Fine • Hangyul Vers

287 19 5
                                    

Menurutku sih ya,
Inget menurutku ini ceritanya di chapter ini lebih baik dibikin gs

Jadi biar bisa lebih nge-feel dengan latar belakangnya makanya diputuskan gs

Disini Hangyul perempuan
Eh tapi bebaslah mau dianggap gimana, walau nanti ada beberapa kata perempuan untuk definisikan Hangyul

Hppy Read! "3
Potemen Juceyooo ~

Ati ati panjang :(
Skip aja kalau ga suka

||

Hangyul bersyukur sama Tuhan karna sampai sekarangpun dia masih diberi kesehatan, berkat berkat yang maha kuasa ada dan dilimpahkan ke Hangyul

Tapi satu.

Kapan dia bisa dilihat oleh Orang Tuanya?

Kapan dia benar dimata papanya?

Kapan dia bisa terlihat baik didepan mamanya?

Kapan dia gak dibanding bandingkan dengan anak orang lain? Bahkan sodaranya sendiri?

Kapan dia bisa bebas dari kekangan?

Kapan dia dipeluk saat butuh sandaran?

Kapan orang tuanya mau mendengar apa yang dia keluhkan?

Kapan?

Ternyata ini tidaklah satu permasalahan tetapi banyak.

Hangyul tidak butuh harta, kekayaan, materi, atau apapun

Dia udah cukup bersyukur dengan keadaan ekonomi keluarganya saat ini

Karena ia bisa terbilang orang yang sederhana, cukuplah

Hangyul cuma ingin diperhatikan

Papa Mamanya bukan orang yang setiap hari sibuk

Papanya guru begitupun Mamanya, orang tua Hangyul guru agama dan tidak setiap hari mengajar

Serius. Hangyul hanya ingin terlihat baik dan benar didepan mereka

Apakah yang sudah dilalukan Hangyul tidak terlihat bagi orang tuanya?

Harus dengan apa Hangyul membuktikan? Dia cukup lelah

Sangat lelah dengan semua ini

Akhir akhir ini orang tuanya tampak menjauh, bukan jauh yang biasanya tapi sangat.

Bahkan papanya selalu memarahinya, kesalahan apapun semua dilampiaskan ke Hangyul

Hangyul akan mengerti jika papanya capek mengajar tapi haruskah dia yang disalahkan?

Dia yang harus menahan sakit hati dan badan? Bahkan jiwa?

Hanyan karna dia anak pertama?

Begitu???

:)

Mamanya juga, mamanya memang lebih banyak diam dan tidak bermain tangan seperti papanya tapi terkadang kata katanya yang satu kalimat saja membuat hancur hati Hangyul

Jarang memang, tapi sekarang tidak. Orang tuanya benar benar berubah

Dan ini Hangyul sekarang, pergi kabur menjauh dari rumahnya, dari orang tuanya. Hangyul sudah pada titik dimana dirinya tidak bisa bertahan, setiap langkah yang dia ambil... Hangyul sudah siap dengan konsekuensi yang harus dihadapi

Nggghh Ahhh❌SEUNGYUL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang