"Tidak, kau kan belum bicara bagaimana aku bisa tau." Kata Auna sambil memutar bola matanya malas.

Celine berdecak, "diam dulu. Aku belum selesai bicara, tadi kata mu Taeyong kan? Kau tau? Dia adalah makhluk paling berkuasa disini Kak, semua makhluk bahkan manusia tidak berani dengannya, karna dua tahun lalu dia mendapatkan bola seperti...emm..seperti permata mungkin, bentuknya bulat dan jumlahnya ada 3, dan itu bersinar. Semua makhluk memperebutkan itu, tapi karena bola itu sudah ada ditangan Tuan Taeyong, tidak ada yang berani merebutnya karena siapa pun yang menyentuhnya akan mati dalam waktu kurang dari 10 detik." Jelasnya

Auna sempat mematung beberapa saat hingga suara berat milik seseorang berhasil membuyarkan lamunannya.

"Membicarakan ku?"

Tbc➖

Black On Black Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang