Bintang Di Surga

251 22 1
                                    

Maaf jika ceritaku aku bikin sad :)

Tapi itu lambang moodku waktu ngetik ceritanya

Ngalir gitu aja pas banget sama lagu yang keputer random di playlist

Dan ini aku bawain lagi yang isinya sad :)

Serius aku ga maksud bikin sad

Tapi stok ide manis2 lagi abis, belom beli gula akunya

So HAPPY READ KALIAN:3

Jangan lupa VOTEMEN
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥








Hari ini Hangyul melihat bintang yang bersinar terang di rooftop apartemennya

Ah rasanya besok adalah hari melelahkan, sangat melelahkan

Ia tidak akan lupa ulang tahun siapa besok

Pasti ia akan datang dengan senyum yang mengembang

Ia tidak sabar untuk esok

Tapi ia masih harus bekerja, kekasihnya tidak akan masalah jika Hangyul akan datang terlambat sedikit

Karna pasti Seungyoun juga sedang sibuk

Hangyul pergi sebentar untuk membuat secangkir kopi dan kembali melihat langit hitam penuh Bintang yang bergemerlap kemudian bernyanyi "Bagai Bintang di Surga dan seluruh warna"

"Dan kasih yang setia, dan cahaya nyata"

"Oh Bintang di Surga berikan cerita"

"Dan kasih yang setia dan Cahaya nyata" Hangyul sempat meneteskan air matanya








Hangyul terlambat!

Terlambat yang sangat sangat terlambat! Bahkan ini sudah sangat sore!

Kerjaannya dikantor menumpuk jadi harus dihandle hari ini juga membuatnya terlambat

Ini sudah jam lima sore

Seungyoun pasti sudah menunggu. Ah notif sudah banyak masuk di handphone yang kini sedang di genggam-nya

"Seungyoun maafkan aku" kata itu terus terucapkan dimulut Hangyul

Dan ternyata Eunsang tidak sengaja berpaspasan dengan Hangyul dia sedang pergi membeli beberapa bahan makanan untuk mengisi lemari pendingin apartemen miliknya "Gyulie?" Eunsang menepuk pundak Hangyul pelan dan tersenyum manis

Hangyul sontak kaget saat merasakan tepukan dibahunya dan mengalihkan atensinya dari memilih beberapa bunga "Ah. Eunsang?" Hangyul membalas tersenyum

Eunsang tersenyum lagi dia tau. Sangat tau karna dia salah satu yang memahami Hangyul "Kau ingin menemuinya?" Eunsang melihat bunga yang dipilih Hangyul

Hangyul mengangguk dan kemudian membayar bunga yang sudah dipilihnya "Iya"

Eunsang memandang langit "Mau kuantar? Aku juga ingin menemui Junho didekat sana" Hangyul menggeleng pelan "Tidak usah Eunsang. Aku akan pergi sendiri, Seungyoun pasti tidak ingin aku merepotkanmu" kata Hangyul pelan

Eunsang tidak menjawab tapi ia memegang tangan Hangyul erat dan membawanya keparkiran kemudian mengambil motornya "Ayo. Seungyoun tidak akan keberatan tenang saja" Eunsang melajukan motornya





Bunga itu.....

























"Hikss..."

Satu isakan kecil terdengar ditempat itu

Disana Eunsang berdiri memilih memberi waktu dan jarak untuk Hangyul bertemu dengan Seungyoun "Maaf hiks maaf..."

Hening sebentar saat tangan Hangyul menaruh bunga di nisan milik Seungyoun

Eunsang maupun Hangyul hanya menatap makam milik Seungyoun. Dan Eunsang melihat sekeliling seakan akan kedamaian sedang terjadi disini, tempat ini tenang bahkan tidak tampak menakutkan lebih kepada rasa hangat yang menjalar?

Hingga Hangyul kembali mengeluarkan isakannya "hikss hikss Selamat Ulang Tahun Seungyoun"

"Aku... Akuu hikss"

"Hikss... Maafkan aku jika hari ini aku terlambat dihari ulang tahunmu"

"MAAF!" Hangyul mengambil bunga yang ditaruhnya dan merematnya kuat dan kemudian menaruhnya kembali

"HUHUHUHU MAAFKAN AKU... Hikss kau tidak merindukanku? Seperti biasa kau tau? Eunsang membawaku bertemu denganmu lagi"

"Karena dia tau niatku untuk menyusulmu lagi"

"Kau... Seungyoun kenapa kau tega padaku? Melupakan janjimu padaku? Melupakan mimpi yang kau berikan padaku? Melupakan pedih dan cinta bersamaan? KAU TAU!? AKU BENCI PADAMU. AKU BENAR BENAR MEMBENCIMU. HIKSS Kau... Kau berikan aku luka..."

Eunsang masih berdiam diri disana Hangyul meremat ujung mantelnya, udara disini begitu dingin-angin yang berhembus menusuk permukaan kulit Hangyul walaupun dia sudah menggunakan mantel

Eunsang kini berjalan memeluk Hangyul dimakam ini dia selalu menjadi saksi bisu untuk memberi Hangyul kekuatan agar Hangyul menerima dan mengikhlaskan Seungyoun yang sudah pergi 5 tahun lalu

Ini sudah ke-6 kalinya Eunsang menjadi perantara kepedihan Hangyul

Eunsang tidak masalah dan selalu siap kapanpun saat Hangyul mulai kembali terpuruk

Eunsang menatap langit untuk kedua kalinya "Hangyul. Malam ini sepertinya Langit kembali memberi bintang yang Indah"

Eunsang mentap nisan Seungyoun "Hei kawan. Ini sudah 5 tahun kau pergi, don't you miss me?"

"Dia sangat menyukai bintang bukan?" Eunsang terus mengelus dan memeluk erat Hangyul yang semakin deras mengeluarkan isakan pilu dan kekosongan hatinya "Aku tau aku tau... Hikss"

"Dia disana yakan?"























Disana Seungyoun berdiri
Dibawah tiang lampu yang sedikit redup dan remang remang "Aku tidak pernah melupakan itu semua sayang"

"Dan aku akan selalu menjadi bintang yang akan terus kau lihat"

"Maafkan aku sayang yang harus meninggalkanmu. Tapi, aku selalu disini dihatimu dan dilangit malam yang selalu kau lihat"

Nggghh Ahhh❌SEUNGYUL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang