7.TUJUH

460 94 38
                                    

Entah mengapa setelah memikirkan itu semua tiba tiba air matanya menetes.

"Iiss apa apaan dah gue kok jadi mellow gini" gumam Raina sambil menghapus air matanya dengan punggung tanganya.

Aku bocorin dikit ya, Raian itu tipe cewek yang susah move on guys.

Kringg...kringgg...

Jam istirahat pertama telah berbunyi, karena habis memikirkan masa lalunya Raina menjadi lapar.
Diapun berjalan seorang diri ke kantin, karena bel baru saja berbunyi kantin pun masih lumayan sepi.
Raina langsung memesan bakso favoritnya, dan memakanya.
Namun ditengah asiknya dia makan tiba tiba ada yang menepuk pundaknya dengan keras alhasil Raina terkejut dan bakso yang tadinya dia makan tersembur keudara.

"Uhukk uhukk" Raina terbatuk dan hampir menangis.

Tanpa disadari waktu bakso Raina itu melayang, Vian sedang berjalan disitu akhirnya baksonya mendarat tepat di atas kepala Vian.

"Hahaha anjir bakso siapa tuh?" kata Aldi tertawa terpingkal pingkal melihat temanya ketiban bakso.

"Baru dateng udah disambut aja tuh hahaha" ledek Bagus.

"Iiss iss iss tak patut" tambah Tomi.

Vian yang mendengar ledekan dari teman temanya itu hanya menatapnya dengan tajam. Setajam silet wkwkwk.
Temanya yang mendapat tatapan itu langsung diam tak bersuara lagi.

Disisi lain Raina merasa sangat bersalah pada Vian.
Namun soib gilanya itu malah tertawa ngakak. Siapa lagi kalau bukan Tasya, Leta dan Aurel.
Dan pelaku yang sudah mengagetkan Raina tadi adalah si Aurel cewek Dumbo.
Dumbo adalah panggilan seseorang yang sudah akrab dengannya.
Kenapa dipanggil Dumbo?
Karena Aurel itu makanya memang banyak kek ikan Dumbo namun tubuhnya tetap saja kecil.

Okh kembali ke nasib bakso Raina😂

"Iisss Dumbo lo tuh yah ngeselin banget, liat tuh si Vian jadi kena imbasnya kan" ucap Raina kesal.

"Ya maap gue kan ngak tau kalo akhirnya jadi gini" balas Aurel santai.

Dari kejauhan Vian terus saja menatap Raina Cs. Raina yang di tatap seperti itu hanya bisa menundukan kepalanya.
Namun Raina mendengar suara jejak kaki yang mulai mendekatinya.

"Maksud lo apa?" tanya Vian pada Raina yang sedang menundukan kepalanya itu.

"Gue nggak sengaja, tadi gue dikagetin terus baksonya kesembur" jawabnya namun masih dengan kepala menunduk.

"Ikut gue" pinta Vian pada Raina dan langsung menggenggam tangan Raina menjauh dari kantin.

"Main bawa bawa aja tuh anak dasar" kata Aldi melihat temannya itu.

"Dah lah biarin aja dia selesein masalahnya, mending kita makan aja ya kan perut gue udah pada dugeman nih" sela Tomi dan berjalan kepenjual somay.

Kini Aurel malah merasa bersalah pada Raina, karenanya Raina mendapat masalah.

"Yahh tadikan gue nggak sengaja kok jadi gini ya" ucap Aurel pada temannya.

"Lah lo kan tau si Raina tuh kagetan anaknya" sela Tasya.

"Ya maap" sesal Aurel.

"Dah lah mending kita makan aja urusan Raina mah ntaran" kata Leta melerai mereka berdua.

Dilain tempat Vian masih saja menggandeng Raina pergi ke taman belakang sekolah.

"Sory" ucap Raina lirih.

"Hemm"

"Gue minta maaf tadi tuh gue nggak sengaja suer" kata Raina lagi dengan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'V'.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang